Woko Utoro
Dunia itu ruwet sejak dulu لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ. Tapi tempat yang nyaman bagi orang-orang kafir. Sekaligus penjara bagi orang-orang mukmin. Tapi walaupun begitu tetap saja dunia juga penting sebelum menuju akhirat. Karena dunia adalah tempat menanam dan akhirat tempat memanen.
Walaupun dunia nampak ruwet tapi kita ditanamkan untuk terus optimis. Bagaimanapun keadaannya kita harus tetap jalan. Karena bersama kesulitan ada kemudahan, Al Insyirah ayat 6. Termasuk jika ada pertumpahan darah kita tetap yakin selalu ada hal baik lain. Misalnya dalam An Nahl 66 toh sekalipun terdapat darah dan kotoran tetapi Allah juga menciptakan susu. Justru ketiga unsur itu ajaibnya tidak bercampur.
Itulah dunia jadi tidak usah dirisaukan. Selalu saja ada hal unik yang membuat kita kagum. Walaupun misalnya dunia ini nampak berat, keras dan jahat. Toh pada akhirnya tugas kita adalah berikhtiar, berproses serta sabar. Dalam konteks memberi saran, petuah atau pesan memang titah Al Qur'an demikian. Bahwa وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ Yasin 7, tugas kita hanya menyampaikan. Urusan diterima atau ada perubahan atau tidak itu adalah hak Allah. Hal ini juga yang harus diperhatikan sebagai strategi dakwah dan mendidik.
Jadi jelas bahwa dunia itu menjadi baik atau buruk tergantung cara pandang kita sendiri. Sebenarnya jika kita mau belajar dunia itu mudah. Bahkan kalangan ahlu sufi dunia itu layak ditertawakan. Sebab dunia selalu lucu saat menyajikan dinamikanya. Kita kadang dipaksa untuk menyerah tapi logika dan hati menolak. Kita juga dibuat cemas karena materi yang tak kunjung didapat. Tapi kita juga dibiarkan tumbuh menjadi dewasa dan jernih. Yang pasti kita diajarkan hidup dengan penuh makna saat mampu bermanfaat buat sesama.[]
the woks institute l rumah peradaban 27/8/25
Komentar
Posting Komentar