Woko Utoro
Setelah acara maulid nabi di sekolah usai saya beserta rombongan langsung bertolak ke kota Mojokerto. Tujuan kami ke sana yaitu memenuhi undangan Mas Philip alias Dokrab dan ziarah wali. Kami berangkat pukul 13:00 selepas shalat dhuhur. Bersama Abah, Bu Nyai dan putranya kami berangkat dengan mobil charter milik tetangga desa.
Kami berangkat lewat SLG Kediri, lalu Jombang dan sampai ke Mojokerto pastinya lewat Trowulan. Sepanjang jalan lumayan ramai lancar. Tapi sayang AC mobil kurang berfungsi baik akhirnya suasana begitu panas. Tak jarang kami membuka baju seraya jendela mobil juga dibuka. Perjalanan yang memakan waktu hampir 4 jam itu menguras tenaga untuk sering minum air (dehidrasi) dan beberapa buah anggur. Saya sendiri bahkan lebih banyak tidurnya karena memang lelah sisa semalam lembur acara muludan.
Singkat kisah jam 16:35 kami tiba di lokasi acara. Mas Philip bersama keluarga menyambut kami. Di sana juga beberapa alumni santri PPHS sudah menunggu sejak 1 jam sebelum kami tiba. Hingga akhirnya di sana kami menyantap jamuan seraya bersenda gurau. Rasanya memang luar biasa seperti terjadi reuni kecil. Sebuah momen kerinduan yang tentu jarang terjadi.
Setelah cukup dalam acara pernikah kami langsung balik arah menuju Pasarean Agung Troloyo di mana salah satu punjer wali tanah Jawa dimakamkan yaitu Syeikh Jumadil Kubro atau Sayyid Husein Jamaluddin Akbar. Di sinilah kami berziarah memanjatkan doa berharap keberkahan sang wali. Di sini pula kita melihat drama jalanan di mana pengemis, tukang ojek, dan pedagang kecil kecipratan keberkahan.
Sepanjang perjalanan sejak awal tentu kita disuguhi pemandangan khas Bumi Majapahit mulai dari gerbang, surya, menara hingga pemandian. Selepas magrib barulah gelap menyapa dan kebetulan jalanan macet. Sesudah menghindari kemacetan akhirnya kami tiba di Mojoagung Jombang atau 4,5 km dari pusat kota. Kami berziarah ke makam Mbah Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (Pendiri PP Sidogiri) dan Mbah Raden Alif. Ini sekaligus tujuan akhir dalam perjalanan kali ini. Tentu di sini kami memanjatkan doa dengan khusyuk. Karena esok harinya shohibul maqom diperingati hari haulnya.
Terakhir kami langsung bertolak kembali ke Tulungagung. Tak lupa pula sebelumnya kami mengantar Gus Abid ke pondok Ploso untuk mukim kembali. Akhirnya pukul 22:30 kami tiba kembali di PPHS dengan selamat. Semoga esok kita bisa bersua lagi dalam momen yang memuaskan spiritual.[]
the woks institute l rumah peradaban 2/10/23
Komentar
Posting Komentar