Langsung ke konten utama

Amaliyah Santri Ketika di Masyarakat




Woks

Ketika santri sudah berada di masyarakat mereka dituntut untuk mengamalkan ilmunya yang didapat selama mondok. Di pesantren santri mencari ilmu dengan di masyarakat mereka mengamalkannya. Inilah yang disebut ilmu dan amal beriringan.

Dalam tulisan ini akan memuat amaliyah yang berkembang di masyarakat. Maka perlulah para santri mempelajarinya sebagai bekal hidup bermasyarakat. Amaliyah tersebut di antaranya:

1. Tawasulan
Tawasulan adalah cara berwasilah untuk menggapai sesuatu. Misalnya orang berdoa menggunakan jalur-jalur tertentu atau menggunakan anak tangga itulah tawasul. Caranya adalah dengan menyebut nama Nabi Muhammad SAW, para keluarga sahabat, tabiin, ulama, kiai, guru orang tua hingga diri sendiri tujuannya tetap kepada Allah semata. Akan tetapi melalui para auliya tersebut kita berharap dapat sampai lebih cepat.

2. Yasinan
Yasinan adalah amaliyah berupa membaca surah yasin. Membacanya biasanya di malam Jum'at atau ketika ada orang meninggal. Membaca yasin sudah sangat mahsyur di masyarakat yang tujuannya tak lain sebagai penghantar kirim doa. Sebelum yasin dimulai biasanya diawali dengan tawasulan kepada para nabi, malaikat, ulama, ahli kubur dan lainya.

3. Tahlilan
Tahlilan adalah tradisi membaca kalimat thayyibah, umumnya adalah lafadz lailahailallah sebanyak 33x. Tentu racikan tahlilan ini disesuaikan dengan kultur Nahdliyyin sebagai rumah besar pengamal tahlilan. Cara tahlilan biasanya dilakukan pasca wafatnya salah seorang keluarga. Akan tetapi tahlil bisa sangat fleksibel digunakan dalam acara apapun. Setelah tahlil usai biasanya jamaah akan mendapat berkat (bingkisan) berupa nasi, lauk pauk serta satu buah amplop berisi uang.

4. Dzikiran
Merupakan amaliyah yang melantunkan kalimat thayyibah umumnya lafadz subhanallah 33x, hamdalah 33x dan lailahailallah 33x. Akan tetapi dalam perkembangannya dzikiran banyak macamnya yang semua itu dilahirkan lewat institusi tarekat. Dalam tarekatlah segala macam metode dzikir diajarkan, salah satunya dibunyikan secara jahr (lantang) sirr (pelan).

5. Semaan
Adalah acara membaca Al Qur'an dengan terdiri atas qori (pembaca) dan samiin (pendengar). Acara semaan umumnya akan diisi oleh para huffadz atau hamilul Qur'an. Mereka akan melantunkan Qur'an sesuai dengan pakem yang ada. Jika 30 juz telah khatam dibaca maka disebut khataman atau majelisnya sering disebut dengan khotmil Qur'an. Salah satu majelis semaan terbesar di Jawa timur atau bahkan di Indonesia adalah Semaan Qur'an Jantiko Mantaba yang digagas oleh Gus Miek.

6. Manaqiban
Adalah tradisi membaca biografi tokoh yang sudah wafat. Biasanya biografi yang sering dibaca adalah ulama atau kiai yang memang sangat besar peranannya. Paling masyhur adalah manaqib Syeikh Abdul Qadir Jaelani. Manaqiban dibaca dengan tujuan agar kita ingat betapa jasa ulama kiai tersebut perlu untuk terus diingat dan diamalkan.

