Langsung ke konten utama

Pesan Abah Sholeh untuk Santri Baru




Woks

Tahun ajaran baru di 2022 ini pondok kami kedatangan santri baru sejumlah 15 orang dan berpotensi bertambah. Beberapa hari lalu santri baru dikumpulkan oleh pengurus untuk berkumpul di aula guna mengikuti rapat. Rapat tersebut berisi koordinasi seputar agenda harian pondok dan sebelumnya diisi dengan petuah-petuah dari pengasuh.

Dalam sambutannya Abah Sholeh selaku pengasuh PP. Himmatus Salamah Srigading memberikan ucapan selamat datang atas bergabungnya para penimba ilmu. Semoga saja dalam proses mencari ilmu tersebut selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Beliau memberikan pesan-pesan di antaranya:

Pertama, para santri harus mengingat niat awal sejak dari rumah bahwa mereka datang ke sini adalah untuk tholabul ilmi bukan lainnya. Mereka juga harus berkomitmen dengan pesan orang tua untuk serius dalam mencari ilmu. Jangan sia-siakan kepercayaan orang tua terhadap apa yang kita lakukan.

Kedua, para santri harus berpegang teguh untuk menjalankan adabiyah atau toto kromo dalam laku kesehariannya. Bahwa adab atau akhlak harus dijunjung tinggi karena dengan itulah manusia bernilai. Sekalipun orang pintar sundul langit (bs. Jawa) akan tetapi tidak berakhlak maka tak ada artinya. Orang di manapun tempatnya akhlaklah yang berlaku. Jika kita tidak berakhlak maka bersiaplah orang lain akan segera menjauh. Saat di masyarakat nanti akhlak adalah hal utama yang terlihat. Jadi yang membuat kita nampak di masyarakat bukan nasabnya tapi akhlaknya.

Ketiga, para santri harus serius dalam proses mencari ilmu baik itu di pondok maupun di kampus. Ilmu bagaimana pun keadaannya harus bermanfaat, salah satunya dengan diamalkan. Maka dari itu kesempatan masih muda dan diberi keluangan waktu untuk di pondok pelajarilah ilmu yang nanti berlaku di masyarakat seperti bilal sholat jum'at, yasin tahlil, berjanzen, sholat jenazah, hingga khutbah. Dengan hal-hal yang sudah dipersiapkan itulah harapannya santri ketika pulang di rumah tidak kaget dan terbiasa.

Keempat, para santri harus pintar memanajemen waktu. Harus memberikan porsi waktu ibadah, belajar, tidur, organisasi, ngopi dan lainya. Jangan sampai semua hanya diatur oleh nafsu sesaat. Karena bagaimanapun anak muda lebih sering mengikuti kesenangan bukan kebutuhan. Jika di pondok seharusnya butuhnya belajar bukan yang lain apalagi sampai melakukan hal yang macam-macam.

Kelima, para santri kudu tenanan (sungguh-sungguh) dalam mencari ilmu. Karena esok ilmu akan menjadi penghias. Orang yang memiliki ilmu akan nampak lebih berharga. Jangan lupa bahwa ilmu itu tidak sekadar mampir di otak tapi dirasakne, merasuk ing jero roso dalam istilah syiir Tanpo Waton, "manjing rasane". Maka dari itu para santri pun perlu untuk mempelajari ilmu tasawuf babakan ati (bab hati). Agar apa yang kita dapatkan bisa merasuk sepenuhnya dalam hati.

Demikianlah catatan singkat tentang pesan pengasuh, semoga para santri dapat menjalankan pesan tersebut dengan sebaik-baiknya.

the woks institute l rumah peradaban 25/8/22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...