Langsung ke konten utama
Memanfaatkan Moment
..
*Oleh Bang Woks
Dalam menjalani hidup ini manusia memimpikan hidup yg bahagia. Tentunya kebahagiaan itu bersifat subjektif. Hanya kebahagian versi dirinya saja yg dapat ia rasakan sendiri. Sedangkan kebahagiaan versi orang lain sukar kita terima. Maklum saja beda kepala beda pula isinya.
..
Menyoal kebahagiaan berarti berurusan pula dengan sesuatu yg dapat membentuk suatu landasan dan nilai. Dalam hidup yg ideal manusia sering memperhatikan dua hal pertama, waktu dan kedua, momen atau kesempatan. Dalam Islam sendiri kedua aspek tersebut di terangkan dalam surah Al-Asr. Artinya perbaiki waktumu sebelum waktu itu menyempitkanmu. Selagi masih masih di beri kelapangan gunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan banyak berleha-leha.
..
Soal momen saja kebanyakan orang akan mengejarnya walaupun dalam durasi waktu yg sejenak. Kata mereka momen itu adalah salah satu hal yg sakral sehingga timbul pertanyaan yg mudah di ucapkan namun berfikir pula akhirnya "apakah kita akan jumpai lagi momen-momen seperti ini?, dan apakah Allah akan menjamin usia kita sampai pada momen atau kesempatan kedua?". Begitulah ceritanya.
..
Ada istilah HARKITNAS (hari kejepit nasional) sekarang libur besok masuk dan libur lagi atau dalam kata lain libur di antara hari aktif. Walau demikian seperti halnya momen idul adha ini banyak orang menyempatkan diri untuk pulang bersua keluarga tercinta di kampung halaman. Karena bagi mereka uang atau ongkos tak berarti besar di bandingkan dengan momen berkumpul bersama keluarga. Namun, ini ujian bagi para perantau yg harus bersabar menemui momenya sendiri.
..
"La Tahzan innallaha ma'ana". esok engkau akan menemui momenmu sendiri. Maka ciptakan momen terbaik dalam hidupmu dengan mempersiapkanya dari sekarang juga. Momen sekecil apapun dalam hidupmu adalah sebuah penghargaan terbesar yg di perjuangkanmu untuk kebahagiaan semua orang. Orang akan mengahargai jerih payahmu. Mungkin hari ini kita bukan apa-apa tapi lihat esok hari dunia akan berkata "siapakah dia?".
..
Saya juga memiliki harapan terutama di momen idul adha ini seluruh ummat muslim khususnya dapat mengambil pelajaran yg terkandung di dalam ritualitas idul adha. Terutama simbolisasi pengorbanan dan menekan hawa nafsu kebinatangan dengan simbol idul qurban. Dalam momen ini semoga ukhuwwah Islamiyyah, wathaniyyah, insaniyyah dan basyariyyah akan tetap terjalin illa yaumil qiyamah. Amiin
..
#Salam budaya
#Wokolicious

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Zakat Sebagai Sarana Ritual dan Kesehatan

Woks Secara bahasa zakat berarti suci, berkembang, dan berkah. Dalam istilah fikih zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kepemilikan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya dengan aturan syariat. Dalam agama apapun zakat telah disyariatkan walaupun cara dan subjek wajib zakatnya sedikit berbeda. (Syahruddin, 2014:73) Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriyah walau dalam al Qur'an telah dijelaskan sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu juga telah mengenal zakat. Setiap Nabi memiliki cara zakatnya tersendiri seperti zaman Nabi Musa yang memerintahkan menzakati hewan ternak seperti unta, kambing dan lembu. Bahkan Nabi Musa juga pernah meminta agar Qorun mengeluarkan zakatnya. Zaman Nabi Isa pun tak jauh berbeda yaitu meminta orang-orang yang kaya untuk mengeluarkan zakatnya kepada yang miskin. Saat ini kita masih mengikuti syariat zakat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dengan penje...