Woko Utoro
Perdetik ini bahkan sejak dulu siapa orang yang tak mau kaya. Pasti sifat dasar manusia adalah ingin kaya dan terhormat. Pasti ingin hidup mulia dan jauh dari kesengsaraan. Tapi semua hanya mimpi alias angan-angan. Sebab semua pikiran itu selalu lahir dari rahim yang tak instan. Semua butuh proses, perjuangan dan doa.
Tapi mengapa orang ingin kaya. Mengapa orang tidak ingin cukup. Atau hidup sederhana dan apa adanya. Ternyata hal itu tidak sederhana dan tak mudah. Memang sejak dulu manusia selalu ingin kaya terutama soal kepemilikan harta. Bahkan sejak jaman nabi sudah disebutkan seandainya gunung Uhud dijadikan emas sekalipun manusia tak merasa cukup. Walaupun misalnya dijelaskan bahwa dunia itu bangkai. Bahwa yang memburu dunia itu seperti anjing. Atau dunia itu penuh kehinaan. Tapi nyatanya semua tak merubah pikiran manusia untuk tetap di jalur dunia.
Lantas bagaimana dengan kita yang tidak bakat soal urusan dunia. Sederhana saja kata ulama jika orang lain dianggap sukses dunia maka lawan dengan urusan akhirat. Atau dalam bahasa yang praktis dunia itu dilawan dengan taqwa. Dalam taqwa itulah terdapat ketaatan dan kepuasan. Problemnya hingga kini manusia tak pernah puas dan tak mau taat. Andai saja manusia fokus dengan ketaatannya pasti segala hajatnya akan terpenuhi.
Bagi orang bertaqwa sebenarnya ketaatan itu sudah segalanya. Bahkan sangat mungkin ketaatan kepada Allah SWT lebih dari seisi dunia. Kata Gus Baha ditakdir bisa bersujud kepada Allah SWT adalah hal yang luar biasa. Sebab esok bukti sujud itu lebih utama daripada kepemilikan harta. Mengapa pula penghambaan kepada Allah SWT harus dikonversi dengan sesuatu yang tak bernilai (materi).
Pertanyaan sejak dulu apakah harta bisa menyelamatkan manusia. Faktanya harta tidak bisa apa-apa dan hakikatnya memang tak berguna. Terutama ketika hari di mana kita dimintai pertanggungjawaban. Dalam Surah Ibrahim 31 disebut apakah harta bisa menjawab di hari di mana sudah tak ada jual beli?. Sungguh hanya karena keridhaan Allah SWT lah kita bisa selamat dunia akhirat.[]
the woks institute l rumah peradaban 20/11/25
Komentar
Posting Komentar