7. Maulidan
Adalah tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai penghulu alam. Peringatan maulid nabi di setiap daerah berbeda-beda, yang jelas momen agung tersebut jatuh setiap tanggal 12 Rabiul awwal. Akan tetapi biasanya masyarakat memperingati sepanjang waktu. Isinya tentu berupa membaca shalawat dan membaca kitab maulid. Kitab maulid yang sering dibaca di antaranya: Maulid Al Barzanji Syeikh Ja'far Abdul Karim Barzanji, Maulid Diba' Syeikh Abdurrahman Ad Diba'i, Maulid Simtudurror Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Maulid Dhiyaulami' Al Habib Umar bin Salim bin Hafidz, Maulid Azab' Syeikh Muhammad Azab' dll.

8. Sholawatan
Adalah amaliyah berupa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bacaan sholawat sangat banyak macamnya misalnya sholawat nariyah, tibbil qulub, badar, munjiyat, kawakibiyah, nuril anwar, fatih, jibril dll. Jika istilah sholawatan identik dengan membaca qasidah atau madah, syiir kepada Nabi Muhammad SAW. Qasidah yang terkenal di antaranya burdah Banat Suad Kaab bin Abi Salma, Burdah Syeikh Syarafuddin Abu Said al Bushri, Nahjul Burdah Prof. Dr. Umar Hasyim serta qasidah lainya yang terdapat dalam buku-buku shalawat.

9. Trawehan
Adalah praktik shalat tarawih yang dilakukan setiap malam hari ba'da isya selama bulan Ramadhan. Di masyarakat jamak kita temui trawehan dengan berbagai varian ada yang 8 rekaat, 20 rekaat atau bahkan lebih. Ada juga yang membaca satu juz al Qur'an bahkan hingga khatam. Traweh di masyarakat selain ritual juga menjadi banyak tradisi di dalamnya, misalnya di awal ada megengan, maleman, nuzulul Qur'an hingga makan sahur bersama.

10. Ishari-an
Adalah tradisi melantunkan shalawat dengan gerak tepuk tangan dan isyarat jari telunjuk. Ishari biasanya diiringi dengan musik hadrah khas teplak yang dibunyikan sebagai nada penyemangat. Ishari merupakan salah satu thariqoh dalam gerakan shalawat yang memakai rodat (gerak tari). Isi dari shalawat ishari tentu memuji Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

11. Kaifiyah Jum'ah
Adalah serangkaian amaliyah jum'at yang harus dipelajari oleh setiap santri meliputi : menjadi bilal atau muraqi jumat (yang mengumandangkan adzan + bacaan pengantar khutbah), khatib (pemberi khotbah), serta lainya yang berkaitan dengan amalan jum'at.

12. Kaifiyah Jenazah
Adalah serangkaian amaliyah yang perlu dipelajari santri yaitu di antaranya: mulai memberitakan, menyiapkan untuk memandikan, mengkafani, menshalati, hingga menguburkan. Di sanalah segala hal penunjang bagi si jenazah dari awal hingga ke liang lahat harus dipenuhi oleh orang yang berilmu terutama ketika mengkafani dan menshalatkan.

13. Kaifiyah Zakah
Adalah serangkaian amaliyah yang perlu diperhatikan sebagai sarana orang menunaikan zakat. Zakat umunya ada dua yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Seorang amil tentu harus bisa dan mengetahui siapa asnaf (yang berhak menerima zakat), niat zakat, berapa nisab dan haulnya serta tradisi lain yang menunjang keabsahan berzakat.

14. Kaifiyah Qurban
Adalah amaliyah yang perlu diperhatikan dalam proses penyembelihan qurban. Kita tahu qurban adalah ritual umat Islam yang dilakukan di bulan Dzulhijjah atau ketika ibadah haji berlangsung. Dengan begitu seorang santri harus mengetahui kriteria hewan qurban, apa saja jenisnya, syarat rukunya, doanya, cara penyembelihan hingga pendistribusian.

