Langsung ke konten utama

Solusi Al Qur'an di Tengah Krisis




Woko Utoro 

Secara umum kita tak bisa membayangkan bagaimana hidup di tengah krisis. Baik itu krisis ekonomi, sosial, lingkungan hingga moral tentu membutuhkan tenaga ekstra dalam menghadapinya. Lebih jauh kadang kita hampir menyerah dan apa yang bisa dilakukan saat krisis melanda? Soal krisis ini tentu Al Qur'an tak pernah diam. Al Qur'an selalu punya solusi atas berbagai masalah.

Jika dunia mulai chaos kata Gus Baha coba buka Al Qur'an Surah Ali Imron ayat 134. Di sana ada solusi jelas bahwa Al Qur'an adalah mukjizat dari Allah SWT yang masih dirasakan hingga kini. Apa isi Surah Ali Imron ayat 134 tersebut yaitu : Pertama, saling berinfak atau memberi kepada sesama. Walaupun dalam keadaan senang atau susah selalu lah membantu. Dengan saling berkontribusi maka problem kehidupan akan terasa ringan. Kedua, kendalikan hawa nafsu. Dengan mengendalikan emosi maka manusia akan saling menjaga, merawat dan tidak tamak. Karena dewasa ini problem dunia disebabkan kerakusan manusia.

Manusia tak akan pernah puas sekalipun sudah memiliki banyak hal. Tapi faktanya memang materi sebanyak apapun tak akan bisa menjadi alat pemuas. Percis kata Nabi bahwa andai Gunung Uhud jadi emas pun tak akan mampu membuat manusia puas. Yang membuat puas hanyalah kebahagiaan sejati dan itu dimulai dari taqwa.

Ketiga, saling memaafkan. Tak ada api yang menang melawan air. Maka tak ada pula gesekan dalam hidup jika kita saling memaafkan. Mungkin maaf tidak bisa merubah keadaan tapi setidaknya dari maaf masih terbuka akan jalan masa depan. Bukankah problem sosial akibat orang yang egois, yang ingin menang sendiri dan tak mau mengalah. Keempat, Allah SWT mencintai orang yang berbuat baik. Bagi Allah SWT tak ada kebaikan yang lebih mulia daripada kebaikan yang dirasakan banyak orang. Karena Allah SWT mengatakan bahwa kebaikan yang dirasakan oleh orang banyak akan mudah diterima.

Jelas bahwa Al Qur'an selalu punya solusi atas berbagai persoalan. Maka tak salah jika umat Islam tidak boleh jauh dari kitab sucinya. Sekalinya jauh maka umat Islam akan kehilangan arah. Al Qur'an adalah mukjizat yang nyata dan memang cara Allah SWT untuk membimbing umat manusia hingga akhir jaman. Sekalipun dunia mulai rusak selalu lah datang. Jangan bosan dan tak boleh berhenti. Selalu lah tenang dan berpikir. Sungguh Al Qur'an adalah kitab yang memberikan kabar gembira sekaligus peringatan.[]

the woks institute l rumah peradaban 10/6/25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...