Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Sowan Ibu Hj. Roudlotul Jannah Mojosari

Woks Sudah lama saya tidak berkunjung ke Mojosari Kauman tepat di ndalem Ibu Hj. Roudlotul Jannah. Mungkin terakhir ke sana sekitar 5 bulan yang lalu. Atau terakhir kalinya sekitar 2 bulan yang lalu dalam acara Konfercab Muslimat NU Tulungagung di Gedung KH. Arief Mustaqiem UIN SATU. Alhamdulillah akhirnya kemarin malam Jum'at saya berkesempatan sowan beliau ba'da isya. Sebenarnya saya berangkat sejak magrib akan tetapi karena ada kendala maka setelah isyalah saya baru sampai di sana. Salah satu alasan mengapa saya harus ke sana adalah karena bermimpi beliau. Dalam mimpi itu beliau memanggil saya seraya memberikan begitu banyak camilan kacang sangrai. Dari sanalah mimpi itu saya anggap sebagai isyarah agar segera sowan ke saya. Ibu Hj. Roudlotul Jannah adalah guru sekaligus pengasuh saya di TPQ Roudlatul Athfal. Saya mengenal beliau sekitar satu tahun lalu melalui sahabatnya yaitu Komandan Mulyono alias Pak Tukul. Ibu Hj. Roudhoh saya memanggil beliau merupakan satu dari sekian

Menepi di Ma'had: Jagongan Jurnalistik

Woks Untuk kesekian kalinya saya berbincang tentang jurnalistik. Dunia yang sebenarnya asing saat pertama kali mengenalnya. Akan tetapi saat ini jurnalistik menjadi bagian integral yang tak bisa dipisahkan dari hidup saya. Dunia yang tampa lelah terus saya telusuri entah sampai kapan. Yang jelas jurnalistik merupakan bagian dari spirit literasi sekaligus menempa saya berproses hingga kini. Kemarin tepat di penghujung Agustus 2022 saya menepi di Ma'had Al Jami'ah UIN SATU Tulungagung untuk berbagi cerita alias jagongan seputar jurnalistik. Bertempat di Mabna Fatimah lantai 2, acara pun dibuka dengan santai. Saya sekaligus mengingat kembali ketika awal ke tempat itu sekitar 2 tahun lalu sebelum pandemi melanda. Di sana saya mengisi jurnalistik tepatnya pada malam hari selepas isya dan hari ini di sore nan sejuk ternyata saya kembali. Saya menjelaskan betapa menariknya dunia jurnalistik tersebut terlepas apa jurusan kita saat kuliah. Saya menjelaskan di muka bahwa jurnalistik adal

Menimba Ilmu Butuh Waktu Lama?

Woks Kitab Ta'limul Muta'allim sebagai salah satu literatur populer di pesantren sangat membantu para santri dalam memahami etika atau cara meraih ilmu. Kitab Ta'limul Muta'allim sampai hari ini masih dianggap sebagai pedagogi utama dalam pengajaran ilmu dan akhlak di pesantren. Bahasa yang mudah dipahami dan disertai contoh berupa nadhom menambah kemudahan para santri dalam menghafal. Salah satu hafalan para santri dalam kitab Ta'lim terpadatkan pada Syiir Alala. Bunyi syiir Alala yang terkenal dan diambil dari kitab Ta'lim dan berkenaan dengan syarat menimba ilmu yaitu: Ø°ُÙƒَاءٍ Ùˆَ Ø­ِرْصٍ Ùˆَ اصْØ·ِبَارٍ Ùˆَ بُÙ„ْغَØ©ٍ # Ùˆَ اِرْØ´َادِ اُسْتِاذٍ Ùˆَ Ø·ُÙˆْÙ„ِ زَمان Dari syiir tersebut satu dari sekian yang menarik dibahas adalah thuli zamaan atau menimba ilmu itu butuh waktu. Waktu tersebut apakah lama atau sebentar, lantas bagaimana dengan sistem pendidikan alternatif yang serba cepat atau kita kenal dengan kelas akselerasi. Apakah pendidikan kejar paket, kelas les p