15. Kaifiyah Doa
Adalah serangkaian amalan yang harus dipelajari untuk menunjang ibadah seseorang. Kita tahu ad dua muhul ibadah alias doa itu ruhnya ibadah. Maka dari itu perlulah agar seorang santri untuk menghafal do'a-do'a, khususnya doa harian. Jangan lupa doa tersebut harus bersanad sesuai yang pernah dipelajari dan diijazahi dari gurunya.

16. Kaifiyah Manten
Adalah amaliyah yang terdiri dari syarat rukun serta bacaan ijab qobul. Kaifiyah manten ini harus juga dipelajari oleh setiap santri karena esok mereka akan terlibat dalam fase satu ini. Belum lagi tradisi yang berkembang mengharuskan santri tahu akan ilmunya.

17. Ziarah Kubur
Adalah amaliyah yang dulu sempat dilarang di zaman Nabi. Akhirnya ketika mengetahui akan manfaatnya maka Nabi memperbolehkanya asalkan tidak melampaui batas. Ziarah kubur tentu merupakan amaliyah pengingat mati. Di sana seseorang perlu mengetahui cara salam kepada ahli kubur, etika ketika ziarah, hingga doa yang dipanjatkan.

18. Pranata Adicara
Pranata adicara sering kita kenal dengan MC alias master of ceremony. Pranata adicara sangat penting sekali dalam kaitannya di masyarakat. Karena peran MC lah sebuah acara dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. MC akan sangat dibutuhkan dalam acara seperti : manten, pengajian, seminar, hingga acara hiburan.

19. Mengajar TPQ
Salah satu skill yang harus dimiliki santri adalah mampu tarbiyatu sibyan atau mengajar anak usia dini. Kita tahu tentu anak-anak usia dini juga sangat penting untuk diarahkan agar mereka senang mengaji. Maka dari itu mengajar adalah salah satu upaya merawat ilmu. Terlalu banyak anak-anak yang terlantar dan kitalah yang harus merawat mereka. Banyak metode yang digunakan untuk merawat anak di TPQ di antaranya dengan metode Iqro, Yanbu'a, Tilawati, Qiroati, Ummi, Utsmani, Nahdliyah dll.

20. Ruqyah/suwuk
Adalah sebuah metode untuk memberi support system dengan cara menyemburkan doa, memegang ubun-ubun atau meminumkan air kepada seseorang. Suwuk adalah pengobatan yang menggunakan ayat al Qur'an. Seorang santri perlu mempelajari suwuk di sini utamanya soal dosis dan diagnosanya.

21. Posonan dan tirakatan
Dalam tradisi santri tirakat merupakan cara untuk menahan. Sedangkan iftar adalah puasa atau ngempet. Tirakat adalah metode agar seseorang bisa mengolah jiwa raganya untuk dapat bening hatinya. Selain itu tirakat juga metode agar seorang santri dapat memperoleh futuh dari Allah, agar ilmunya mudah meresap.

22. Haul
Adalah peringatan kematian seorang ulama kiai yang diperingati setiap tahun. Majelis haul selalu semarak dan perlu untuk diperhatikan oleh seorang santri lebih lagi haul gurunya. Dalam majelis haul biasanya diisi dengan pembacaan yasin tahlil, kirim doa, maulid dan mauidhoh hasanah. Peringatan haul paling besar di Indonesia di antaranya haul Martapura Abah Guru Sekumpul, haul Solo Habib Ali al Habsyi, Haul KH. Ahmad Asrori Al Ishaqy Kedinding Surabaya, dll.

23. Istighotsah
Adalah amaliyah pembacaan kalimah thayyibah yang sudah disusun sedemikian rupa. Amalan istighotsah biasanya berisi doa istighfar yang berarti memohon ampun. Amalan istighotsah yang terkenal yaitu karangan Syeikh Romli at Tamimi Rejoso Jombang

24. Ijazahan
Adalah amaliyah pemberian sanad berupa kitab, hizb, amalan, hingga ilmu kanuragan. Ijazahan umumnya diberikan oleh orang yang lebih sepuh dengan koleksi ijazah yang banyak dan bersambung hingga mualifnya. Salah satu ijazah yang khas selain kitab adalah ijazah hizb autad Syeikh Abdul Qadir Jaelani, hizb bahr Syeikh Abil Hasan Syadzily, hizb sakron Habib Ali bin Abu Bakar Sakron dll.

