Woko Utoro
Alhamdulillah saya masih diberi nikmat sakit. Kenikmatan yang setiap orang harus merasakannya. Sakit adalah nikmat bagi mereka yang mengetahui ilmunya. Tapi bagi yang tidak mengetahui sakit adalah cobaan bahkan siksaan. Dalam sakit ada keistimewaan salah satunya mengurangi dosa. Tapi berbeda dengan medis bahwa sakit adalah terjadinya gangguan pada sistem metabolisme sehingga tidak berjalan baik.
Saya sudah prediksi saat transisi perubahan suhu maka badan lebin rentan sakit. Terlebih ketika peralihan musim antara penghujan ke kemarau istilah pancaroba menjadi hal tak terhindarkan. Sejak kecil soal urusan tubuh sebenarnya saya mudah untuk mendeteksi apakah badan sehat atau sakit. Terutama saat aktivitas padat serta tidak diimbangi dengan istirahat dan pola makan yang baik. Bersiap-siap saja setelah itu akan sakit.
Maklum darah muda kadang sulit diatur. Bahkan di usia saya menginjak (berapa ya haha) soal urusan kesehatan kadang sedikit abai. Maka jika saya di rumah pasti ibulah yang paling rewel soal urusan kesehatan. Kali ini pun terjadi lagi setelah pagi mengurus motor mogok, aktivitas di sekolah, ngoreksi LJK, ngurus kartu ATM rusak hingga perjalanan ke Ringinrejo Kediri saat itulah tubuh mulai goyah.
Benar saja tubuh langsung drop. Biasanya saya berdoa setelah request jika diberi sakit minta di hari weekend, sabtu minggu agar tidak merepotkan orang. Tapi kali ini sakit saya dimulai hari rabu. Biasanya pengobatan ala orang desa saya lakukan pertama dan insyaallah manjur. Tapi kali ini hingga 3 hari panas tak kunjung reda, batuk semakin menggigil, kepala pening, perut melilit, mata berkunang, badan terasa lunglai, tubuh tak kuat menyangga, rasanya dingin dan hidung tersumbat.
Soal itu semua sebenarnya saya tidak menyalahkan siapapun. Karena saya ingat dawuh Mbah Moen, bahwa apa yang kita rasakan pasti tak jauh dari pola tingkah yang dilakukan. Dari dawuh itulah saya sadar kurangnya menjaga kesehatan. Saya sadar selain aktivitas padat pada saat itu makan sering telat, begadang tiap malam dan ngopi hampir tiap hari, tambah sedikit rokok. Jadi wajar jika sakit saat ini lumayan cukup mencambuk saja.
Tapi bagaimana pun itu sakit tetaplah sakit. Agar kita manusia biasa maka siklus ini harus didapatkan. Tujuannya sederhana supaya tidak menjadi Fir'aun yang sombong karena tidak pernah sakit. Maka dari itu sakit selalu membawa pesan khusus rawatlah diri mu karena yang mengerti otonomi tubuh adalah diri mu sendiri.[]
The Woks Institute|rumah peradaban 21/6/24
Komentar
Posting Komentar