Langsung ke konten utama

Catatan Sharing Inspirasi bersama Salimah




Woko Utoro

Tepat 26 Desember 2023 di hari Selasa saya merasa terhormat bisa diundang dalam acara sharing inspirasi yang diadakan Salimah. Acara tersebut lebih tepatnya Ngobras "Ngobrol Bareng Salimah". Acara tersebut berlangsung di Elvano Cafe Blok Nambo Gantar. Salimah adalah organisasi perempuan yang sering disebut persaudaraan muslimah. Organisasi ini didirikan sejak tahun 2000 sebagai respon atas segala problematika sosial khususnya perempuan, anak dan remaja.

Acara ini diisi oleh dua narasumber muda pertama saya sendiri dan Teh Nurul Afifah, Lc. Acara ini awalnya diperuntukkan bagi kaum muda milenial. Akan tetapi H-1 panitia yang dimotori Teh Rizka memberi tahu jika 70 % peserta berasal dari ibu-ibu. Akhirnya secara pribadi saya memutar otak bagaimana dan apa yang akan saya sampaikan. Kendati saya paham bahwa tema yang dibawa panitia adalah tentang meraih mimpi. Di sini pula saya sedikit grogi karena di antaranya yang hadir terdapat guru SD saya yaitu Ibu Weni Ipah serta beberapa tetangga.

Singkat cerita ketika semua peserta hadir acarapun dimulai dengan pembukaan. Sembari menunggu narasumber dua acara dimulai dengan pembacaan ayat suci al Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars Salimah. Setelah itu Ibu Is Noor, S.Gz memberikan sambutan selaku ketua PC Salimah Gantar. Dalam sambutannya beliau berharap akan mendapatkan ilmu serta suntingan inspirasi dari para narasumber. Dan pastinya menambah spirit untuk kita menggapai kemajuan.

Sampailah acara yang ditunggu yaitu sharing inspirasi. Karena Teh Nurul belum hadir akhirnya saya didaulat mengisi yang pertama. Pak Hayadi selaku moderator memulai acara dengan cerita bahwa dua narasumber adalah muridnya ketika semasa di MTs. Saya pun akhirnya memberikan sharing pengetahuan berupa pentingnya pendidikan. Walaupun mayoritas ibu-ibu yang jelas semua harus tahu bahwa pendidikan adalah jalan pembuka peta pikiran.

Pendidikan adalah wasilah untuk seseorang meraih cita-citanya. Pendidikan tentu lebih luas dari sekadar persekolahan. Oleh karena itu siapa saja bisa belajar dan memang pendidikan itu tersedia di manapun. Sedangkan lembaga pendidikan formal kita sebut sebagai sekolah. Singkat kisah saya hanya mendorong khususnya kepada para pemuda terus meningkatkan kualitas hidup lewat jalur pendidikan. Terlebih saat ini banyak akses menuju beasiswa serta kemudahan lain dalam mewujudkan cita-cita.

Selanjutnya Teh Nurul menjelaskan apa arti mimpi dan cita-cita. Walaupun kami belum sempat berbincang untung saja pembahasan saya dan beliau sangat berbeda walaupun topiknya sama yaitu pendidikan. Kata Teh Nurul pertama kita itu harus memiliki motivasi sebagai bahan bakar meraih cita-cita. Jangan lupa diniatkan dengan hati suci agar segala hal baik diijabahi oleh Allah. Bahwa setiap hal baik apabila berkaitan dengan ilmu pasti selalu ada jalan. Hal itu sesuai janji Allah untuk menaikkan derajat orang yang menimba ilmu.

Menurut mahasiswi lulusan Al Azhar Kairo 2023 tersebut kita harus keluar dari zona nyaman. Karena dunia ini luas maka lihatlah dengan sedekat mungkin. Maka untuk melihat dunia kita harus punya mimpi dan jangan lupa selepas ikhtiar serahkan semuanya kepada Allah. Kita harus bersandar pada Allah yang maha unlimited jangan berharap kepada manusia yang limited.

Terakhir acara ini pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Alhamdulillah antusiasme peserta begitu luar biasa sehingga banyak pertanyaan yang dilayangkan. Setelah semua usai tibalah sesi foto, pemberian cinderamata dan penutup. Acara inipun usai dan semua peserta dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang telah disediakan.[]

the woks institute l rumah peradaban 27/12/24

Dokumentasi foto:

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...