25. Majelisan
Adalah amaliyah berupa perkumpulan yang melakukan aktivitas keagamaan tertentu. Majelisan umumnya berisi penyampaian keilmuan atau membaca aurad tertentu seperti dzikir, shalawat, yasin tahlil dll. Majelisan di antaranya yang kita kenal seperti majelis shalawat, qiyamullail, nariyahan dll.

26. Qiroatan/Qiro
Adalah seni baca Qur'an. Dalam NU seni baca al Qur'an diwadahi dalam Jamiyyah Qurra wal Huffadz (JQH). Seni baca al Qur'an tentu membuat pakem khusus dan di antaranya kita kenal dengan An Naghom fil Qur'an atau 7 langgam khas yaitu : bayati, rost, nahawan, hijaz, shoba, jiharkah dan shika.

27. Kaifiyah Kelahiran (Slametan, Telonan, Tingkepan, Selapan, Pitonan, Tedak Siten dll)
Adalah tradisi khas orang Jawa yang pada akhirnya mengalami akulturasi budaya dengan Islam. Tradisi ini sangat kaya akan nilai-nilai sehingga sebelum jabang bayi lahir dalam kandungan, di usia perbulannya hingga kelahiran semua ada tradisi yang berkembang. Misalnya slametan dilaksanakan sebelum dan sesudah kelahiran, telonan saat kandungan berusia 3 bulan, tingkepan saat kandungan menginjak 7 bulan, selapan saat bayi berusia 35 hari atau bisa juga aqiqahan, pitonan saat usia bayi baru 7 bulan dan tedak siten yaitu prosesi bayi menginjakan kaki pertama kali ke tanah.

28. Qunut
Adalah amaliyah khas madzhab Syafi'i yaitu bacaan tambahan setelah i'tidal di rekaat kedua shalat shubuh. Bacaan qunut biasanya disertai dengan mengangkat tangan. Jika ada musibah atau sesuatu hal yang tidak mengenakkan kita juga mengenal qunut nazilah. Qunut nazilah akan dibaca di setiap shalat apapun di sesuaikan dengan kebutuhan.

29. Ikhlas-an
Adalah tradisi pasca kematian seseorang untuk membacakan surah al Ikhlas selama satu minggu. Biasanya selain tahlil ikhlaskan ini menjadi pilihan buat mereka yang sedang dirundung duka. Peserta ikhlaskan tidak sebanyak tahlil karena sesuai permintaan tuan rumah. Ikhlaskan adalah membaca surah al Ikhlas sebanyak hitungan biji jagung yang disediakan. Biasanya jumlahnya per-jagung adalah 100 bacaan surah al Ikhlas. Jika sudah usai membaca dengan dirasi waktu yang ditentukan maka biji jagung tersebut akan dipisahkan.

29. FBM (Forum Bahtsul Masail)
Adalah forum perkumpulan para syawirin untuk merumuskan, mendiskusikan sekaligus mencari solusi terhadap sebuah masalah. Problem keumatan yang kontekstual akan dipecahkan di forum ini. Biasanya Bahtsul Masail diselenggarakan secara berkala sesuai kebutuhan dan biasanya dilaksanakan di acara besar seperti pra haul, muktamar hingga acara konferensi lainnya. Acara ini akan mengundang peserta dari pondok pesantren aktivis Bahtsul Masail. Harapannya dengan penguasaan kitab mereka bisa menjawab tantangan umat.

