Woks
Suatu pagi dalam sebuah pembinaan ubudiyah ustadz Nurdin berkisah bahwa ketika beliau nyekar di makam orang tuanya, beliau seketika teringat dengan makam di dampingnya yaitu seorang tokoh dalang wayang di daerahnya. Beliau ingat bahwa bagaimanapun seorang yang nampak abangan tersebut ternyata pernah berjasa pada beliau yaitu memberikan informasi terkait kalimat subhanallah wal hamdulillah.
Dari cerita itu beliau juga berkisah bahwa pertama kali diajari surah al fatihah yaitu oleh seorang guru TK namanya Bu Endang. Beliau tidak begitu paham agama akan tetapi dari beliaulah ustadz Nurdin dapat membaca surah al fatihah. Kata ustadz Nurdin semoga apa yang selama ini telah dapatkan menjadi jariyah kedua beliau tersebut.
Barangkali cerita ustadz Nurdin tersebut menginspirasi saya untuk menulis kisah yang sama. Saya jadi ingat bahwa sebelum bapak masuk Islam, saat itu beliau sering mengantar keponakanya untuk mengaji di langgar. Kebetulan pengasuh langgar tersebut adalah seorang ustadz bernama Pak Saprodin. Beliau adalah tipikal ustadz yang bersahaja dan mengayomi hingga akhirnya dengan kelembutannya bapak menjadi tertarik untuk mempelajari Islam hingga akhirnya beliau menjadi mualaf.
Tidak hanya bapak, saya pun punya kisah yaitu guru madrasah saya dulu selama di langgar atau di madin memang luar biasa. Banyak hal yang kita dapatkan terutama soal kearifan. Kita memang tidak tahu ada hal apa yang dapat dikenang dari seorang guru barangkali senyumannya, ilmunya hingga akhlaknya.
Barangkali demikian lah kisah tentang sebuah kebaikan. Jika suatu saat seseorang pernah mengajarkan alif, ba, ta bisa jadi hal itu dapat menjadi amal baiknya kelak ketika menghadap keabadian. Orang yang dengan sukarela di pinggir jalan menyingkirkan duri atau menyebrangkan anak-anak juga berpotensi suatu saat pekerjaan tersebut sebagai amal baik.
Kebaikan memang mudah mengalir bagai air termasuk juga keburukan. Maka dari itu lebih baik mengalirkan jariyah kebaikan daripada keburukan. Sebab antara kebaikan dan keburukan sama-sama berpotensi akan dikenang orang. Kenangan lah diri kita sebagai sosok yang mengalirkan jariyah kebaikan.
the woks institute l rumah peradaban 6/9/21
Komentar
Posting Komentar