Woks
Seperti biasa setiap pergantian tahun kita selalu merapal doa. Baik ganti tahun hijriah maupun masehi berdoa tak akan pernah terlewatkan. Sebagai umat beragama tahun yang telah dilalui adalah pelajaran di masa mendatang. Maka dari itu masa lalu adalah kisah hidup dan masa depan adalah harapan hidup. Semuanya dititipkan bersama doa-doa dan harapan.
Orang modern biasanya membuat resolusi sebagai pijakan hidup. Segala macam angan, cita dan harapan disusun sedemikian rupa berharap Tuhan mengabulkan. Sebelum itu tanpa lupa kita berkaca di tahun sebelumnya apa yang sudah dilakukan. Sembari belajar bahwa di tahun 2021 banyak peristiwa kelam yang sudah dilalui paling mengharu biru tentu pandemi yang menyebabkan banyak korban jiwa. Tidak hanya itu bencana alam dan kemanusiaan juga terjadi di tahun tersebut.
Saat ini harapan baru di 2022 disusun kembali. Tentu segala harapan sudah terdaftar dalam gerak langkah kita. 2021 lalu disebut tahun landep karena angka satu tajam ke bawah dan tegak ke atas. Tentu beragam arti dari tahun landep tersebut di antaranya banyak peristiwa menyedihkan, kedukaan yang terjadi. Di 2022 orang menyebutnya tahun kembar karena angka 22 itu sama. Kesamaan angka itu juga berarti semangat berganda. Tentu ragam arti bisa lebih variatif tergantung dari sudut pandang yang mana.
2022 bisa juga berarti menjadi spirit kembali kemuasal karena selama ini kita selalu lupa ke mana akan kembali. Tentu spirit mengenal kembali jati diri akan selalu berlaku hingga tahun-tahun mendatang. Semua itu disesuaikan dengan segala apa yang ingin ditempuh. Bagi para salik tentu tiap hari tiap waktu adalah bagaimana cara untuk tetep taqorrub ila Allah.
Seharusnya setiap pergantian tahun orang-orang berkaca diri bukan malah melakukan perayaan. Karena jika merujuk pada waktu maka kemarin adalah sesuatu yang terus bertambah sekaligus berkurang. Oleh karena itu semakin bertambah usia seharusnya manusia semakin sadar dari mana dan hendak kemana mereka. Pasca kehidupan fana ini tentu ada kehidupan yang abadi. Apakah kehidupan sesudah ini tidak pernah dicari ujungnya oleh setiap manusia. Entahlah, barangkali dengan pergantian tahun kita belajar untuk terus memperbaiki diri. Termasuk mencari mengapa kita tidak bertanya sekaligus mencari yang lebih esensial.
the woks institute l rumah peradaban 2/01/22
Komentar
Posting Komentar