Langsung ke konten utama

Spirit and smile

Woko utoro the Amazing Name 
Woko utoro* 
Nama unik nan sederhana. 
Tersirat banyak sekali makna. 
Sehingga banyak orang yg bertanya? 
Tentang falsafah dan artinya
 ...nama kecil nan mempesona.
 Hasil karya dàri ayahànda. 
Sarat doà dari ibunda. 
Orangpun bertanya-tanya? 
..nàma yang banyak huruf O nya.
 Membuat orang sedikit tertawa. 
Itulah salah satu keunikanya. 
Dan kembali orang-orangpun bertanya? 
...nama jawa namun tinggalnya di sunda. 
Sehingga banyak orang yang mentertawakanya. 
Sungguh aneh katanya. 
Tapi tak mengapa, dan akhirnya mereka bertanya pula?
 ....nama yang mengandung nilai budaya. 
Diambil dari seorang ksatria. 
Katanya sih idolanya bapak saya. 
Dan ia tidaknya kembalilah bertanya?
 .....nama yg tidak ada arab-arabnya.
 Inggris juga tidak ada. 
Tapi kalau jepang ada katanya. 
Makanya bertanya jalanya?
 ......nama yg suka dengan pramuka. 
Minumnya es kelapa. 
Makanya apa saja.
 Syukur-syukur gratis kalau ada. Kalau tak percaya tanya saja orangnya?
 .......nama yg hadir di pintu setiap wanita.
 Namun ia bingung membukanya. Karena faktor malu menghantuinya.
 Makànya bertanya pada ahlinya?
 ........nama yg tidak ada duanya. 
Diabsen, sekolah, desa, masjid dan lainya. 
Tidak ada yg sama denganya . Yang ada cuma mirip belaka. 
.........nama yg membuat asing di telinga. 
Mata melotot mulut menganga. Dan banyak bertanya. 
Apa joko, boko, moko ,subroto, kuncoro dan yg lainya. 
..........nama yg memiliki cita-cita mulia. 
Cita-cita untuk ayah dan bunda. 
Untuk agama dan semua.
 Hingga kembali kepada_Nya.
 #Salam budaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...