Woks
Anak adalah harta paling indah bagi orang tua. Kehadiran anak memang selalu ditunggu. Mereka adalah alasan mengapa orang tua rela melakukan apa saja demi kebahagiaan anak. Termasuk memilihkan sekolah terbaik buat mereka. Bagi orang tua memberi pendidikan yang terbaik merupakan sebuah kewajiban. Karena memang pendidikan adalah hak dasar yang harus diterima anak-anak. Baik pendidikan formal maupun informal.
Bermain adalah dunia anak. Begitulah kiranya yang harus dipahami orang tua dan guru. Dengan menjadi anak-anak, orang dewasa telah satu langkah mengikuti alur mereka. Hal yang kini kita temui adalah terpangkasnya dunia anak bahkan sampai menghilangkanya. Tak jarang dunia anak yang seharusnya meski mereka nikmati, kini malah telah terjarah oleh hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Tak aneh jika dunia sekitar kita banyak anak-anak dibawah umur yang sudah ikut bekerja. Bahkan ironinya ada juga yang bekerja menafkahi keluarganya. Faktor ekonomi dan kesiapan orang tua dalam finansial merupakan salah satu yang merenggut dunia mereka. Anak-anak dipaksa untuk lebih awal dalam merasakan dunia yang keras.
Sepanjang perjalanan anak akan mengikuti apa yang mereka lihat. Sehingga anak-anak memiliki kemampuan imitasi yang baik. Mereka adalah peniru ulung. Anak akan memiliki rekaman yang baik dalam melihat sekelilingnya. Maka tak aneh jika lingkungan mampu membentuk kepribadian anak. Untuk persoalan hak dan kewajiban anak-anak akan melihat apa yang dilakukan oleh orang tua dan guru. Jadi jika ada anak yang tak menurut alias sedikit membelot jika diperintah, maka yang mereka amati hanya dari perkataan. Dari sanalah anak hanya akan melihat apa yang mereka lihat, bukan apa yang mereka dengar.
Sejauh ini para orang tua belum bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka. Sehingga orang tua masih bersikap ambivalensi. Di mata anak orang tua adalah role model, contoh terdekat bagaimana mereka tirukan. Jadi orang tua dan pendidikanya merupakan faktor keberhasilan dalam mencetak pribadi baik anak. Dengan memberi contoh yang baik anak-anak akan menirukan tanpa perlu diperintah dengan keras.
Anak-anak memiliki perasaan. Mereka seperti tulang yang mudah patah. Sehingga amat berbahaya jika anak terus-menerus dikerasi. Terlalu lunak pada anak pun berbahaya, bisa manja. Jadi kesimpulanya sesuaikan sikap kita terhadap mereka. Bahkan orang tua merupakan sekolah di mana anak-anak belajar mengenali diri mereka sendiri. Jika kita telah mengetahui apa yang anak butuhkan maka kita akan mudah untuk menuntun jalan mereka hingga ke arah kemandirian.
Selamilah dunia anak dengan riang gembira. Bagaimanapun anak tetaplah anak, darah daging manusia yang harus dipahami dan dimengerti. Jika kita telah paham dengan dunia anak maka mereka bisa jadi kebanggan kedua orang tua. Anak adalah jalan terakhir untuk meneruskan perjuangan orang tuanya.
Komentar
Posting Komentar