Langsung ke konten utama
Pesan Sang Ayah untuk anak Gadisnya.
..
*Oleh Bang Woks
Assalamualaikum wr wb
Nak apa kabarmu hari ini? semoga kau baik-baik saja, tentunya dalam lindungan Allah swt.
Ayah ingin berpesan untukmu, semoga pesan ini berkenan kau baca dan kau jadikan pegangan hidup.
..
Nak, sekarang kau sudah dewasa, sekarang kau sudah kuliah, tinggal beberapa saat lagi kau akan di wisuda. Entah apa yg akan kau lakukan setelah ini. Melanjutkan S-2 mu, bekerja, berkhidmah di masyarakat atau menikah.
Ayah hanya bisa berdo'a apapun yg kau pilih semoga itulah kebaikan buatmu.
..
Nak, sekarang ayah sudah tua renta, tak ada yg bisa ayah perbuat lagi untukmu tapi, engkau tak usah mengkhawatirkan ayah karena, insyaallah ayah masih bisa menghidupi badan ayah sendiri, seandainya ayah kesepian ayah akan mengingat Allah. Nak, jika yg kau pilih adalah pekerjaan maka, bekerjalah dengan ikhlas dengan penuh penghayatan, syukurilah setiap momen dalam hidupmu, berperilakulah jujur karena, jujur adalah mata uang yg berlaku dimana-mana. Ingat pula nak, walaupun kau wanita, kau harus sekuat baja, agar kau dapat menjaga dirimu dari hal-hal yg tercela. Hilangkanlah seluruh penyakit hati, teruslah belajar karena, hidup ini sejatinya terus belajar.
Semoga engkau jadi pembelajar yg baik.
..
Nak, jika kau pilih untuk menikah, ayah hanya bisa mendo'akan yg terbaik buatmu. Ayah percaya lelaki pendampingmu nanti adalah pilihan terbaikmu, ia akan menjadi imam demi kehidupanmu nanti bersama dengan keluarga kecilmu. Ayah tidak berharap lelaki pilihanmu nanti anak dari seorang raja tapi, ayah berharap kau memilih lelaki yg akan menuntunmu menuju kebaikan, menuju jalan Allah yg terang benderang. Ayah akan ikhlas melepaskanmu buatnya, asalkan kau harus ingat saling menghormati saling menghargailah kau dengnya. Karena dia adalah syurgamu.
..
Jika kau berkhidmah kemasyarakat maka lakukanlah nak. Amalkanlah ilmu yg kau dapat, apa yg kau bisa karena memang masyarakat membutuhkan uluran tanganmu. Bersemangatlah nak. Buatlah masyarakat bangga dengan kehadiranmu. Dan pastinya ayahpun akan bangga padamu.
Ingat nak, jika suatu hari nanti engkau di perkenankan Allah menjadi orang yg memiliki rezeki lebih, jadilah orang yg dermawan, tolonglah dari setiap mereka yg membutuhkan, selalu jaga tali silaturrahmi dengan siapapun, agar kau menjadi manusia yg bersosial.
..
Nak, maafkan segala kesalahan ayah, jika ayah belum menjadi seorang ayah yg dapat membuatmu bahagia. Maafkan jika ayah hanya membuatmu susah, terlena dan luka. Semoga engkau sudi memafaatkan ayahmu ini. Sekali lagi ayah hanya bisa berdo'a, berdo'a dan berdo'a dan memang itulah yg ayah bisa.
..
Ayah hanya berpesan sederhana
Ayah ingin jadilah engkau seorang yg selalu menghadirkan Allah di setiap langkah kakimu. Ayah takut ketika Allah tidak ada pada dirimu, nanti bagaimana pertanggungjawaban ayah di depanNya. Dalam keadaan apapun ingat itu nak, pegang teguh kedua talinya yg erat (al-qur'an dan al-hadits), niscaya kau akam selamat menuju jalanNya yg lurus.
..
Wassalamualaikum wr wb
Ayah..
..
#Salam budaya
#Wokolicious

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Kebudayaan Agraris Padi Digantung di Rumah

Woks Kebudayaan kita memang kaya baik budaya yang lahir dari peradaban pesisir, sungai ataupun petani. Kebudayaan agraris utamanya di Jawa dan Bali pasti tidak akan melupakan sosok Dwi Sri sebagai jelmaan atau simbol kesuburan. Nama ini selalu menjadi tokoh utama apalagi ketika musim tanam dan panen tiba. Dalam berbagai sumber termasuk cerita yang berkembang, orang-orang Jawa khususnya sangat menghormati tokoh Dwi Sri sebagai aktor lahirnya padi yang menjadi makanan pokok sehari-hari. Ia juga dipercaya sebagai penunggu daerah gunung dan bumi begitu juga dengan Nyai Roro Kidul penguasa lautan. Salah satunya tradisi yang sering kita jumpai yaitu budaya menggantungkan padi di atas dapur, depan pintu rumah dan lumbung padi. Tradisi ini tentu sudah berkembang sejak lama. Entah apa motifnya yang jelas orang-orang tua dulu begitu menghormati dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Sunda, padi dikenal dengan nama “paparelean’ karena kakek nenek sangat bingun...