Langsung ke konten utama

Maulidan bersama PG TPQ Kortan Kauman




Woko Utoro

Saya senang bisa mengikuti rutinan Ahad legi bersama persatuan guru TPQ Kortan Kauman. Seperti biasa saya hadir bersama teman atas delegasi dari Ibu Nyai Roudhoh. Beliau ibu kami sekaligus pengasuh TPQ Raudlatul Athfal Mojosari.

Acara kali ini selain pertemuan rutin juga dilaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tepat di 2 Rabiul Awal. Acara kali ini sederhana namun meriah. Setelah pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Subbanul Wathan dilanjutkan dengan Mars TPQ an Nahdliyah. Setelah itu sambutan, mauidhoh hasanah, srakalan dan ditutup doa.

Dalam mauidhoh hasanah Kiai Mualif menjelaskan tentang peristiwa agung kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau menyenandungkan sebuah syair :
راحت الأطيار تشدو فی ليالی المولد
وبريق النور يبدو من معانی أحمد

Kata beliau syair tersebut berisi kicau-kicau burung yang girang gembira karena mendengar manusia agung lahir. Saking gembiranya burung-burung tersebut tak mau berhenti berkicau. Burung saja sedemikian gembiranya seharusnya manusia lebih dari itu kata beliau.

Kiai Mualif juga menyenandungkan syair yang kurang lebih begini : 

Muhammad itu namanya, lahirnya di Mekah
12 Rabiul Awal bulan kelahirannya
Isnen itu harinya tahun gajah zamanya
Beliau bernasab mulia Bani Quraisy namanya 

Wahai pemuda orang tua banyak sholawat padanya
Allah sudah memerintahkan dalam kitab sucinya
Dialah nabi yang mulia penuntun kita umatnya
Semoga dapat syafaatnya 2x

Kata beliau syair tersebut banyak versi dan yang jelas sering disenandungkan di acara sholawatan atau puji-pujian di masjid mushola. Kiai Mualif juga menjelaskan bahwa barang siapa yang menghormati hari lahir Kanjeng Nabi akan disyafaati. Orang yang memuliakan bulan maulid akan mendapatkan rahmat. Salah satu riwayat populer adalah paman nabi yaitu Abu Lahab yang mendapatkan dispensasi siksa setiap malam senin.

Kisah tersebut termaktub dalam banyak kitab misalnya Shohih Bukhori, Bidayah wa Nihayah dan Kitab Maulid Al Barzanji pasal 5 karangan Syeikh Ja'far Abdil Karim Barzanji. Kisahnya adalah ketika Nabi Muhammad yang merupakan keponakan Abu Lahab lahir sang paman tersebut merasa gembira. Saking gembiranya ia refleks sampai memerdekakan budaknya yaitu Syoibatul Aslamiyah. Hingga singkat kisah ia meninggal dan di alam kubur pernah ditanya oleh paman nabi Abbas bin Abdul Muthalib.

Wahai Abu Lahab bagaimana keadaanmu di alam barzakh tanya Abbas? Lantas Abu Lahab menjawab, aku di sana dalam keadaan sengsara di mana siksa menimpa ku setiap hari. Kecuali di malam Senin siksa itu berganti nikmat. Nikmat itu di antaranya keluar air dari jemariku sebagai pemuas dahaga.

Dari kisah tersebut sangat jelas bahwa Abu Lahab merupakan orang pertama yang merasakan syafaat karena gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu seharusnya kita lebih cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Karena mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW akan menambah keimanan.

Acara yang dihelat di Masjid Al Huda atau TPQ Nurus Sa'adah Balerejo tersebut akhirnya usai. Acara ditutup dengan doa, santap siang dan ramah tamah. Semoga kita akan tetap menjadi jamaatun barokatun, jamaatun rohmatun dan jamaatun maghfirotun.[]

the woks institute l rumah peradaban 18/9/23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...