Puasa Bicara

Woks Saya mendapat cerita dari Abah ketika beliau mengajar di Madin. Di sana kondisinya kian hari makin memprihatinkan. Keprihatinan beliau bukan karena muridnya sedikit melainkan terlalu bising sebab banyak santri yang bicara. Para santri tidak seperti dulu yang mudah diarahkan dan memperhatikan sedangkan saat ini mereka sulit ditata bahkan sering melawan. Kata Abah kadang beliau merasa hilang juga kesabarannya bahkan sesekali saat guyonan beliau berkata, "lek kakean omong mending mati wae" jika banyak bicara mending mati saja. Hingga dalam kondisi yang menyusahkan itu beliau kadang ingin tertawa sendiri. Terlalu banyak bicara memang membahayakan. Dalam Kitab Wasiyatul Mustofa dijelaskan bahwa tergelincirnya kaki masih aman sedangkan tergelincirnya lisan sangat berbahaya. Kita tentu tahu akibat terpelesetnya lisan karena banyak bicara atau berkata menyakiti bisa menyebabkan persaudaraan retak. Tidak sedikit akibat bicara tak sesuai tempatnya orang bisa menjadi bermusuhan. Na

Pesan Abah Sholeh untuk Santri Baru

Woks Tahun ajaran baru di 2022 ini pondok kami kedatangan santri baru sejumlah 15 orang dan berpotensi bertambah. Beberapa hari lalu santri baru dikumpulkan oleh pengurus untuk berkumpul di aula guna mengikuti rapat. Rapat tersebut berisi koordinasi seputar agenda harian pondok dan sebelumnya diisi dengan petuah-petuah dari pengasuh. Dalam sambutannya Abah Sholeh selaku pengasuh PP. Himmatus Salamah Srigading memberikan ucapan selamat datang atas bergabungnya para penimba ilmu. Semoga saja dalam proses mencari ilmu tersebut selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Beliau memberikan pesan-pesan di antaranya: Pertama , para santri harus mengingat niat awal sejak dari rumah bahwa mereka datang ke sini adalah untuk tholabul ilmi bukan lainnya. Mereka juga harus berkomitmen dengan pesan orang tua untuk serius dalam mencari ilmu. Jangan sia-siakan kepercayaan orang tua terhadap apa yang kita lakukan. Kedua , para santri harus berpegang teguh untuk menjalankan adabiyah atau toto kromo dal

Review Kitab Miftahus Saroir Karya Syeikh Abu Bakar bin Salim

Woks Membaca salah satu kitab karangan Syeikh Abu Bakar bin Salim dengan judul "Miftahus Saroir Wa Kanzud Dzakhoir" yang berarti kunci membuka rahasia sangat menarik. Kitab ini walaupun tipis akan tetapi memiliki isi yang berbobot. Betapa tidak, kitab ini ditulis oleh beliau pada usia 17 tahun. Usia muda namun sudah menunjukkan kematangan beliau dalam hal ilmu dan akhlak. Syeikh Abu Bakar bin Salim Al Alawy Al Husaini lahir di kota Tarim. Beliau merupakan kaket buyut dari ulama besar Yaman saat ini yaitu al Habib Umar bin Salim bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim. Kitab Miftahus Saroir tersebut diterjemahkan oleh cucu beliau yaitu Al Habib Abdullah bin Ahmad bin Abdullah Al Hadar bin Imam Husein bin Fahri bin Abu Bakar bin Salim. Kitab tersebut berisi 7 bab pembahasan yang terdiri atas: sifatnya dunia, tentang ubudiyah, sifatnya hati, mengikuti kitab dan sunnah, qiyamullail, permasalahan rezeki. Kitab ini pada bab awal menjelaskan bahwa cinta dunia jadi sumber penyakit.

