Langsung ke konten utama

Formasik12 Bersholawat




Woko Utoro

Pada hari Sabtu lalu saya berkesempatan hadir dalam acara Formasik Bersholawat. Peringatan 12 tahun Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP kuliah tersebut mengadakan acara puncak yaitu sholawatan bersama Hadrah Pusat Sabilu Taubah. Kebetulan saya dan Yusup datang sebagai perwakilan angkatan 5.

Suasana yang panas tidak membuat para jamaah surut. Justru ketika Hadrah Pusat Sabilu Taubah memulai aksinya banyak para jamaah putri terpukau. Belum lagi aksi para pengibar bendera mengalihkan perhatian. Mereka duduk dibelakang dekat selokan kecil tapi tetap semangat bersholawat. Kami para tamu juga dibuat khusyuk dengan penampilan Danu, Badol, dan Gus Farid dkk lewat lantunan merdu suaranya.

Singkat kisah setelah sambutan ketua Formasik dan Dr Darin Alif Mualifin acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yaitu Dr Teguh Ridwan. Dalam mauidhoh hasanah Dr Teguh menyampaikan dua hal yaitu orientasi hidup pada barokah dan khusnul khatimah. Kata Pak Teguh hidup barokah itu sangat penting. Karena dengan keberkahan hidup jadi tenang dan damai. Maka dari itu kita perlu melihat bagaimana hidup penuh berkah.

Indikator barokah atau dalam bahasa Jawa modot itu adalah berkembang. Berkembang di sini berarti atau pola di mana seseorang tidak hidup statis alias selalu ada perbaikan selama berproses. Hidup selalu belajar dan tak diam di tempat. Hidup senantiasa introspeksi diri. Selanjutnya yaitu berguna, manfaat. Hal ini sama dengan sabda Nabi bahwa hidup yang utama adalah bermanfaat bagi sesama.

Terakhir yaitu bernilai. Menjadi manusia bermanfaat lalu bernilai menyempurnakan agar hidup menggapai khusnul khatimah. Nilai tersebut tentu berdasarkan agama yaitu iman dan akhlak. Ketika hidup berlandaskan agama maka apa yang akan dijalani lebih terarah dan berorientasi pada Tuhan. Karena esensi hidup ini adalah untuk beribadah kepadaNya.

Waktu semakin sore dan suasana panas masih sedikit terasa. Gema shalawat pun sudah mengalun sejak siang. Hingga akhirnya acara ditutup dengan mahalul qiyam dan doa oleh Gus Farid. Tidak lupa diawal dilantunkan qasidah mabruk alfa mabruk yaitu milad Formasik ke-12. Semoga jaya selalu.[]

the woks institute l rumah peradaban 11/9/23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...