Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Memungut Hikmah Perjalanan

Woko Utoro Entah bagaimana ceritanya saya selalu mendapat pelajaran berharga dari setiap perjalanan. Seperti halnya Kiai M. Faizi, saya punya prinsip dinamis jika ada yang sulit mengapa memilih yang mudah. Soal itu tentu berkaitan dengan pilihan dan keputusan. Awalnya saya ingin rihlah dengan menggunakan kereta api tapi faktanya bus lebih menyediakan semua. Karena kehabisan tiket akhirnya saya memilih bus sebagai armada untuk sampai ke tujuan. Alhamdulillah beberapa hari lalu saya mendapat hikmah dari perjalanan ke kota Probolinggo. Seperti kitab suci entah bagaimana perjalanan selalu tak habis dikupas. Ada saya yang membuat kita belajar. Walaupun sebenarnya perjalanan itu cenderung statis apalagi kita hanya sebagai penumpang. Walaupun begitu saya memiliki catatan khusus dalam setiap edisi perjalanan. Pertama, saya selalu belajar akan kegigihan dan ketabahan para pedagang asongan. Seberapa pun penat dan kerasnya hidup toh mereka memilih jalan terhormat. Mereka memilih berjualan dan buk...

Tirakat Jalanan

Woko Utoro Kata Kiai M. Faizi jika ingin melihat sifat asli manusia seringlah berjalan terutama naik kendaraan umum. Di sanalah kita tahu karakter manusia beragam tanpa polas-poles alias pencitraan. Satu hal yang semua pengendara dan penumpang sama adalah ingin segara cepat sampai. Ingin segera cepat sampai itu bermasalah. Karena di sanalah awal mula bencana tiba. Manusia lupa bahwa perjalanan seribu mil diawali dari satu langkah. Maka dari itu prinsip kecepatan harus diimbangi dengan keyakinan kepada sang pemilik waktu. Kiai M. Faizi mempertanyakan mengapa kecelakaan sering terjadi di jalan. Bahkan jalanan menjadi mesin pembunuh ketiga setelah serangan jantung dan kanker. Problemnya sederhana karena manusia menghamba pada nafsu. Terutama nafsu ingin memburu kecepatan agar segera sampai tujuan. Di sanalah kita belajar akan arti proporsional. Misalnya bagaimana ketika menjadi pengendara. Atau bagaimana ketika menjadi penumpang. Menjadi apapun hal utama adalah etika. Mayoritas mengapa la...