Langsung ke konten utama
*Imunisasi di Hastinapura*
..
Pandhu Dewanata sebagai orang nomor satu di Hastina menginstruksikan untuk seluruh rakyatnya agar mengikuti imunisasi atau vaksinasi dari virus yang selama ini menghantui negerinya. Intruksi tersebut bersifat nasional ke seluruh negeri, berdasarkan KEPKER NO 46/MenKes/MR:2017.
..
Instrusi itu atas prakarsa dari penasihat kerajaan sekaligus mentri kesehatanya, Resi Bisma. Beliau yang mengatakan bahwa imunisasi itu sangat penting khususnya bagi balita dan anak-anak. Kata Resi Bisma anak-anak harus di imunisasi dari virus MR (measles rubella) dan tentunya imunisasi itu masuk kedalam gerakan vaksinasi serentak di seluruh Hastina kepada 34 juta anak usia 9-15 tahun.
Kegunaan imunisasi itu agar anak-anak terhindar dari, cacar, campak, polio, dan tetanus. Yang lebih penting lagi kepada balita usia 0-5 tahun agar memiliki kekebalan tubuh
..
Penyakit campak dan rubella atau CRS (congenital rubella syndrome) yaitu, suatu inveksi menular melalui saluran nafas yg disebabkan virus. Campak dan rubella tidak jauh beda gampang, virus itu mudah menular, bisa juga melalui bersin dan udara. Apalagi sekarang musimnya tidak menentu.
..
Harapan terbesar datang dari Yamawidura (penasihat Destrarasta, setelah kepergian Pandhu), dari imunisasi itu dapat membuat anak-anak sehat dan kuat serta menjadi generasi emas seperti para Pandawa yang terdiri dari; Puntadewa alias Yudistira, Werkudara alias Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Walau di imunisasipun tidak mesti juga jadi baik layaknya para Kurawa 100 (Duryodana, Durmagati, Dursasana, Dusata, Dursala,...tapi ada yg cantik juga seperti si bungsu Dursilawati). Hal semacam itu hanya tindakan preventif saja. hehe
..
Menurut Arjuna abad XXI (Woks,ma) mengatakan bahwa istilah imunisasi yg ia kenal dulu ketika masa-masa SD yaitu di Kuris. Nah, mungkin di daerahmu memiliki istilah yang berbeda.
Di kuris itu nama lain dari memberikan imunisasi dengan cara menyuntikan jarum suntik berisi obat ke lengan sebelah kanan dan tahun depanya sebelah kiri.Wuhhh betapa takutnya dengan jarum suntik kala zaman SD itu, namun pada saatnya mau juga, karena bu guru memberikan susu kental manis sachet dan biskuat. Jadi ketika imunisasi di sekolah itu kami menjadi senang.
Tapi jika flashback zaman balita, kita juga di timbang di tempat seperti ayunan dengan nada merengek dan ketakutan tapi yaa..akhirnya nurut juga soalnya di kasih bubur kacang gratis, apalagi bertemu dengan Ibu Bidan yg ramah dan cantik.hehe
So, kapan terakhir anda di berikan vaksinasi??.huuu...lamanyaa.
Semoga dari program vaksinasi serentak itu negeri Hastina (Indonesia) bisa menjadikan generasi penerus yang sehat dan kuat.
Karena mamah memberi batu batrai ABECE. engg iing engg. haha
..
#Salam budaya
#Wokolicious
#IMAJINATIF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 II

Woko Utoro Dalam setiap perlombaan apapun itu pasti ada komentar atau catatan khusus dari dewan juri. Tak terkecuali dalam perlombaan menulis dan catatan tersebut dalam rangka merawat kembali motivasi, memberi support dan mendorong untuk belajar serta jangan berpuas diri.  Adapun catatan dalam perlombaan esai Milad Formasik 14 ini yaitu : Secara global tulisan mayoritas peserta itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama soal ketentuan yang ditetapkan oleh panitia. Rerata peserta mungkin lupa atau saking exited nya sampai ada beberapa yang typo atau kurang memperhatikan tanda baca, paragraf yang gemuk, penggunaan rujukan yang kurang tepat dll. Ada yang menggunakan doble rujukan sama seperti ibid dan op. cit dll.  Ada juga yang setiap paragrafnya langsung berisi "dapat diambil kesimpulan". Kata-kata kesimpulan lebih baik dihindari kecuali menjadi bagian akhir tulisan. Selanjutnya ada juga yang antar paragraf nya kurang sinkron. Se...

Catatan Lomba Esai Milad Formasik ke-14 I

Woko Utoro Senang dan bahagia saya kembali diminta menjadi juri dalam perlombaan esai. Kebetulan lomba esai tersebut dalam rangka menyambut Milad Formasik ke-14 tahun. Waktu memang bergulir begitu cepat tapi inovasi, kreasi dan produktivitas harus juga dilestarikan. Maka lomba esai ini merupakan tradisi akademik yang perlu terus dijaga nyala apinya.  Perasaan senang saya tentu ada banyak hal yang melatarbelakangi. Setidaknya selain jumlah peserta yang makin meningkat juga tak kalah kerennya tulisan mereka begitu progresif. Saya tentu antusias untuk menilainya walaupun disergap kebingungan karena terlalu banyak tulisan yang bagus. Setidaknya hal tersebut membuat dahaga ekspektasi saya terobati. Karena dulu saat saya masih kuliah mencari esais itu tidak mudah. Dulu para esais mengikuti lomba masih terhitung jari bahkan membuat acara lomba esai saja belum bisa terlaksana. Baru di era ini kegiatan lomba esai terselenggara dengan baik.  Mungkin ke depannya lomba kepenul...