Woko Utoro
Suatu ketika seorang teman mengeluh. Katanya usia makin bertambah tapi jodoh belum didapat, pangkat tidak melesat dan pekerjaan tak kunjung didapat. Hidup seperti tak pernah memihak. Sedangkan perkataan tetangga masih saja jahat.
Kata saya hidup tak usah banyak mengeluh. Kata Gus Dur mengeluh tak merubah keadaan. Justru dengan bekerja dan berkarya adalah kunci dari segala keresahan. Kami pun sering diberi petuah bahwa soal rezeki semua sudah diatur. Hanya saja rezeki mana yang akan didahulukan. Sebab Tuhan tamu mana yang lebih cocok untuk kita.
Rezeki adalah pendahuluan begitulah kiranya. Ada orang yang rezeki jodohnya didahulukan. Sehingga masih muda sudah melangsungkan pernikahan. Ada juga yang rezeki berupa pangkat jabatan. Ada yang dilancarkan usahanya. Bahkan ada juga yang sudah meninggal duluan. Jadi intinya Tuhan lebih tahu porsi untuk potongan seperti kita. Sehingga kita tinggal menjalani saja. Ingat bahwa hidup bukan sekadar mencari tapi mengisi. Apa yang harus diisi? ya tentu adalah makna. Karena apa artinya hidup jika tidak bermakna.
Menurut saya salah satu rezeki luar biasa adalah ketenangan. Di tengah gempuran resah gelisah tak usahlah mendengar apa kata orang. Dengarlah apa kata hati dan jika pun terpaksa kata-kata orang jadikan saja sebagai jamu. Mungkin awalnya terasa pahit tapi akhirnya bisa jadi obat mendewasakan diri. Ketenangan adalah cara di mana seseorang tampil elegan termasuk mampu menerima segala ketentuan. Bisa jadi di balik do'a yang belum terkabul terkait jodoh, pekerjaan atau status sosial pasti ada hikmah di baliknya. Mungkin itu adalah cara agar kita mau tetap berlama-lama bersamaNya.[]
the woks institute l rumah peradaban 16/6/25
Komentar
Posting Komentar