Woko Utoro
Sejak kecil saya sudah diajari mandiri. Entah apa manfaat dari kemandirian itu. Yang jelas terlalu mandiri membuat saya sungkan untuk meminta bantuan. Prinsipnya sederhana selama masih bisa dikerjakan sendiri maka pantang meminta bantuan. Walaupun ternyata prinsip itu tidak selalu menguntungkan. Misalnya saya rela menuntun motor dengan jarak jauh daripada menelpon teman karena alasan tidak ingin merepotkan dll. Termasuk saat sakit pun begitu.
Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika sakit di kosan dengan anggota kos yang anonim. Tapi kadangkala sakit di pondok pesantren pun saya kira nampak berbeda dari kos ternyata sama. Mungkin di pondok besar dengan fasilitas klinik kesehatan lengkap akan berbeda. Akan tetapi pondok seperti yang saya tempati ternyata sama. Mungkin terdengar subjektif tapi faktanya demikian. Ternyata sakit di pondok sama anonimnya.
Salah satu hal yang tidak ditemukan adalah kehangatan. Kehangatan tersebut bisa juga kepekaan penghuninya. Pengalaman saya ketika sakit justru santri seolah abai. Padahal jika dilogika ada temanya yang membutuhkan bantuan. Tapi saya sadar bahwa kepekaan memang mahal harganya. Padahal prinsip saya hingga kini adalah mengandalkan kepekaan ala ibu. Tapi ini pondok bukan rumah dan kepekaan ibu sangat langka di sini.
Sakit di pondok anggapannya berbeda dengan di kos. Ternyata faktanya sama saja. Karena tidak semua santri peka dengan keadaan temannya yang sakit. Mungkin berbeda dengan di pondok besar dengan klinik yang lengkap. Santri akan sedikit diperhatikan jika mereka sakit. Bahkan prinsip di pondok sakit bagaimanapun akan dirawat dan tidak usah menjadi beban pikiran orang tua.
Sakit di pondok maupun di kos sama saja. Kita harus terlatih mandiri. Selama sakit masih ringan sebisa mungkin berusaha untuk sembuh. Karena bagaimanapun juga usaha kesembuhan terletak pada diri sendiri. Orang lain tak akan mengerti selain diri kita sendiri. Maka dari itu ini bukan soal kemampuan tapi soal kemauan. Jika kita mau pasti bisa.[]
The Woks Institute|rumah peradaban 21/6/24
Komentar
Posting Komentar