Woks
Terakhir sebagai penutup di edisi pesan santri sepuh saya masih akan menuliskannya. Beberapa pesan tersebut adalah :
Tetap semangat berjuang. Di manapun tempatnya perjuangan harus ditegakkan. Berjuang terutama dalam agama, ilmu dan kesejahteraan. Jangan sampai hidup tidak dijadikan apapun. Jangan sampai hidup tidak digerakkan pada jalan perjuangan. Sungguh perjuangan seorang santri adalah mengamalkan ilmunya sebisa mungkin. Semangat adalah bahan bakar alias amunisi. Maka dari itu pesan Bung Karno adalah agar mewarisi apinya bukan abunya. Api itulah yang disebut semangat. Selama semangat masih membara api akan terus memberikan cahaya.
Membumikan adab. Jangan lupa di manapun tempatnya ada atau tata krama menjadi mata uangnya. Adab menjadi hal utama setelah ilmu. Tapi tentu adab yang baiklah hal utama tersebut. Kita hanya berusaha semaksimal mungkin untuk terus menyemai ajaran para kiai. Dari kiai lah kita jadi tahu bahwa kekuatan terbesar Rasulullah SAW dalam berdakwah adalah akhlaknya. Maka dari itu warisan beliau yang paling besar selain al Qur'an adalah teladan, akhlak nan agung.
Ngempet emosi atau menahan emosi sangat diperlukan bagi seorang santri. Terlebih santri notabene masih kaum muda maka pengendalian tersebut harus sering dilatih. Santri harus satu komando dengan titah gurunya. Jangan sampai karena santri lebih tinggi kedudukannya justru menghilangkan rasa tadhimnya pada guru. Santri harus sadar bahwa setinggi apapun dia tetap murid seorang guru. Di sinilah arti penting bahwa hidup sesungguhnya menahan. Kata Nabi Muhammad SAW ada peperangan dahsyat yanga harus kita taklukkan yaitu perang melawan hawa nafsu.
Musyawarah. Jika memiliki masalah jangan disimpan sendiri. Usahakan jika menemui kebuntuan pecahkan dengan musyawarah. Hidup tidak sendirian lebih lagi kita pernah bersama dalam atap pondok. Menerima segala ajaran hidup akan arti kebersamaan. Nabi Muhammad SAW sudah mencontohkan sejak lama bahwa musyawarah itu asas walaupun kita nampak mampu. Musyawarah adalah jalan tengah agar seseorang tetap tegar di tengah padai, tetap tegak walau diterpa ombak. Dengan musyawarah berarti ada persatuan.
Taqwa. Terakhir pasrahkan segala sesuatu hanya kepada Allah. Karena Allah adalah awal sekaligus akhir. Di antara banyak nikmat dan rahmatnya Allah lah faktor utamanya. Kita tidak bisa mengandalkan segala amal apalagi hanya sekadar usaha-usaha kecil. Kita perlu bersandar pada dzat yang maha besar yaitu Allah SWT. Ketaqwaan adalah output utama seorang hamba kepada Tuhannya. Jangan sampai kita mencari Tuhan lain selain Allah SWT.
the woks institute l rumah peradaban 10/5/23
Komentar
Posting Komentar