Langsung ke konten utama

Motivator Dadakan
..
Oleh Woko Utoro

Pepatah Inggris berkata "Be your self" bahwa jadilah dirimu sendiri. Dalam bagian2 manakah ketika kita harus berperan sebagai diri sendiri dan apakah upaya terakhir dalam memerankan orang lain itu tidak di perkenankan?. Tentunya pepatah itu memiliki batas-batasanya tersendiri. Seperti halnya dalam berkesenian. Salah satu seni yg menuntut seseorang untuk dapat menjadi orang lain adalah seni peran. Seseorang harus mampu keluar dari dirinya sendiri dan merasuk kepada kepribadian orang lain. Namun perlu di ingat harus memenuhi satu koridor khusus yaitu tanpa menghilangkan sifat pribadinya yg asli. Lalu bagaimanakah ketika kita di tuntut oleh zaman wa makan, waktu dan tempat agar kita menjadi orang lain?
..
Dalam kaitanya sebuah tuntutan tentu kita semua pernah mengalami hal2 yg serupa. Entah bagaimana dan seperti apa keadaan kita dahulu. Semua terjawab seiring dengan berjalanya waktu dan aksi. Karena tak jarang dalam kehidupan yg dinamis ini seseorang di tuntut untuk menyesuaikan zamanya dalam kondisi apapun, termasuk dadakan sekalipun. Asas profesionalitas lah yg dapat di gunakan dalam segala hal. Atau paling tidak maju terlebih dahulu, urusan yg lain pikir belakangan.
..
Dalam satu buah kesempatan anda di minta untuk mengisi kegiatan motivasi, sedangkan anda sendiri belum mempersiapkan apa2 serta pada saat yg sama anda sedang dalam proses move on hehe. Lalu apa yg akan anda lakukan?. Nah dalam pertanyaan tersebut telah saya jawab kemarin. Yaitu tiba2 teman saya mengajak untuk ke daerahnya di kediri tepatnya di salah satu sekolah negeri yg ada disana. Tujuanya untuk memberikan motivasi kepada teman2 SMA agar trus semangat dalam menggapai cita2nya. Utamanya bisa melanjutkan sampai kuliah.
..
Motivasi sendiri berasal dari bahasa Latin "movere", yang berarti menggerakkan. Sedangkan orang yg memberikan dorongan2 atau energi2 positif yg menggerakan tersebut di sebut motivator. Saya hanya berfikir bahwa untuk menjadi motivator terhadap diri sendiri saja sulit apalagi untuk orang lain. Namun saya juga mendapatkan afirmasi dari teman saya jika tidak berniat menjadikan diri sendiri sebagai motivator jadi saja seseorang yg mensharing kan pengalamnya. Namun pada saatnya saya melakukannya juga, karena anggapan itu adalah sebuah pembelajaran.
Dalam hal pendidikan dan ilmu pengetahuan saya mencoba menukil pesan dari Syeikh Konfusius dari Cina ia mengatakan bahwa "anda sodorkan satu mangkuk nasi kepada seseorang maka niscaya sebelum esok nasi itu akan habis, tapi jika kau sodorkan kepadanya ilmu pengetahuan niscaya ia tak akan habis selamanya". Begitulah pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan ini. Karena walaupun anda beribadah shalat 1000 rakaatpun tetapi tidak di iringi dengan ilmu maka ibadahnya muhal.
..
Ada hal yg membuat saya sendiri minder ketika membagikan motivasi itu. Yaitu saya seperti seorang yg munafiq yg menjajakan kesuksesan padahal diri saya sendiri belum merengkuh yg namanya kesuksesan. Akan tetapi hati kecil saya seperti tak ubahnya intuisi berbisik halus "jangan kau selalu berfikir bahwa sukses itu tergambar dgn hal yg prestisius (tinggi) padahal dari hal yg paling sederhanapun (to change) itu merupakan sebuah kesuksesan". Intinya adalah syukuri apa yg di miliki hari ini, karena hari kemarin dan yg akan datang merupakan pelajaran yg berharga, untuk menjadikan diri ini menjadi manusia yg sejatinya manusia.
..
Jika kita kembali ke jati diri sesungguhnya hidup itu misteri adakalnya apa yg di ilustrasikan dalam hidup tidak sesuai dengan keinginan itu sendiri sehingga, kedepanya seseorang di persiapkan untuk menghadapi keadaan. Apapun itu karena sesungguhnya prajurit tidak disediakan untuk bercokol pada zona nyaman (golden age) tapi perlu perjuangan. Jika anda seorang kakak maka bagikanlah pengalaman anda kepada adik2nya, anggap saja anda adalah andre wongso, najwa shihab, mario teguh atau marry riana walaupun sehari. Karena sesungguhnya pengalaman anda sangat berharga bagi mereka. haha. Selamat mencoba menjadi motivator dadakan niscaya akan anda rasakan ekspresinya.
#Salam Budaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...