Buah Ilmu Karena Amal

Woks Kita kadang bertanya bagaimana ilmu yang bermanfaat atau ingin mendapat keberkahan ilmu. Padahal kunci di antara keduanya hanya satu yaitu mengamalkannya. Ibarat sebuah motto, "berilmu beramal" atau "sekali dayung lautan terlampaui". Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Atau jika ingin mendapat manfaat dan keberkahan ilmu maka mendayunglah alias beramalah. Hujjatul Islam Imam Ghazali menyebutkan dalam Kitab Ayyuhal Walad bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Beliau mengibaratkan seperti pedang tajam milik ahli perang tapi tidak digunakan ketika diserang singa ganas. Atau bahkan mereka yang mengoleksi dan membaca seribu kitab sekalipun akan tetapi hanya disimpan saja dalam pikiran tak akan ada artinya. Jadi kebermanfaatan ilmu itu hanya karena diamalkan. Seperti halnya pohon, ilmu adalah buahnya dan kebermanfaatannya ketika sampai pada orang lain. Ada salah satu syarat agar ilmu nampak manfaat dan berkahnya yaitu "ikhlas".

PBAK FUAD 2022: Bukan Ajang Cari Kontroversi

Woks Membincang PBAK atau gelaran ospek pada mahasiswa baru (Maba) selalu saja renyah untuk dibahas. Saya yang sudah lulus 2 tahun lalu pun tak mau kalah untuk mengulas PBAK 2022 ini walaupun sebatas narasi sederhana. Tentu yang saya lirik adalah PBAK FUAD. Karena di PBAK FUAD ini bagaimana pun juga saya pernah terlibat di dalamnya walaupun hanya sebagai P/IP, tukang gulung kabel hingga tim band kepret. Salah satu yang selalu khas di PBAK FUAD setidaknya ada dua ciri: yaitu kekompakan dan kontroversial . Kekompakan arek FUAD tentu sangat berbeda dengan fakultas lain. Saya juga tidak bisa menerka bagaimana corak organisasi di fakultas lain dalam menyiapkan perhelatan di saat menyambut mahasiswa baru ini. Kekompakan arek FUAD menjadi khas sebenarnya sudah sejak lama karena embrio minoritas. Karena sejak dulu terbiasa minoritas maka arek FUAD secara otomatis mengeluarkan daya kreatifnya. Mereka terbiasa, terlatih mandiri dan tentunya kritis. Ideologi kekeluargaan menjadi marwah yang sa

Menjadi Bagian dari Penelitian Pesantren

Woks Alhamdulillah saya bisa ikut serta menjadi peneliti dengan situs utamanya di pesantren. Kata seorang dosen, "sampean memang cocok tak pasang di pesantren karena tahu medannya" dan saya pun tentu merasa senang. Selain melatih mencari data di lapangan, saya juga tertantang untuk bergerak jauh, mencari relasi hingga sowan ke pesantren seorang diri. Tentu penelitian di pesantren kita akan mendapat berkah yang tidak ditemukan di tempat lain. Saya masih ingat penelitian pertama yaitu di PP Himmatus Salamah Srigading Tulungagung. Di sini penelitian skripsi saya dimulai 2018 awal yaitu tentang fenomena skabies atau gudik (gatal-gatal kulit) pada santri. Setelah itu sekitar tahun 2018 akhir saya diminta salah seorang dosen untuk terjun ke lapangan tepatnya di PP Al Falah Ploso, temanya masih sama yaitu kesehatan. Di Ploso ini ternyata sesuai dengan guide wawancara bahwa pondok ini termasuk kategori pesantren yang bersih. Hal itu dibuktikan dengan berbagai penghargaan dan saya mel

