Woks
Di malam Jum'at nan syahdu hampir saja hujan membuyarkan acara terakhir dimentoring menulis. Saya sendiri hampir saja tidak datang karena hujan begitu deras. Akhirnya dengan berbekal nekad dan bermodal jas mantel saya pun melaju menembus rintiknya hujan. Sayang ketika sudah sampai pondok ada insiden kecil yaitu tertinggalnya kopiah yang saya biasa pakai. Ternyata benar dugaan saya kopiah itu terjatuh tercebur air ketika masih di pondok PPHS.
Singkatnya acara pun dimulai dan alhamdulilah semua mentor bisa berkumpul. Tapi pemandangan kurang indah ketika sampai hari terakhir peserta putra belum juga terlihat. Akan tetapi kabar bahagianya beberapa peserta putri banyak yang telah menyelesaikan tulisannya. Dengan begitu mereka melaju ke tahap selanjutnya yaitu mengirimkan tulisan ke media yang dituju.
Media-media tersebut kami pilihkan sesuai dengan genre keisilaman yaitu beberapa yang populer seperti Alif id, Rahma id, Iqra id, Hidayatuna, Ar Rahim id, Mubadalah, Jaringan Santri, Pesantren id, Islami co, Basabasi co, hingga Voxpop. Semua media menulis tersebut tak lain sebagai wadah agar penulis berproses lebih. Tak usah khawatir tulisan kita tidak diterbitkan yang khawatir itu tak pernah mencoba menulis seumur hidup. Rasanya rugi bahwa di tengah keberlimpahan ilmu ini kita selaiknya memang harus menuliskannya.
Di malam yang terasa dingin itu saya mencoba membacakan salah satu bait puisi yang dimuat di Basabasi co. Melalui puisi itu setidaknya saya mencoba menghibur diri sekaligus mencontohkan bagaimana melatih percaya diri bicara di depan umum. Setelah itu saya pun mengoreksi kembali terkait tulisan para peserta. Rerata di sesi akhir ini peserta belum mampu mendeteksi genre tulisan mereka sendiri. Selain itu rubrik yang dituju juga masih memerlukan pemikiran lanjutan buat mereka. Satu hal lagi yang menjadi problem adalah bagaimana membuat kesimpulan. Para peserta mengira bahwa kesimpulan adalah sekumpulan kata yang sekadar penutup. Nyatanya tidak demikian.
Penutup pada tulisan sebenarnya merupakan relasi dari judul dan intisari isi tulisan. Penutupan atau kesimpulan bisa menjadi menarik ketika berisi refleksi, gagasan utuh, pertanyaan kritis, hingga kesimpulan yang bersifat kontra. Akan tetapi kuncinya selama tulisan tersebut memiliki data yang kuat ketidaksetujuan adalah hal yang biasa. Data adalah salah satu cara agar tulisan bisa kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Terakhir seperti harapan sebelumnya di sesi penutup ini kita menginginkan agar tradisi menulis bisa diteruskan bukan hanya di majelis klinik. Akan tetapi bisa menjadi modal untuk para santri lebih mengembangkan dan terus mengasah keterampilan tersebut. Seperti kita ketahui bahwa tidak ada orang yang lahir dalam keadaan mahir. Maka dari itu sering berlatih menulis dan perbanyak membaca adalah kunci. Prof Ngainun Naim mengistilahkan perjuangan orang menulis dengan, "Sopo sing tekun bakal tekan najan to gae teken, orang yang rajin akan sampai walaupun sampai dipapah tongkat". Selamat berproses.[]
the woks institute l rumah peradaban 25/11/22
Komentar
Posting Komentar