Woko Utoro
Jika kita mengikuti ngaji Gus Baha pasti satu kata yang melekat pada beliau yaitu "ilmu". Gus Baha selalu berkampanye bahwa ilmu adalah hal utama. Bahkan dalam hal apapun kita butuh ilmu misalnya untuk tidak setuju saja kita tetap butuh ilmu. Lebih lagi soal mencintai dan meneladani Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Rerata orang mencintai Kanjeng Nabi itu disempitkan hanya dengan shalawat. Padahal mencintai Kanjeng Nabi itu sangat luas dan bisa dari segala sisi. Gus Baha sering berkata bahwa mencintai Kanjeng Nabi lewat jalur ilmu tidak populer. Gus Baha sendiri sadar bahwa mencintai lewat belajar itu sangat melelahkan.
Poin pentingnya sebenarnya mencintai itu bisa dengan cara apapun. Tapi jangan sampai terjadi monopoli dalam mencintai. Jangan sampai karena shalawat adalah anjuran tapi kita mengabaikan jalur lain seperti spirit keilmuan. Bahkan justru shalawat itu pun perlu diilmui. Bahwa mencintai itu butuh sanad, butuh jalur yang terang benderang.
Maka dari itu menyingkirkan duri di jalan, senyum ramah pada tetangga, memuliakan tamu, merawat keluarga, berbuat baik pada istri, menyambung silaturahmi juga bagian dari cinta nabi. Lebih lagi soal semangat keilmuan misalnya ta'dhim pada guru, ngaji di majelis ilmu, pesantren hingga riset Al Qur'an dan hadits juga bagian dari cinta nabi. Bagi Gus Baha cinta nabi juga perlu dikuatkan dalam segi keilmuan. Ilmu itulah berfungsi agar kita tahu bagaimana cara mencintai. Agar kita paham bahwa cinta bukan sekadar ikut-ikutan tapi dengan kesadaran penuh membela kebenaran atas yang dicintai.[]
the woks institute l rumah peradaban 7/9/25
Komentar
Posting Komentar