Orang Alim dan Fenomena Kematian

Woks Kematian barangkali fenomena yang unik selain masalah keberuntungan, apes, rezeki dan jodoh. Tidak semua orang memahami arti fenomena yang satu ini: mati. Jelas-jelas orang penuh perbedaan akan tetapi bisa berjodoh. Jelas-jelas orang sudah berhati-hati akan tetapi bisa kecelakaan. Jelas-jelas tidak sakit akan tetapi orang bisa meninggal serta banyak lagi kisah yang menurut kita irasional. Akan tetapi segala fenomena apapun bagi Allah SWT bukanlah hal yang mustahil. Semua sangat mudah dan memang Allah SWT sang maha kuasa. Fenomena kematian bagi orang awam barangkali menjadi hal yang aneh sekaligus mencengangkan. Bagi kalangan medis kematian adalah ketidakberfungsianya organ pada tubuh, seperti jantung berhenti, nafas tersengal hingga syaraf terputus. Akan tetapi bagi orang alim kematian adalah pintu gerbang menuju kepada sang khaliq. Yang jelas mati itu tidak dimonopoli dengan sakit terlebih dahulu atau usia tua tapi justru bisa terbalik dari apa yang dipikirkan manusia. Sejauh ini

Sepakbola Indah

Woks Saya mungkin atau memang faktanya bukanlah pecinta bola sejati. Hampir-hampir saya belum mencapai ke relung hati apa itu sepakbola dan dunianya. Yang jelas saya adalah penikmat sepakbola yang sederhana. Saya menikmati bola tidak seperti mayoritas orang sampai di ujung fanatik. Mereka maniak sampai membeli jersey pemain idola, membeli bola, memburu tanda tangan, nonton di tribun, membentang spanduk bendera, hingga teriak berani mati sana-sini. Saya hanya penikmat bola sebatas permainan ini unik dari olahraga lainnya. Pasalnya sepakbola adalah permainan olahraga terpopuler sejagat. Dari anak kecil hingga dewasa semua orang suka sepakbola bahkan sampai para perempuan. Ada satu hal yang ingin saya garis bawahi dalam catatan kecil ini yaitu soal supporter sepakbola. Selain masalah rivalitas dan anarkisme yang tak kalah menariknya adalah soal kedewasaan. Terutama supporter di Indonesia belum dapat dewasa sepenuhnya. Mereka masih sering tersulut api nafsu emosional akibat dendam membara

Malam Tirakatan : Tradisi Berdo'a untuk Pahlawan

Woks Menjelang bulan Agustus suasana terasa hidup lebih lagi pasca diterpa pandemi. Orang-orang membalaskan dendamnya dengan berkumpul menghias perkampungan. Puncaknya adalah di malam menjelang 17 Agustus yaitu dikenal dengan tradisi tirakatan dan siangnya momen sakral detik-detik proklamasi. Tidak ada bangsa yang seunik Indonesia di mana rakyat dan pejabatnya gegap gempita dalam peringatan hari kemerdekaannya. Di desa kita mengenal malam tirakatan atau malam berdo'a untuk arwah para pendahulu, leluhur, pahlawan kusuma bangsa yang telah gugur di medan juang. Mereka laik untuk dihadiahkan fatihah dan doa kebajikan bagi non muslim. Malam itu juga bisa disebut malam renungan. Nampaknya vakumnya tradisi massal tirakatan selama 2 tahun dibayar tuntas di tahun 2022 ini. Kita melihat sepanjang jalan orang-orang berkumpul tumpah ruah, di pelataran rumah, hingga tempat ibadah semua orang berdo'a bersama. Tidak hanya itu sajian makanan berupa jajanan dan tumpeng menambah selera berdo'

