Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Meneladani Nabi Ibrahim AS Melalui Ritual Kurban

Woks Setiap tahun saat perayaan Idul Adha tiba kita akan banyak melewati aneka ritual ibadah di bulan Dzulhijah seperti ibadah haji, puasa sunnah tarwiyah-arafah, shalat sunnah Idul Adha dan pastinya berkurban. Di antara ritualitas ibadah tersebutlah kita tentu familiar dengan berkurban. Kurban adalah ritual penyembelihan hewan (sesuai syariat) pada hari setelah shalat Idul Adha hingga hari tasyrik. Kurban telah disyariatkan berdasar kisah Nabi Ibrahim as. Dalam kitab Miskatul Anwar Nabi Ibrahim as memiliki 1000 ekor kambing, 300 ekor lembu dan 100 ekor unta. Lalu malaikat Jibril bertanya milik siapa semua hewan tersebut? Nabi Ibrahim as menjawab, "semua milik Allah, kebetulan saat ini milikku". Jika suatu saat pemiliknya meminta semua itu maka Nabi Ibrahim as akan menyerahkannya sekalipun anaknya (Ismail). Sekilas dari peristiwa itulah Nabi Ibrahim as lalu bermimpi untuk menyembelih putra tercintanya. Hingga akhirnya penyembelihan itu terjadi. Dalam sejarah yang

Budaya Primitif dalam WAG

.. Kecanggihan teknologi yang melahirkan berbagaimacam platform digital, fitur-fitur aplikasi dan segala macam media sosial sesungguhnya bertujuan untuk memudahkan komunikasi manusia. Teknologi tersebut juga menawarkan segala macam penunjang kebutuhan manusia, mulai dari belanja, transaksi, kirim paket, pesan antar, tarik tunai, menanyakan kabar, serta komunikasi lainya. Akan tetapi segala macam kemudahan tersebut sering luput dari pandangan yaitu sisi negatifnya. Kita memang cenderung mudah terbuai sampai-sampai tidak sadar bahwa ada bahaya yang mengancam. Kita sering dapati banyak penyalahgunaan media sosial yang tidak bijak dari penggunanya. Mereka mengunakan media dengan "semau gue" sehingga etika bermedia benar-benar tidak diperdulikan. Anggapan bahwa media hanya milik sendiri telah disalahpahami. Padahal media sosial selalu memberi ruang kepada publik untuk mengetahui segala macam aktivitas. Bahkan tidak jarang ruang privat sekalipun kini sangat mudah dibobo

Mengapa Sekolah Jadi Korbannya

Woks Tarik ulur masuknya sekolah formal kembali terjadi setelah Kemendikbud mewacanakan awal Mei, lalu pertengahan Juli bahkan saat ini sekolah masih juga belum dilaksanakan. Tentu semua ini dengan berbagai macam pertimbangan, salah satunya karena kekhawatiran akan adanya klaster baru terkait penyebaran Covid-19. Tapi kita sebagai orang awwam lantas bertanya mengapa tempat umum lain masih beraktivitas hingga saat ini? Masyarakat kecil memang tidak tau menau soal mengapa sekolah hingga saat ini belum juga dibuka aktivitasnya. Tapi bolehlah kita berpikir sejenak mengapa hal itu bisa terjadi dan mengapa pula lembaga pendidikan yang harus jadi korbannya. Kita seolah-olah sedang disuguhkan agar berpikir negatif terhadap kebijakan pemerintah. Di negeri +62 memang sangat unik, kadang membuat kita tertawa sekaligus jengkel melihat elit seperti tidak mampu melihat realitas yang ada. Bayangkan saja tempat umum seperti pasar, mall, terminal, stasiun, bandara, masjid, sudah boleh berop

Obituari: Pada Suatu Sapardi

Woks Hari ini kita selalu diliputi kesedihan setelah beberapa hari lalu telah banyak orang biasa dan tokoh-tokoh besar pergi begitu cepat menghadap keharibaanNya, kali ini saatnya Eyang Sapardi. Beliau meninggal diusia sepuh 80 thn dengan segala mahakaryanya akan tetapi usia tersebut terasa masih kurang khususnya bagi kami pemuda. Kami masih belum mengenal beliau kecuali lewat puisi-puisinya terutama si Hujan di bulan Juni. Tapi kini hujan dan tangis air mata mengguyur di bulan Juli. Mungkin sebenarnya hujan di bulan Juni telah menjadi isyarat mengantarkan kepergianmu satu bulan setelahnya. Usman arRumy, Jokpin, NH Dini, Fiersa Besari, Sutardji CB, Sitok Srengenge, GM, Gus Mus, KH Dzawawi Imron Si Clurit Emas, S. Leak, Candra Malik, Prie GS, Najwa Shihab serta sederet orang yang pernah dekat dan sepanggung dengan beliau pasti amat sangat kehilangan. Jangankan orang-orang Top itu, orang biasa seperti kita pun merasa kehilangan. Karena beliau sendiri pernah berkata bahwa puis

