Woko Utoro
Di penghujung Ramadhan saya mendapatkan undangan dari Mas Beye dalam acara buka puasa bersama keluarga Tulungagung All Stars (Tul Art). Bertempat di Jong Java Cafe Kepatihan saya datang ke sana pada pukul 16:30 WIB. Momen acara yang sebenarnya sudah sejak lama saya ingin mendatanginya. Tapi karena kesempatan barulah di acara tersebut saya benar-benar bisa datang.
Sudah saya duga sejak awal atmosfer acara bukber kali ini pasti akan sangat berbeda. Perbedaan tersebut tentu selain tempat yang biasanya di Kopiah Ireng (kini warkop Ngaji Ngopi) juga banyak personil baru yang hadir. Saya bahkan tidak mengenali wajah baru selain kalangan veteran. Tul Art memang masuk dalam catatan sejarah hidup saya. Di mana dulu saya pernah berproses di sana sekitar 2 tahun. Sebuah tempat yang saya tidak temui lagi pasca undur diri dari sana.
Dalam acara tersebut saya niati datang untuk silaturahmi. Terutama kepada kalangan lawas yang saya kenali seperti Mas Koko, Mas Miko, Mas Beye, Kak Anwar, Beydowi, Mas Rio, Mas Umma, Gus Fahaq dll. Mereka lah orang-orang yang dalam lintasan sejarah sangat berjasa dalam perkembangan hidup saya. Hingga dalam kisah perenungan nama mereka menjadi bagian tak terpisahkan sebagai agen kebaikan.
Singkat kisah acara tersebut dimulai dengan jagongan gayeng di serambi joglo. Hingga magrib tiba buka puasa bersama pun dimulai dengan sajian es buah segar. Setelah itu bersantap makan sambil menunggu sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H. Setelah usai bersantap acara pun diisi siraman rohani oleh Gus Fahaq sekaligus dengan doa. Dalam mauidhohnya Gus Fahaq menekankan pada spirit kebersamaan yang diambil dari sholat. Kata Gus Fahaq jangan tinggalkan sholat seburuk apapun kita sholat lah. Karena hanya itu cara kita berkomunikasi dengan Tuhan.
Selanjutnya sekotor apapun kita teruslah bertaubat. Karena taubat adalah gerbang awal penyucian jiwa. Jangan takut bertaubat karena ampunan Tuhan terbuka lebar bahkan lebih luas dari samudera. Setelah acara usai lalu ditutup dengan doa. Gus Fahaq menyampaikan doa singkat namun khusyuk. Doa yang berharap pertemanan akan terus lestari di jalan keselamatan.
Acara ini usai dan teman-teman bisa beramah tamah. Ada juga yang langsung pulang dan mengumandangkan takbir. Selamat Idul Fitri 1445 semoga kita berjumpa lagi di tahun mendatang.
the woks institute l rumah peradaban 12/4/24
Komentar
Posting Komentar