30. Syawir
Adalah sebuah perkumpulan atau musyawarah. Forum ini sama seperti Bahtsul Masail yaitu wadah diskusi santri akan tetapi lingkupnya lebih sempit dan memang hanya dikenal di pondok pesantren. Dalam syawir santri akan membahas suatu masalah dalam sebuah kitab lalu bersama-sama untuk memecahkannya.

31. Mujahadah
Adalah proses berjuang, bersungguh-sungguh dalam melawan diri sendiri dengan segala potensi buruknya. Mujahadah atau jihad terkenal dalam tradisi sufi untuk terus mensucikan hati akan terhindar dari penyakit hari. Orang-orang yang mengikuti proses mujahadah biasanya berafiliasi dengan institusi tarekat, mereka biasa disebut salik, prosesnya adalah bersuluk. Mujahadah adalah bimbingan tertentu yang ditarbiyahkan oleh seorang guru spiritual, mursyid kepada muridnya.

32. Darusan
Adalah tradisi membaca al Qur'an selama bulan Ramadhan. Tradisi baca Qur'an tersebut dilakukan ba'da shalat 5 waktu akan tetapi umumnya setelah shalat isya dan shubuh. Darusan akan menarget khataman selama satu bulan penuh. Biasanya orang yang darusan akan berlomba sebanyak mungkin membaca al Qur'an di bulan mulia tersebut.

33. Suronan, Saparan, Rejeban, Syawalan
Adalah momentun peringatan hari besar Islam. Peringatan tersebut disesuaikan dengan bulan dan tradisi yang berlaku. Misalnya di bulan Muharram atau orang Jawa menyebutnya suro, masyarakat akan berdoa bersama atau kenduren. Di bulan Sapar (safar) orang-orang akan berkumpul di makam keluarga untuk berdoa bersama lalu selanjutnya adalah makan bersama. Di bulan Rejeb (rajab) orang-orang akan mengadakan pengajian dalam rangka peringatan isra mi'raj momen di mana perintah shalat pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Syawalan atau di bulan syawal ada tradisi saling berkunjung satu sama lain untuk memohonkan maaf, setelah itu mereka akan makan bersama biasanya hidanganya adalah kupat.

34. Zaroh Kaji
Adalah tradisi berkunjung kepada orang yang baru pulang dari ibadah haji. Biasanya para tetangga akan diundang untuk datang ke rumah haji tersebut. Di sana tamu akan dijamu dengan makan dan jajanan, tidak lupa pula di akhir akan dimintakan doa dan meminum air zam-zam. Acara zaroh kaji ini berlaku kepada siapapun tanpa mengenal dari mana asalnya.

35. Balagh kitab
Adalah cara seorang santri untuk mengamalkan ilmunya selama di pondok. Mereka akan membuka pengajian atau menyampaikan kitab tertentu di sebuah majlis di masyarakat. Biasanya kitab yang dikaji dan dibaca oleh seorang qari adalah kitab-kitab berkaitan dengan fikih seperti Mabadi, Safinah, Taqrib, Fathul Muin hingga kitab tasawuf seperti Minahus Saniyah, Wasiyatul Mustofa hingga Ihya Ulumuddin dan Hikam.

Demikianlah amaliyah yang berkembang di masyarakat. Sangat penting bagi setiap santri untuk mempersiapkan diri menjawab tantangan umat. Dalam kitab Ta'lim Muta'allim dijelaskan bahwa pelajarilah ilmu hal atau ilmu yang dibutuhkan saat ini agar kelak kita tidak kecewa. Semoga dengan mempersiapkan diri dan membiasakan selama di pesantren seorang santri tidak kaget ketika masyarakat membutuhkannya.

Untuk lebih lengkapnya khususnya anda warga Nahdliyyin bisa dibaca di Buku Antologi NU : Sejarah, Istilah, Amaliyah, Uswah Jilid I & II, Penulis: H. Soeleiman Fadeli & Mohammad Subhan, S.Sos, Pengantar: K.H. Abdul Muchith Muzadi, Penerbit: Khalista, Surabaya, Cetakan: I, Juni 2007, Tebal: xviii + 322 halaman.

the woks institute l rumah peradaban 17/6/22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Tidak Mencatat?

