Bahwa komunikasi itu lebih luas dari sekadar bicara. Sebab cara berkomunikasi itu beragam. Sedangkan bicara adalah informasi yang diutarakan melalui kata-kata, dan kalimat. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi. Tapi sedikit sekali yang memahami komunikasi setiap orang. Seperti berkedip, menangis, senyum, garuk-garuk kepala hingga menggulung kabel itu juga bagian dari komunikasi.
Di sinilah letak di mana saya berbincang dengan para guru bagaimana agar mereka percaya diri untuk berbicara di depan umum. Rerata kendala utama orang sulit bicara di depan umum misal menjadi MC, Host atau Moderator adalah karena kurang percaya diri. Selain itu bingung apa yang perlu diomongkan atau demam panggung dan problem psikologis. Problem itulah yang sebenarnya bisa kita taklukkan dengan rajin berlatih.
Semua orang pasti bisa menjadi speaker. Asalkan mau open minded dan berlatih pasti bisa. Sebab sesuatu yang masih bisa diindera pasti bisa ditiru. Apalagi saat ini contoh teknis dan bantuan teknologi memudahkan kita untuk belajar. Kita hanya perlu memberdayakan kecerdasan verbal setelah kecerdasan pendengaran dan rajin membaca. Bacaan itulah sebagai amunisi utama pengetahuan. Semakin kaya akan bacaan dan pengalaman maka bicara itu begitu mudah.
Kita harus percaya proses bahwa malu, insecure, demam panggung hingga tremor bisa ditaklukkan. Bahwa audiens itu kita perlakukan sebagai teman. Agar tidak ada jarak antara narasumber, pemandu acara dan audiens. Jika sudah begitu maka public speaking bisa dikondisikan. Intinya semua hal berdasarkan intuisi, jam terbang dan kemauan untuk belajar. Jangan lupa speaker itu bukan sekadar bicara tapi ada, nilai, muatan ilmu dan seninya.[]
the woks institute l rumah peradaban 11/8/25
Komentar
Posting Komentar