Woko Utoro
Kita tentu sadar bahwa dunia ini keras. Bagi siapa saja melawan tanpa senjata dunia mudah menggilas. Dunia sejak dulu memang demikian bukanlah tempat yang cocok buat kita berproses. Manusia adalah mahluk langit dan esok kita akan kembali pada yang maha tinggi. Akan tetapi sebelum itu kita dididik di dunia sebagai mahluk langit tapi dengan sifat membumi.
Kita tentu tahu dunia sejak awal melahirkan pertarungan, perebutan, penjajahan hingga bertukar nyawa. Bahkan hingga kini onar dan banalitas masih mudah ditemui. Bukan barang baru nyawa manusia seharga kantong plastik, begitu murah. Serta banyak hal lagi yang memilukan di dunia ini. Tapi walaupun begitu kita harus tetap optimis. Karena bagaimana pun juga hidup ini ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
Allah SWT mendidik kita salah satunya lewat surah An Nahl:66 yaitu melalui kata "labanan kholison". Tafsir bebasnya kata labanan kholison berarti susu yang dihasilkan dari hewan ternak seperti unta, sapi atau kambing. Pelajarannya adalah bahwa di dalam tubuh sapi misalnya terdapat darah dan kotoran tapi anehnya ia menghasilkan susu. Sedangkan susu tersebut putih bersih, murni dan tidak tercampur darah atau kotoran.
Sederhana saja bahwa hidup memang demikian maka santai saja. Mengapa kita ragu dengan sesuatu yang sudah digariskan. Bukankah kita hanya perlu mengikuti garis itu walaupun mungkin terasa berat dan panjang. Garis mungkin juga terasa bengkok dan pedih tapi yakinlah Allah SWT selalu hadir mengalir bersama darah dan nadi.
Di sinilah pentingnya kita ngaji, bahasa Gus Baha mempelajari Al Qur'an. Kata Gus Baha, orang yang hidup bersama Al Qur'an tak usah khawatir sebab kalamullah itu membimbing kita kemana pun pergi. Orang yang mempertanyakan untuk apa belajar Al Qur'an fiks mereka memang mahluk yang tak mengerti. Bukankah Al Qur'an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang masih dirasakan hingga kini.
Entah, seandainya jika Nabi Muhammad SAW tidak dibekali Al Qur'an lantas kepada siapa lagi kita curhat. Kita ini mahluk yang selalu rindu akan kesejukan dan kelembutan. Maka dengan adanya Al Qur'an kita selalu tenang sebab Allah dan rasulnya membimbing terus walaupun keadaan dunia chaos. Ya Rasulullah SAW, hadirlah barang 5 menit saja. Sentuh hati kami yang mudah rapuh dan usaplah kepala ini yang kadang berat bersujud padaNya.
the woks institute l rumah peradaban 6/2/25
Komentar
Posting Komentar