Langsung ke konten utama

KH. Ahmad Mudhofar Mayong Jepara: Ngalap Berkah Al Qur'an




Woks

Alangkah bahagianya orang tua yang anaknya mau belajar al Qur'an bahkan mau menghafalnya. Tentu masyur di kalangan kita jika satu saja di antara keluarga ada yang menghafal qur'an maka ia menanggung 10 anggota keluarganya di akhirat kelak. Tentu proses menghafal itu tidaklah mudah sehingga perlu perjuangan yang gigih.

Jika orang tua ingin anaknya menghafal qur'an tentu orang tua tersebut juga harus menjiwai dan hidup bersama qur'an. Sehingga jika qur'an menjadi kebiasaan sehari-hari di rumah maka akan sangat mudah anaknya untuk meniru keinginan tersebut. Walaupun menghafal itu pekerjaan yang baik tapi jangan sampai memaksa anak untuk ikut kemauan orang tua, biarkan mereka memilih sesuai keinginannya. Orang tua hanya memilihkan sekolah yang terbaik dan memberikan petunjuk arah.

Masih banyak di antara kita yang ragu jika anaknya menghafal qur'an nanti masa depanya tidak jelas. Karena bagi sebagian orang menghafal qur'an justru penghambat padahal saat ini program tahfidz sangatlah laris diburu wali murid. Lantas apa yang dijanjikan Allah jika seseorang menghafal qur'an. Kita bisa menyimak syair yang dilantunkan oleh KH. Ahmad Mudhofar berikut ini:

Sopo wonge ngapalno qur'an Istiqomah golek nderesan, dihafalno diamalno dunyo akherat pasti mulyo

Wong tuane bakale nompo kanugerahan kang agung ugo, dilungguhno dimulyakno neng akherat kados sang rojo

Hapal qur'an wong siji wae nyafaati sepuluh dulure, mulo ayo do rame-rame prentah ngaji anak putune

Neng al Azhaar ngapalno qur'an ilmu umum ra ketinggalan calon pemimpin masa depan ngepek mantu podo rebutan

Syair tersebut menunjukkan bahwa orang yang Istiqomah mengamalkan qur'an pasti hidupnya akan dijamin. Mengapa hal itu bisa terjadi setidaknya ada 3 hal yang menjawab pertanyaan tersebut pertama, al Qur'an adalah mu'jizat Nabi Muhammad saw sepanjang zaman yang hingga hari ini kita masih menyaksikannya. Kedua, al Qur'an adalah kalam Tuhan yang pastinya bertuah. Ketiga, al Qur'an bisa mensyafaati manusia ketika di akhirat kelak.

Tidak usah khawatir jika kita fokus untuk ngopeni qur'an sebab beliu sendiri bercerita lewat qur'an lah beliau dapat mengembangkan pesantrennya. Hal itu padahal tidak sempat ia pikirkan bisa membangun pesantren semegah saat ini. Al Qur'an memang membawa keberkahan tersendiri bagi pemiliknya. Tinggal bagaimana kita meyakini sekaligus mengamalkannya.

Beliau juga memotivasi santri yang masih jomblo jangankan masalah rezeki, soal jodohpun sudah digariskan. Jika kita fokus terhadap pengembangan Islam melalui al Qur'an insyaallah hidup akan tertata. Syair Mars TPA/TPQ berbunyi "Bila kau slalu dengan al Qur'an hidup pasti akan bahagia, slamat di dunia damai sejahtera di akhir mendapat surga".

the woks Institute l rumah peradaban 1/6/21







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...