Langsung ke konten utama
*Mengungkap Kata Selamat Hari Lahir*
..
Biasanya ketika ada seseorang yg merayakan tepat beberapa tahun dari tanggal kelahiranya, tentunya kita kenal dengan istilah ucapan selamatnya dan macamnyapun banyak seperti Happy brithday, harlah, milad, maulid, unniversary, dies natalis dll. Lalu apakah kata itu mengandung kebenaran secara arti atau bahkan asal-asalan.
Mari kita kupas terlebih dahulu. hehe
..
Kata “milad” merupakan kata dari bahasa arab yang maknanya adalah lahir, jadi “selamat milad” maksudnya adalah selamat hari kelahiran. Setelah ucapan milad, biasanya diikuti dengan ucapan “Barakallahu fi umrik“, artinya adalah “Semoga Allah memberi berkah atas umurmu”. Ucapan balasan untuk seseorang yang memberikan ucapan selamat ini, dibalas dengan ucapan “Jazakallahu khairan”, yang artinya “Semoga Allah membalas dengan kebaikanmu”
..
Akar kata milad sendiri berasal dari kata maulid dan artinyapun sama hari kelahiran. Namun menurut KH Jujun Junaedi milad berarti tempat lahir, jadi yg benar adalah maulid. Sedangkan Harlah itu hanya akronim (Hari lahir), tidak ada arti spesifiknya. Saya cari di Tesaurus Alfabetis B. Indonesiapun tidak di temukan kata harlah, maupun milad, maulid, dan dies natalis.
..
Nah jika dalam KBBI dies natalis berarti /di·es na·ta·lis/ /diés natalis/ n hari ulang tahun berdirinya suatu lembaga pendidikan tinggi (universitas, akademi, dan sebagainya). Dalam hal ini kata dies natalis tidak menuliskan kata kelahiran melainkan ulang tahun. Karena kata yg satu ini merujuk pada instansi, bukan pada perorangan. Seperti halnya unniversary. Akan tetapi kata dies natalis berasal dari ucapan Latin Fortuna dies natalis.
..
Banyak sekali ungkapan selamat hari lahir dlm bahasa apapun, silahkan buka internet pasti banyak seperti dalam bahasa sunda wilujeung tepang taun, Jepang : Otanjou-bi Omedetou Gozaimasu, dalam bahasa India (urdu)
Hindi : जन्मदिन मुबारक (Janmadina mubāraka ), sanah helwah ya gamil selamat ulang tahun wahai yg indah dan saya suka dalam bahasa jawa "Sugeng Ambal Warsa, Mugi Gusti paring panjang yuswa ingkang barokah, Mugi Gusti tansah paring bagas kasarasan lan katentreman. Yang lain terserah anda.
..
Apapun ungkapan anda dalam mengucapkan selamat setidaknya mengandung dua intisari (jangan menghilangkangkan jati diri dan bernilai kebaikan). Mari kita berdoa dlm bahasa arab.
اَللَّهُمَّ طَوِّلْ عُمُورَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالۤاخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya:
Ya Allah panjangkan umur kami, sehatkan jasad kami, terangi hati kami, tetapkan iman kami, baikkan amalan kami, luaskan rezeki kami, dekatkan kami pada kebaikan dan jauhkan kami dari keburukan, kabulkan semua kebutuhan kami dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau (Allah) Maha Kuasa atas segala sesuatu.
..
#Salam budaya
#Wokolicious

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bocil FF Belajar Ziarah

Woko Utoro Beberapa hari lalu saya berkesempatan kembali untuk mengunjungi Maqbarah Tebuireng. Dari banyak pertemuan saya ziarah ke sana ada pemandangan berbeda kali ini. Saya melihat rombongan peziarah yang tak biasa yaitu anak-anak TK atau RA. Pemandangan indah itu membuat saya bergumam dalam hati, "Kalau ini mah bukan bocil kematian tapi bocil luar biasa, sholeh sholehah". Sebagai seorang sarjana kuburan (sarkub) dan pengamat ziarah tentu saya merasa senang dengan pemandangan tersebut. Entah bagaimana yang jelas para bocil berziarah adalah sesuatu yang unik. Jika selama ini dominasi peziarah adalah orang dewasa maka zairin bocil FF adalah angin segar khususnya bagi keberagamaan. Lebih lagi bagi jamiyyah NU yang selama ini setia dengan tradisi ziarah kubur. Saya melihat seperti ada trend baru terkhusus bagi peziarah di kalangan siswa sekolah. Jika santri di pesantren ziarah itu hal biasa. Tapi kini siswa sekolah pun turut andil dalam tradisi kirim doa dan ingat mati itu. Wa...

Pecinta Amatiran

Woko Utoro  Kiai M. Faizi pernah ditanya apa yang ingin beliau lakukan setelah memahami sastra. Kata beliau, "Saya ingin menjadi amatir". Bagi Kiai M. Faizi menjadi amatir berarti tidak akan disebut mahir. Orang amatir akan selalu dianggap masih belajar. Orang belajar bisa saja salah. Walaupun begitu salah dalam belajar akan disebut wajar. Berbeda lagi ketika orang disebut mampu alias mumpuni. Masyarakat menganggap jika orang ahli bahkan profesional haruslah perfect. Mereka selalu dianggap tak pernah salah. Dan memang sesuai dengan pikiran kebanyakan orang jika sempurna itu harus tanpa noda. Akibat stigma ahli dan profesional masyarakat berespektasi harus sempurna. Masyarakat lupa bahwa setiap orang tidak bisa menghindar dari celah. Dalam arti bahwa setiap orang bisa saja pernah salah. Soal ini tentu yang terbaru adalah kasus Gus Miftah. Kasus Gus Miftah dianggap menghina pedagang es teh karena umpatan gobloknya menjadi viral. Pertanyaan kita mengapa netizen selalu brutal dal...

Kebudayaan Agraris Padi Digantung di Rumah

Woks Kebudayaan kita memang kaya baik budaya yang lahir dari peradaban pesisir, sungai ataupun petani. Kebudayaan agraris utamanya di Jawa dan Bali pasti tidak akan melupakan sosok Dwi Sri sebagai jelmaan atau simbol kesuburan. Nama ini selalu menjadi tokoh utama apalagi ketika musim tanam dan panen tiba. Dalam berbagai sumber termasuk cerita yang berkembang, orang-orang Jawa khususnya sangat menghormati tokoh Dwi Sri sebagai aktor lahirnya padi yang menjadi makanan pokok sehari-hari. Ia juga dipercaya sebagai penunggu daerah gunung dan bumi begitu juga dengan Nyai Roro Kidul penguasa lautan. Salah satunya tradisi yang sering kita jumpai yaitu budaya menggantungkan padi di atas dapur, depan pintu rumah dan lumbung padi. Tradisi ini tentu sudah berkembang sejak lama. Entah apa motifnya yang jelas orang-orang tua dulu begitu menghormati dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Sunda, padi dikenal dengan nama “paparelean’ karena kakek nenek sangat bingun...