Woko Utoro
Kata Mas Sabrang, setiap orang itu punya masalah. Asal jangan kita yang buat masalah itu sudah bagus. Karena yang disebut manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk sesama. Sehingga hidup itu harus bagian dari solusi bukan justru pembuat masalah.
Intinya masalah itu hanya soal memposisikan. Misal, para penakut akan selalu menghindar dari masalah. Para petualang akan menghadapi masalah. Atau orang biasa akan mengakrabi masalah. Bisa kita lihat relasinya. Jika orang sudah akrab dengan masalah maka mereka tidak sekadar menghadapi tapi bisa jadi mengguyoni. Masalah itu kadang justru hanya perlu ditertawakan.
Senada dengan hal itu kata KH Anwar Zahid masalah itu hanya soal tiga posisi. Yaitu dihadapi, dinikmati atau dihindari. Bagi orang berpikir seharusnya masalah itu dihadapi. Karena seberat apapun masalah pasti ada solusinya. Separah apapun toh penyakit pasti ada obatnya. Selanjutnya masalah itu dinikmati bukan malah dihindari. Karena tidak ada orang bisa menghindar dari masalah. Di manapun tempatnya bahkan di ujung dunia masalah itu akan tetap ada.
Masalah itu ibarat sisi mata uang akan selalu ada. Orang yang tidak ingin punya masalah justru keliru. Karena kadang masalah justru membuat kita dewasa. Dengan masalah kita akan belajar kepada Al Qur'an untuk memfungsikan panca indera, akal dan perasaan alias hati. Jika semua hal sudah menemui kebuntuan maka barangkali kita hanya perlu pasrah, tawakal dan bisa jadi secangkir kopi serta sebatang rokok bisa mengelabui segala masalah tersebut.[]
the woks institute l rumah peradaban 22/6/25
Komentar
Posting Komentar