Silaturahmi Virtual

Woks Sejak pandemi Covid-19 masif ke hampir seluruh penduduk bumi, kini kita telah berjalan hampir separuh musim. Dengan keadaan yang tidak seperti pada umumnya. Kita dihimbau untuk jaga jarak, memakai masker, selalu mencuci tangan dan hati-hati terhadap batuk pilek. Kita memang telah memasuki kenormalan baru (new normal) yaitu sebuah fase di mana-mana orang harus memperhatikan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Saat ini di masa pandemi yang mana jumlah orang positif semakin meningkat kita juga telah melahirkan tradisi baru bernama jaga jarak. Tradisi itu kini bahkan telah membudaya di manapun tempatnya. Khusus  di ranah sosial, pendidikan, politik dan ekonomi juga ikut terkena imbasnya. Salah satu dampak ke ranah sosial adalah kesulitannya silaturahmi, sedangkan pendidikan masih diurungkanya pembelajaran secara tatap muka langsung. Imbas politik dan ekonomi tentu sangat kentara di mana kebijakan dan kenaikan atau penurunan harga barang jasa sa

Kebaikan dalam Sebuah Keranjang

Woks Kita mungkin pernah mendapati sekaligus tahu secara langsung ada pedagang yang jujur atau kikir. Bagi pedagang yang jujur sudah jelas ia memberikan arahan bahwa barang dagangannya ini dan itu yang masih bagus. Mereka juga tak segan memberi tahu bahwa timbanganya masih berfungsi baik. Tidak hanya itu mereka juga selalu memberikan uang kembalian jika ada lebih. Atau jika tidak sempat bertemu si pembeli biasanya penjual itu akan mentasyarufkan uang tersebut ke kotak amal. Orang-orang jujur memang selalu punya kesan istimewa. Seperti halnya selalu bersedekah walau dia pun masih keadaan susah alias kekurangan. Orang-orang jujur itu tidak mudah menyerah, murah ibadah, ringan tangan dan pastinya tidak menghalalkan segala cara. Meminjam istilah Ahmad Tohari orang-orang baik itu tandanya matanya enak dipandang. Berbeda dengan pedagang yang tidak jujur alias banyak ngibulnya. Biasanya mereka sering menutupi keadaan barang dagangannya, menggiring opini untuk membeli barang yang i

Menulislah Terus

Woks Saya bukanlah orang yang terlalu fanatik akan menulis. Yang jelas menulis hanya salah satu jalan menjelaskan kehidupan dengan kumpulan kalimat. Ia adalah cara di mana pena bicara bahkan bersahabat dengan siempunya. Padahal secara empirik pena hanyalah bendawi yang bisu. Ia hanya tempat singgah para tinta sebelum semua berakhir di atas lembaran buku, mencorat-coret yang menjadikanya tulisan. Terlepas tulisan tersebut dibaca atau tidak itu perkara lain. Kita sebenarnya tidak pernah lepas dari dunia tulis menulis. Bahkan dalam riwayat takdir diistilahkan dengan sudah tertulis di monitor maha canggih bernama lauh mahfudz. Di sana segala macam takdir, amal baik buruk dan gerak gerik telah tertulis. Semua tinggal menjalani dengan sepenuh hati tanpa pernah protes. Selanjutnya nenek moyang kita memberikan pelajaran hidup dan kisah-kisah masa lampau dengan menuliskanya melalui media seperti batu, kulit kayu, tulang belulang, daun lontar, dan banyak lagi sebelum akhirnya kita me

Jalan-jalan ke Desa Ujung Selatan Tulungagung

Woks Oprut alias Honda 700 melaju dengan sederhana. Seperti tanpa tarikan yang kencang ala pembalap. Walau demikian saya pun tetap melaju menuju rumah salah seorang teman yang saya kenal sejak 4 tahun lalu. Pertemuan kita berawal dari organisasi dan kebetulan memiliki minat yang sama dalam bidang literasi. Kami masih kenal akrab hingga saat ini. Semoga saja energi positif pertemanan ini bisa terus berlangsung hingga akhir nanti. Perjalanan kali ini kita menuju ke daerah perbukitan tepatnya daerah Salak kembang Kecamatan Kalidawir Tulungagung, rumah teman saya bernama Mas Fauzi Ridwan. Sepanjang jalan mata selalu dicuci oleh pamandangan alam berupa hamparan padi di sawah yang hijau ranum, dan air kali yang mengalir dengan jernihnya. Tak lupa pula pemandangan bukit berbaris menampakan kesejukanya. Tanpa jalanan berkelok perjalanan motor pun akhirnya sampai di tempat tujuan. Saat sampai di rumah beliau, lantas saya langsung berpikir mungkin ini yang namanya dahaga pertemuan. L