Woks
Kita kadang bertanya bagaimana ilmu yang bermanfaat atau ingin mendapat keberkahan ilmu. Padahal kunci di antara keduanya hanya satu yaitu mengamalkannya. Ibarat sebuah motto, "berilmu beramal" atau "sekali dayung lautan terlampaui". Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Atau jika ingin mendapat manfaat dan keberkahan ilmu maka mendayunglah alias beramalah.
Hujjatul Islam Imam Ghazali menyebutkan dalam Kitab Ayyuhal Walad bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Beliau mengibaratkan seperti pedang tajam milik ahli perang tapi tidak digunakan ketika diserang singa ganas. Atau bahkan mereka yang mengoleksi dan membaca seribu kitab sekalipun akan tetapi hanya disimpan saja dalam pikiran tak akan ada artinya. Jadi kebermanfaatan ilmu itu hanya karena diamalkan. Seperti halnya pohon, ilmu adalah buahnya dan kebermanfaatannya ketika sampai pada orang lain.
Ada salah satu syarat agar ilmu nampak manfaat dan berkahnya yaitu "ikhlas". Tidak hanya ilmu dalam hal ibadah atau apapun itu ikhlas merupakan kunci utama diterimanya amal. Percis seperti Kementerian agama memberikan ruh dalam mottonya yaitu, "ikhlas beramal". Tuhan akan memperkenankan segala amal seseorang karena ikhlasnya bukan banyaknya. Dalam konteks keseharian Tuhan lebih melirik mereka yang istiqamah amalnya walau sedikit daripada banyak tapi tidak kontinyu.
Ilmu dan amal memang satu kesatuan oleh karenanya Tuhan sangat senang pada mereka yang berilmu dan beramal sholeh. Dengan ilmu seseorang bisa selamat di dunia dan akhirat. Dengan ilmu pula seseorang bisa mencapai derajat wushul kepada Allah. Maka dari itu Abah kami menjelaskan agar ilmu tidak hanya sampai di otak harus disertai ilmu lainnya seperti halnya tasawuf. Ilmu yang menancap di dalam hati dan selalu berkeinginan menyinari sekelilingnya. Ilmu adalah cahaya yang akan selalu menyinari orang-orang gelap karena kebodohan. Maka dari itu satu ahli ilmu wafat seribu orang merasa susah. Ahli ilmu wafat adalah tangisan seisi alam semesta.
Maka dari itu lewat tulisan singkat ini mari kita berilmu sekaligus mengamalkannya. Karena hidup terlalu singkat jika tidak digunakan dengan hal-hal baik. Maka sudah sepantasnya kita yang tengah menimba ilmu bergegas, berniat untuk menggapai kebermanfaatan ilmu dengan mengamalkannya.
the woks institute l rumah peradaban 23/8/22
Komentar
Posting Komentar