Langsung ke konten utama

Aforisme Gus Baha




Woko Utoro 

Jika mengikuti kajian Gus Baha kita bisa mendapat segudang ilmu baru. Bagi sebagian orang kajian Gus Baha itu terlalu tinggi. Tapi jika dihayati ada banyak hal keseharian yang membuat kita mikir. Di sanalah logika dan perasaan bercampur. Tapi intinya ada gelak tawa sekaligus membuat kita cerdas. Misalnya, orang mengkaji tafsir itu sulit, njlimet. Sedangkan yang menghindari perkara sulit dan njlimet itu orang cerdas apa bodoh? Ya cerdas, jawabnya. Maka dari itu kita ini orang bodoh karena nekuni perkara yang sulit. Di bagian ini kami pun sering tertawa wkwk.

Ada lagi yang lainnya dan sangat cocok buat kita orang awam. Contohnya: orang yang mengkafirkan لا إله إلاّ اللّه itu aneh. Wong jelas-jelas dengan kalimat itu orang kafir 70 tahun saja bisa terhapus dosanya. Masa dengan kalimat yang sama kita jadi kafir. Padahal kalimat tersebut adalah miftahul jannah (kuncinya surga).

Orang itu aneh masa tahlilan dibid'ahkan, disalahkan, sampai disyirikan. Padahal kalimat لا إله إلّا اللّه adalah sebaik-baik kalimat. Kalimat itu bahkan lebih berbobot daripada dunia seisinya. Bahkan malaikat pun tidak berani dengan orang yang di hatinya ada لا إله إلا الّله. Orang yang membaca  لا إله إلا الّله itu justu makin mantap aqidahnya.

Orang yang membid'ahkan, menyalahkan maulid Nabi Muhammad SAW juga aneh. Wong kelahiran anaknya sendiri yang jelas-jelas belum jelas nasibnya ke depan dia begitu senang dan bahagia. Lhaa masa senang bahagia dengan kelahiran panutan alam, Sayyidina Muhammad SAW yang justru besok akan memberi syafaat, tidak boleh. Itu kan aneh, dan tidak bisa dilogika.

Orang srakalan atau berdiri ketika mahalul qiyam disalahkan itu juga aneh. Wong ketika ada pejabat kita saja spontan berdiri, masa berdiri untuk hormat maulid nabi disalahkan. Itu juga logika aneh.

Trus lagi salaman ba'da shalat masa dibid'ahkan dengan alasan tidak ada dalil dan tidak dicontohkan Rasulullah. Padahal mereka selepas shalat lalu main HP bahkan ke WC juga boleh. Ini logika macam apa.

Ada lagi orang menjadi imam shalat disalahkan hanya karena sering main Qulhu (surah al Ikhlas). Padahal surah al Ikhlas adalah satu-satunya surah di Al Qur'an yang semua isinya hanya mengagungkan ke-esaan Allah SWT. Sedangkan surah lainya masih membahas perkara duniawi.

Demikianlah sekilas tentang logika kebenaran. Kata Gus Baha kebenaran itu mudah diterima sekalipun logika memaksa menolak. Maka dari itu terutama dalam belajar agama harus jelas, sanad, guru, kitab, pondok dll. Belajar agama tidak boleh setengah-setengah. Terimakasih Gus Baha, engkau guru kaum papa.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...