Pidato Anak Tentang Cinta Tanah Air

Woks اسلام عليكم ورحمه الله وبركاته الْØ­َÙ…ْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†َ. ÙˆَبِÙ‡ِ Ù†َسْتَعِÙŠْÙ†ُ عَÙ„َÙ‰ Ø£ُÙ…ُÙˆْرِ الدُّÙ†ْÙŠَا ÙˆَالدِّÙŠْÙ†ِ ÙˆَالصَّلاَØ©ُ ÙˆَالسَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙ‰ سَÙŠِّدِ الْÙ…ُرْسَÙ„ِÙŠْÙ†َ سَÙŠِّدِÙ†َا ÙˆَÙ…َÙˆْلاَناَ Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ آلِÙ‡ِ ÙˆَصَØ­ْبِÙ‡ِ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ. Ø£َÙ…َّا بَعْدُ Hadirin-hadirat yang berbahagia, perkenalkan nama saya.... dari SD Islam Al Azhaar Tulungagung. Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato tentang cinta tanah air. Pidato kali ini saya persembahkan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77. Alhamdulillahirabbil alamiin, puja puji syukur senantiasa kita persembahkan untuk Allah swt Tuhan semesta alam yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada kita semua tanpa kurang suatu apapun. Semua berkah inayah dan hidayahnya. Shalawat teriring salam semoga Allah swt senantiasa melimpahkan kepada junjungan nabi kita, imam kita, idola kita, Nabi Muhammad saw, para keluarga, sahabat dan kita selaku umatnya senantiasa setia terhadap ajaranya hingga di y

Karnaval Desa Plosokandang 2022

Woks Sudah 2 tahun lebih kita dijauhkan dari pandemi terutama tentang segala aktivitas sosial. Keadaan itulah yang justru setiap orang menyimpan kerinduan akan bisa mengikuti setiap kegiatan sosial seperti sedia kala. Ternyata benar saja di bulan Agustus kali ini orang-orang seperti balas dendam. Tidak hanya soal karnaval akan tetapi sampai majelisan semua tumpah ruah. Ketika corona dianggap telah stabil bahkan hampir dinyatakan hilang orang-orang menyambutnya dengan gegap gempita. Terutama di momen peringatan 17 Agustus kita suasana menjadi hidup kembali. Hidup dipersatukan dengan segenap kegiatan salah satunya karnaval desa. Di desa Plosokandang acara karnaval atau pawai fashion show dilaksanakan pada 14 Agustus 2022 tepat di hari Pramuka. Orang-orang dari masing-masing rt/rw, dusun (Plosokandang, Manggisan, Kudusan, Srigading) sudah mempersiapkan sejak memasuki bulan Agustus. Mereka begitu antusias dalam menyemarakkan momentum satu tahunan ini. Orang di sepanjang jalan, tiap malam s

Jika Guru Tak Mengajar

Woks Tugas seorang guru adalah mengajar alias menstransfer ilmunya kepada para siswa. Tugas itulah sangat mulia dan bagian dari jalan hidup demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Akan tetapi dalam kenyataannya tugas seorang guru tidaklah mudah. Jika sekadar memberikan pengetahuan tentu internet akan lebih canggih. Oleh karenanya yang membedakan guru dan internet adalah persoalan adab. Kendala seorang guru dalam menyampaikan ilmu kepada siswanya sering ditemui. Lebih lagi jika berkaitan dengan kebutuhan dan kesibukan di luar mengajar. Guru dan mengajar merupakan faktor X akan keberhasilan siswanya, jika dalam konteks pesantren tentu kiai dan santrinya. Lantas jika guru tidak mengajar apa jaminan bagi siswa sedangkan di beberapa sekolah para orang tua membayar mahal untuk anaknya. Umumnya guru yang tidak mengajar akan memberikan tugas kepada siswanya. Atau ada juga guru yang acuh terhadap siswanya padahal mengajar adalah kewajibannya. Berbeda dengan kisah berikut ini di mana sisi ruhaniah s

Tuna Netra dan Kesempurnaannya

Woks Rerata masih ada orang ragu bahwa Tuhan tidak adil dalam penciptaan hambanya. Mereka masih beranggapan bahwa janji Tuhan untuk menciptakan kesempurnaan pada hambanya ternyata meleset hal itu dibuktikan dengan adanya orang difabel atau penyandang disabilitas. Padahal statement demikian sungguh salah kaprah dan perlu direvisi ulang. Menurut dr. H. Wigit Dwidjatmoko, S.pB., FInaCS, dalam sebuah acara parenting di Tulungagung mengatakan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk sempurna sejak fase awal lalu di dalam kandungan hingga lahir. Jika pun ada bayi dengan kondisi kekurangan justru itu adalah amanah kepada orang tua pilihan. Semoga saja dengan begitu kesabaran dan keikhlasan semakin bertambah. Itu artinya anak tersebut justru sangat sempurna dalam pandanganNya. Berkaitan dengan itu kemarin saya mendonasikan al Qur'an braile sejumlah 1 set kurang 2 buah kepada TPQLB di bawah naungan Yayasan Spirit Dakwah Serut Boyolangu Tulungagung milik Pak Sinung Restendi yang k

