Langsung ke konten utama

Tidur II
..
Oleh Woko Utoro

Masih menyoal tentang tidur, yg jika kita bahas tentangnya kita tak akan pernah habis misteri di dalamnya, belum lagi faktor lain yg sering mengikutinya seperti mimpi dan kadang2 juga mengigau. Inspirasi tiada batas.hehe
Tidur adalah salah satu pekerjaan yg mana ia adalah pekerjaan yg tidak membutuhkan tenaga besar namun menimbulkan efek pegal2 yg amat terasa. Maklum saja segala apa yg terjadi (aktivitas) selama sebelum tidur terhimpun semua, sehingga ketika seseorang bangun dari tidurnya akan merasa pegal2 layaknya seorang pekerja berat, tapi setelahnya akan terasa fresh lagi. Termasuk aktivitas imajinasi selama di siang hari akan tersusun biasanya dalam tidur di malam hari itu. Maka tak jarang seseorang akan terimajinerkan narasi imajinasinya di saat istirahat tidur itu. Perlu di ketahui bahwa jika ada seseorang yg mimpi basah pada fase tidurnya, tentunya hal itu berdasarkan daya imajinasi dan faktor usia.
..
Sebenarnya ada beberapa tipe tidur menurut pengalaman apa yg pernah saya baca dalam salah satu buku. Buku tersebut (lupa judulnya) memaparkan bahwa tidur itu memiliki tipe2 seperti beberapa orang. Seperti tidurnya para anbiya yg selalu mengingat Allah walaupun ia dalam keadaan tertidur. Tidurnya para sholihin yaitu tidur yg selalu bertafakur kepada Allah selama ia beraktivitas hal buruk apa yg mungkin ia lakukan, ia akan selalu berfikir setelah saya bangun maka hal apa yg harus saya lakukan dan hal itu ia catat betul2 dalam sanubarinya agar ia selalu bermuhasabah tiap hari. Tidurnya orang awwam tentunya tidur yg biasa saja yg tidak memikirkan apapun dan terakhir adalah tidurnya syaitan dimana tidurnya selalu bersama orang mukmin yg tidak pernah mengikuti tuntunan kanjeng nabi, misalnya soal berdoa dan posisinya. Untuk tidurnya orang awwam supaya bernilai ibadah makanya di niati yg baik dan juga jangan lupa berdoa. Nah sekarang diposisi yg manakah tidur anda?.
..
Dari tidur kita bisa mengambil fakta menarik sekaligus pembelajaran yg menarik untuk kehidupan ini. Seperti dalam kitab Ta'lim Muta'alim di sebutkan bahwa Setan lebih takut dengan satu orang yg tidur namun dengan segudang ilmu di banding dengan 1000 abid (ahli ibadah) tapi tanpa di sertai ilmu.
Seseorang juga lebih menghargai orang yg duduk di majelis ilmu walau ia tertidur. Jika demikian maka tidurnya termasuk berpahala.
Salah satu tidur yg di ganjar oleh pahala adalah tidur nya orang yg berpuasa. Begitullah janji Allah dalam wahyunya.
..
Fakta menarik yg lain yaitu jangan sampai kita di cap sebagai putri tidur. Namanya baik namun artinya buruk yaitu, orang yg lebih banyak tidur dari pada aktivitasnya.
Maka jika kebanyakan tidur tak ubahnya seperti kucing, yg lebih dari separuh hidupnya di penuhi dengan tidur.
Memang benar kata orang bahwa tidur adalah citra dari sebuah ilustrasi dari semi kematian, maka dari itu di awal sebelum dan sesudah tidur kita di sunnahkan oleh kanjeng Nabi untuk berdo'a terlebih dahulu.
Kadang kita akan menemui ilham dan mimpi dalam tidur itu. Mimpi itu sendiri ialah bunga tidur yg bisa menjelma menjadi sosok apa saja yg biasanya telah kita imajinasikan. Dalam hal ini agamalah yg benar karena, agama mengatur semuanya. Ketika kita menemui hal2 yg baik atau buruk maka agama menuntunya dengan doa, sehingga damailah hati kita. Bahkan untuk terhindar dari syaitan para pengantin baru pun di tuntun berdasarkan sunnah kanjeng Nabi Muhammad dengan segala tindakan dan doa2nya.
..
Untuk kesekian kalinya saya terus mengajak kepada semuanya untuk selalu mengagungkan syukur kepada Allah atas segala nikmat2nya karena atas nikmatnya yg tak terhingga itu kita dapat hikmahnya. Mari kita tutup dengan doa sesudah bangun tidur 
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Artinya segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit.
Semoga Allah selalu menaungi kita dengan ridhoNya dari mulai tidur sampai tidur lagi.
#Salam Budaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...