Langsung ke konten utama

Legacy 2




Woko Utoro

Saya pernah ditanya apa legacy atau warisan terbaik dalam hidup. Tentu jawaban tersebut beragam. Semua tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan. Bagi pemerintahan kebijakan berupa peraturan perundangan-undangan dan pembangunan adalah warisan terbaik bagi rakyatnya.

Bagi pengusaha warisan terbaik untuk keluarga bisa jadi aset dan harta. Bagi para aktivis warisan terbaik adalah jejaring dan api semangat. Bagi seorang guru warisan terbaik adalah ilmu dan keteladanan. Termasuk bagi orang tua terhadap anaknya adalah pendidikan, doa dan kebijaksanaan. Semua warisan tersebut akan bernilai tergantung dari sudut mana kita menilai.

Bagi orang yang memiliki kecenderungan materialis kapitalis tentu warisan terbaik adalah sesuatu yang bernilai uang. Bagi kalangan pragmatis keuntungan adalah warisan. Menurut kalangan ini untuk apa mewarisi jika tidak untung. Hal itu akan bertolak belakang bagi kalangan sosial futuristis bahwa warisan terbaik adalah ilmu dan akhlak. Karena ilmu tak akan pernah habis diwarisi dan akhlak tak pernah hilang jika dibagi.

Justru warisan ilmu akan terus berkembang, bertambah sekalipun dibagi-bagi. Begitu pula dengan akhlak di mana merupakan bentuk social kapital yang tak habis untuk diwariskan. Orang berilmu akan terus berkembang, menjalar dan saling mencerahkan. Sedangkan orang berakhlak tidak hanya dikenang tapi akan diikuti tindak tanduknya. Maka pantas misi utama Nabi Muhammad SAW adalah penyempurnaan akhlak.

Jika sudah begitu, "Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan?" Apa peninggalan terbaik selain ilmu dan amal.[]

the woks institute l rumah peradaban 3/9/24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...