Woko Utoro Sudah berulang kali saya menemukan di mana mahasiswa jarang mencatat. Utamanya ketika presentasi makalah di ruang online catatan akan sangat sukar ditemui. Parahnya lagi fenomena itu merebak baik dalam presentasi di kelas maupun forum seminasi ilmiah. Presentasi di ruang online tak ubahnya radio butut, tak didengarkan dan dibiarkan berlalu. Saya berhusnudzon jika catatan mahasiswa beralih dari buku ke note digital dalam gawai. Tapi apakah hal itu bisa dipercaya? tentu saya meragukannya. Beberapa kali saya tidak menjumpai jika mahasiswa mencatat apa yang seharusnya mereka butuhkan. Selama ini kita bisa mengamati bahwa catatan sudah tidak dianggap penting. Akibatnya selain tidak membaca mahasiswa juga minim mencatat dan lengkaplah sudah ketertinggalan kita soal pengetahuan. Saya menduga dan semoga saja ini tidak benar. Mengapa mahasiswa tidak mencatat padahal hampir seluruh kegiatan dan pelaporan dalam tugas kuliah selalu berkaitan erat dengan dunia tulis menulis. Tapi faktany

Kebudayaan Agraris Padi Digantung di Rumah

Woks Kebudayaan kita memang kaya baik budaya yang lahir dari peradaban pesisir, sungai ataupun petani. Kebudayaan agraris utamanya di Jawa dan Bali pasti tidak akan melupakan sosok Dwi Sri sebagai jelmaan atau simbol kesuburan. Nama ini selalu menjadi tokoh utama apalagi ketika musim tanam dan panen tiba. Dalam berbagai sumber termasuk cerita yang berkembang, orang-orang Jawa khususnya sangat menghormati tokoh Dwi Sri sebagai aktor lahirnya padi yang menjadi makanan pokok sehari-hari. Ia juga dipercaya sebagai penunggu daerah gunung dan bumi begitu juga dengan Nyai Roro Kidul penguasa lautan. Salah satunya tradisi yang sering kita jumpai yaitu budaya menggantungkan padi di atas dapur, depan pintu rumah dan lumbung padi. Tradisi ini tentu sudah berkembang sejak lama. Entah apa motifnya yang jelas orang-orang tua dulu begitu menghormati dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Sunda, padi dikenal dengan nama “paparelean’ karena kakek nenek sangat bingun

Catatan Makrab bersama Mahasiswa Jabo

Bang Woks* Suatu saat di sesi wawancara TV, Bang Mandra pernah ditanya satu kata untuk mewakili orang Betawi. Beliau menjawab, orang Betawi itu "ceplas-ceplos". Apa yang dikatakan Bang Mandra sebagai salah seorang seniman Betawi tentu benar adanya. Hal itu pula yang saya temui ketika hadir di acara Makrab Komunitas Mahasiswa Jabodetabek. Komunitas Mahasiswa Jabodetabek atau biasa disebut Mahasiswa Jabo didirikan sekitar tahun 2018. Di antara orang-orang sepuh yang saya kenal yaitu Bang Heru, Depta, Luthfian, Qoni dan Ohang. Merekalah yang dalam pandangan sempit saya beberapa menjadi pionir atas berdirinya komunitas tersebut. Mereka menyebut perkumpulan tersebut dengan frasa "Persodaraan". Sebuah frasa yang khas Betawi banget. Memang jika kita dengar misalnya "ettdah, buju busyet, suwe banget lu, tong mau kemane, nyak babe pergi dulu, ncing bayar dulu gopek, gue mau ke Rawa Bebek, sombong amat lu, emang banda ngkong lu, udah gile lu ya, muke lu kayak salak Conde