Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Labanan Kholison

Woko Utoro Kita tentu sadar bahwa dunia ini keras. Bagi siapa saja melawan tanpa senjata dunia mudah menggilas. Dunia sejak dulu memang demikian bukanlah tempat yang cocok buat kita berproses. Manusia adalah mahluk langit dan esok kita akan kembali pada yang maha tinggi. Akan tetapi sebelum itu kita dididik di dunia sebagai mahluk langit tapi dengan sifat membumi. Kita tentu tahu dunia sejak awal melahirkan pertarungan, perebutan, penjajahan hingga bertukar nyawa. Bahkan hingga kini onar dan banalitas masih mudah ditemui. Bukan barang baru nyawa manusia seharga kantong plastik, begitu murah. Serta banyak hal lagi yang memilukan di dunia ini. Tapi walaupun begitu kita harus tetap optimis. Karena bagaimana pun juga hidup ini ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Allah SWT mendidik kita salah satunya lewat surah An Nahl:66 yaitu melalui kata "labanan kholison". Tafsir bebasnya kata labanan kholison berarti susu yang dihasilkan dari hewan ternak seperti unta, sapi atau kambing. Pela...

Membersamai Sang Waktu Dengan Membaca

Woko Utoro Dunia kini berkembang begitu cepat. Teknologi lahir super cepat dan tersebar pesat. Akibatnya perubahan di sana-sini terjadi dan tak terkendali. Kehidupan pun tak kuasa menahan laju dari kecepatan tersebut. Tak terasa kehidupan kita pun seperti berpacu dengan waktu. Hidup terasa tergesa-gesa dan entah apa yang dicari? Padahal waktu berjalan konstan alias stabil. Waktu begitu sempit karena kita berlari tergesa-gesa. Bisa dibayangkan orang yang takut terlambat masuk kantor rasanya waktu mencekik. Padahal waktu tetap dan hanya mengikuti. Begitu pula waktu terasa luang hanya karena kita telah mempersiapkannya. Bagi orang disiplin waktu adalah ketepatan. Salah satunya waktu bisa dinikmati oleh mereka yang memiliki tradisi membaca. Dalam urusan membaca pun demikian kini telah banyak berubah akibat digitalisasi nan masif. Dulu kita masih asyik dengan buku, koran dan majalah. Tapi kini semua produk media cetak digantikan bacaan berbasis online. Jika ditanya mengapa orang mudah berpa...

PPHS: Mengisi Haflah dengan Ziarah

Woko Utoro Pada 2 Februari 2025/3 Sya'ban 1446 H atau tepat di hari Ahad PP Himmatus Salamah Srigading melaksanakan kegiatan ziarah auliya Tulungagung. Acara ziarah ini sebagai pengganti haflah yang biasa dilaksanakan di penghujung. Padahal biasanya haflah menjadi penutup sekaligus kenaikan dalam kegiatan rutinitas ngaji. Dalam tradisi pesantren penutupan pengajian terjadwal di bulan Rajab sedangkan bulan Sya'ban sudah memasuki masa liburan. Hal itu sebagai upaya untuk mempersiapkan ibadah Ramadhan. Sedangkan pada Ramadhan nya terdapat ngaji pasan atau kilatan. Haflah tahun ini diisi dengan ziarah dengan alasan efesiensi waktu. Karena banyak dari para santri yang liburan di rumah akhirnya ziarah auliya Tulungagung dipilih. Hingga akhirnya benar saja yang ikut hanya setengah dari jumlah keseluruhan santri. Walaupun demikian tetapi tidak mengurangi momen spesial di acara ini. Kami berangkat dengan di antara 2 elf dari PPHS menuju makam Mbah Nyai Salamah atau ibu dari Abah Sholeh ...

Polusi Spiritual

Woko Utoro Jika bicara polusi kita langsung connect ke udara tercemar akibat asap kendaraan atau pembakaran mesin-mesin pabrik. Asap itulah membawa karbon dan timbal serta membahayakan lingkungan. Dampaknya udara dan oksigen kualitasnya menurun dan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tapi ada polusi yang membahayakan hanya pada keburukan. Sedangkan dalam kebaikan polusi ini justru membumbung tinggi. Polusi ini dapat berfungsi sebagai benteng keselamatan, mengoyak keberkahan dan pelumas segala hajat. Polusi tersebut juga sarana kita mendekat pada mesin utama dan pastinya peluntur segala dosa. Polusi itu kita sebut sebagai polusi spiritual. Polusi spiritual adalah doa-doa yang dipanjatkan melalui wasilah para auliya. Mungkin kita tak pernah tahu bagaimana bentuk asapnya. Akan tetapi kita bisa merasakan aura positifnya. Aura doa yang dipanjatkan di makam auliya membumbung tinggi ke langit. Bahkan berjalan di bumi lalu melesat secepat kilat. Jika kita diberikan kelebihan untuk melihat bar...

Membaca Adalah Berdialog

Woko Utoro Sejak dulu saya punya cita-cita memiliki perpustakaan pribadi di rumah. Tentu perpustakaan itu bukan sekadar memajang buku-buku di rak. Tapi saya fungsikan sebagai media bacaan utama. Mungkin ide memiliki perpustakaan tidak semua orang punya. Terlebih bagi orang desa seperti saya. Lambat laun beberapa buku yang saya kumpulkan sejak tahun 2015 hingga kini ternyata terbilang banyak. Hanya saja saya belum memiliki rak untuk memuliakan buku-buku tersebut. Akhirnya untuk sekadar mengevakuasi saya hanya menumpuknya dalam sebuah kardus. Tapi beberapa sudah saya susun dengan rapi ala perpustakaan. Hampir setiap hari saya lihat tumpukan buku tersebut. Dan sesekali saat saya butuh dan kangen buku tersebut saya baca. Sampai hari ini tidak terasa satu persatu buku habis saya khataman. Walaupun beberapa kali saya menatap perpustakaan kecil itu dengan kosong. Saya kadang berpikir benar juga tumpukan buku di perpustakaan sekadar sekumpulan tinta yang termuat dalam kertas. Tapi jika dibaca...

Pembaca Itu Mahluk Kesepian?

Woko Utoro Laela S Chudori pernah ditanya mengapa orang di era kini tidak suka membaca buku. Penulis novel "Laut Bercerita" itu menjawab sederhana, karena ada media baru untuk menyalurkan kesepian. Jika dulu orang belum kenal media seperti TV dan internet maka baca buku adalah pilihan utama. Termasuk Laela sendiri yang beruntung sudah diperkenalkan dengan beragam bacaan seperti komik dan majalah. Apa yang dikatakan Laela S Chudori tersebut mungkin bisa saja benar atau juga salah. Karena apakah mungkin kesepian bisa melahirkan pembaca? Bukankah kesepian hanya sekadar kondisi. Sedangkan membaca bisa dilakukan dalam kondisi apapun bahkan saat dunia tidak berpihak pada aksara. Apa yang diutarakan Laela S Chudori juga laik kita kupas sebagai renungan. Mungkin bisa saja orang dulu membaca buku sebagai sarana berburu informasi. Sedangkan era kekinian segala informasi berada dalam genggaman. Orang merasa dengan gadget semua produk bacaan tersedia begitu melimpah. Bahkan dalam beragam...