Langsung ke konten utama

Keistimewaan Syafaat Al Qur'an




Woko Utoro 

Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan orang beramai-ramai mencari lailatul qadar. Mereka tidak tahu bahwa lailatul qadar esensi nya adalah lebih intim lagi dengan Al Qur'an. Cak Nun dalam narasi Kiai Sudrun menjelaskan bahwa cahaya terang benderang itu ya Al Qur'an. Bagi Cak Nun lailatul qadar adalah time dan bukan esensinya sedangkan utamanya adalah kitab suci itu sendiri.

KH Mustofa Aqil Siradj juga menegaskan bahwa malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan alias lailatul qadar bisa mulia pun karena Al Qur'an turun di malam itu. Maka benar bahwa sesuatu yang dihinggapi oleh Al Qur'an akan terbawa mulia. Kemuliaan itu tidak hanya pada malam hari, pada bulan Ramadhan melainkan pembaca, penghafal dan pengamalannya.

Kemuliaan Al Qur'an bisa membawa berkah misalnya kepada yang ahli qiroah, suaranya merdu, pada ahli khat, ahli pengobatan Qur'ani, ahli medis dll. Mereka semua merasakan berkahnya Al Qur'an bahwa kitab ini mukjizat sepanjang masa. Bahkan tidak sedikit mereka yang masuk Islam karena keindahan gaya bahasa Al Qur'an, isinya hingga sejarah dan lainya.

Salah satu yang menarik tentu berkaitan dengan syafaat Al Qur'an. Selain ada syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, teman, guru, anak dan Al Qur'an pun bisa memberi syafaat. Namun uniknya syafaat Al Qur'an ini istimewa dan berbeda dengan syafaat lainnya. Jika syafaat lainya akan menolong ketika seseorang telah merasakan hukuman (baca: siksa) akan tetapi syafaat Al Qur'an justru menolong sebelum kita disiksa.

Contoh populer sering kita dengan dari Gus Baha bahwa Surat Tabarok (Al Mulk) akan menjelma sosok gagah berani dan akan menjadi tameng kita di alam kubur. Jelmaan Surat Tabarok tersebut akan membantu menghadapi Munkar Nakir. Hal senada juga dijelaskan oleh KH Mustofa Aqil bahwa kata و في القبر مونسا berarti ada malaikat yang menaungi kita wasilah qiratul Qur'an. Maka dari itu berkahnya orang membaca dan menghafalkan Al Qur'an akan disyafaati hingga ke akhirat. Bahkan syafaat Al Qur'an bisa dikirimkan kepada orang lain misalnya seorang anak hafal Al Qur'an akan menyelamatkan keluarganya.[]

the woks institute l rumah peradaban 22/3/25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...