Langsung ke konten utama

Mencari Syafaat




Woko Utoro 

Jika anak-anak menyukai uang saku dan jajanan maka berbeda dengan orang tua. Khususnya yang sudah berumur rerata mereka menginginkan do'a. Do'a tersebut dalam rangka menjadi bekal jika suatu hari mereka harus kembali. Karena seperti pemudik, pulang ke kampung akhirat pun butuh bekal sebab perjalanan teramat panjang.

Selain do'a salah satu bekal lain yang diharapkan yaitu syafaat. Perihal syafaat ini tentu sudah kita ketahui yaitu sebagai perantara atau usaha dalam memberikan suatu manfaat. Paling utama tentu syafaat dari Rasulullah SAW. Syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW dapat kita peroleh dengan memperbanyak bersholawat dan meneladani akhlaknya. Bicara tentang syafaat ternyata tidak hanya dari Rasulullah SAW melainkan ada hal lain yang dapat kita akses.

Dalam Kitab Al Muntakhobat Fii Maa Huwa Al Manaqib karya Syeikh Ahmad Asrori Al Ishaqy dijelaskan oleh KH. Abdur Rasyid Juhro bahwa syafaat bisa diperoleh dari Al Qur'an, orang alim dan arifin. Jika syafaat dalam Al Qur'an tentu jelas mereka yang mencintai dan bergumul dengan Al Qur'an serta mengamalkan isinya maka akan mendapatkan syafaat Qur'an di akhirat kelak. Bahkan mukjizat Nabi Muhammad SAW itu bisa kita rasakan sedini mungkin walaupun masih di dunia. Salah satunya dengan keberkahan Al Qur'an yang mengalir deras.

Syafaat juga bisa diperoleh dari orang arif. Yaitu orang-orang yang tidak hanya menyampaikan ilmunya tapi sekaligus mengamalkannya. Orang arif sudah di level bijaksana dan hanya berharap ridho Allah SWT. Jika kita menemukan orang arif maka mintalah syafaatnya. Contoh orang arif adalah kisah Sayyidina Umar yang meminta syafaat Sayyidina Uwais Al Qarni. Tidak hanya orang arif, orang alim pun ternyata bisa mensyafaati.

Orang alim adalah mereka yang pengetahuannya masih di level ta'lim belum ta'rif. Pengetahuannya masih dalam taraf transfer of knowledge yang kadang belum diamalkan. Akan tetapi walaupun begitu mereka juga bisa mensyafaati kita karena ilmunya. Selama ilmu tersebut didapat dari guru serta kitab/sumber yang muttasil

Imam Ghozali bahkan menjelaskan bahwa syafaat juga bisa diperoleh dari seorang teman. Kata beliau carilah teman yang banyak karena kita tidak tahu teman mana yang akan bisa mensyafaati. Keberadaan teman tentu jangan dianggap remeh. Justru karena mereka lah kita bisa bercermin atas segala kekurangan. Maka dari itu kata Syeikh Ibnu Athoillah Syakandary carilah teman yang gerak geriknya hanya menuju kepada Allah SWT.

Demikianlah bahwa selain do'a kita akan selalu membutuhkan syafaat. Karena kita tidak mungkin mengandalkan amal yang secuil ini. Sehingga salah satu bekal penting bagi kita adalah syafaat. Semoga kita mendapatkan salah satunya.[]

the woks institute l rumah peradaban 20/3/25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...