Tuna Netra dan Kesempurnaannya

Woks Rerata masih ada orang ragu bahwa Tuhan tidak adil dalam penciptaan hambanya. Mereka masih beranggapan bahwa janji Tuhan untuk menciptakan kesempurnaan pada hambanya ternyata meleset hal itu dibuktikan dengan adanya orang difabel atau penyandang disabilitas. Padahal statement demikian sungguh salah kaprah dan perlu direvisi ulang. Menurut dr. H. Wigit Dwidjatmoko, S.pB., FInaCS, dalam sebuah acara parenting di Tulungagung mengatakan bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk sempurna sejak fase awal lalu di dalam kandungan hingga lahir. Jika pun ada bayi dengan kondisi kekurangan justru itu adalah amanah kepada orang tua pilihan. Semoga saja dengan begitu kesabaran dan keikhlasan semakin bertambah. Itu artinya anak tersebut justru sangat sempurna dalam pandanganNya. Berkaitan dengan itu kemarin saya mendonasikan al Qur'an braile sejumlah 1 set kurang 2 buah kepada TPQLB di bawah naungan Yayasan Spirit Dakwah Serut Boyolangu Tulungagung milik Pak Sinung Restendi yang k

Mengapa Orang Suka Nonton Film Horor

Woks Kemarin saya menjajaki diri ke bioskop untuk pertama kalinya. Di sana saya seperti orang udik dari desa lalu masuk ke kota, benar-benar terasa asing. Setelah itu saya duduk di depan layar besar dan ternyata sangat nyata itu adalah bioskop. Kebetulan suasana menghitam di malam Jum'at pas untuk film kali ini yaitu genre horor. Pada momen nonton film itu tak henti-hentinya saya melafalkan tasbih di dalam hati. Hal itu saya lakukan bukan karena takut nonton film hantu akan tetapi lebih tepatnya saya hanya bertanya apakah yang saya lakukan ini penuh dosa atau justru mubah saja hukumnya. Saya betul-betul tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meninggalkan segudang tanya bernada akademik. Ketika film diputar saya langsung menuliskan beragam tanya tersebut hingga akhirnya menghasilkan tulisan ini. Pertama, ketika film dimulai backsound pembuka yaitu gending Jawa. Intinya rasa kejawaan memang selalu kental dan jarang tertinggal dalam sebuah film genre horor. Entah sejak kapan, Jawa selalu

Bioskop dan Cerita-cerita Tentangnya

Woks Barangkali ini adalah momen pertamaku mampir ke bioskop. Momen yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya kecuali sesekali tergambar dari tayangan di televisi. Bioskop bagi ku merupakan tempat yang asing walaupun beberapa kali aku masih hafal istilah dalam bahasa Inggris yaitu "cinema atau theater". Tempat orang nonton film tersebut pertama ku ingat ketika membaca koran Jawa Pos Radar Cirebon di mana di sana tertulis tentang tayangan film pertama kali digelar di Opera House Australia pada 1912. Kali ini aku diajak seorang teman untuk nonton ke bioskop Golden yang ada di pusat kota Tulungagung. Di sana kami akan nonton film Pengabdi Setan 2 Communion besutan Sutradara Joko Anwar. Sungguh di luar dugaan ku ternyata peminat nonton film tersebut sangatlah banyak. Bahkan aku sempat pening dan sedikit mual melihat antrian orang berjubel di ruang tunggu. Inilah barangkali momen yang tidak ingin aku temukan. Jujur saja aku memang tidak terbiasa berjubel dalam kemelut seperti itu ap