Woks
Manusia sebagai mahluk biologis tentu dibekali nafsu oleh Tuhan sebagai kendaraan mereka berproses dalam kehidupan. Nafsu tidak selamanya dimaknai negatif justru lewat nafsu lah manusia bisa menjadi pembeda dengan mahluk lainya dengan satu syarat yaitu dapat mengontrolnya.
Dalam beberapa riwayat rerata nafsu memiliki pembagianya contoh ada tingkatan nafsu yaitu amarah, lawamah dan mutmainah. Ketiga macam nafsu tersebut dapat menjadi pembeda sejauh mana manusia mampu mengontrol keinginanya. Nafsu sejak dulu selalu mengajak kepada kesenangan utamanya yang bersifat duniawi, percis seperti dawuh Nabi Muhammad SAW:
حُجِبَتِ الجنَّةُ بالمكَارِهِ و حُجِبتِ النَّارُ بالشَّهواتِ
''Surga dipagari oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan.
Tapi tanpa adanya nafsu kehidupan manusia akan mandek. Maka dalam Islam nafsu itu harus dikontrol bukan malah dikebiri atau dimatikan seperti dalam konsep kerahiban atau biksu. Berbicara tentang nafsu bolehlah kita simak dan resapi penggalan syair Burdah yang selain mahabbah isinya juga tentang bagaimana menghadapi nafsu jika sudah menguasai tubuh.
فانّ امّارتي بالسّوء مااتّعظت
Sesungguhnya nafsu amarah yang bertapak di lubuk hatiku masih belum mau menerima nasihat
من جهلها بنذير الشّيب و الهرم
Karena jahilnya dari peranan peringatan yang dibawa oleh uban dan hari tua
من لى بردّجماح من غوايتها
Siapakah kiranya yang dapat menolongku untuk mengawal keganasan nafsu
فلاترم بالمعاصى كسرشهوتها
Seperti kuda yang garang itu dapat dikawal dengan tali hidungnya
Maka janganlah sekali-kali mengharapkan nafsu itu dapat dikalahkan dengan memperturutkan kehendaknya
انّ الطّعام يقوّى شهوةالنّهم
Bagaimana makanan tidak akan dapat memuaskan nafsu makan bahkan ia akan ketagihan bila diberi makan
والنّفس كالطّفل ان تهمله شبّ على
Dan nafsu itu seperti kanak-kanak jika engkau biarkan ia terus akan menyusu sampai ke tua
حبّ الرّضاع وان تفطمه ينفطم
Suka menyusu tetapi jika engkau hentikan ia akan berhenti
فاصرف هواهاوحاذران تولّيه
Maka kendalikanlah hawa nafsumu dan jangan diberikan kesempatan kepadanya untuk menguasai engkau
انّ الهوى ما تولّى يصم اويصم
Karena jika ia berkuasa sudah pasti ia akan membuta dan mentulikanmu
وراعهاوهى فى الاعمال ساءمة
Jagalah nafsumu baik-baik walaupun ia telah bergelar dalam ruang ketaatan
وان هى استحلت المرعى فلا تسم
Karena bila ia sudah menguasai maka akan memesonakan ketaatan
كم حسّنت لذّة للمرء قا تلة
Berapa banyak ia telah menipu orang ia menyajikan makanan yang kelihatanya segar padahal di dalamnya ada racun yang membunuh
من حيث لم يدرانّ السّمّ فى الدّسم
Bukankah racun selalu diletakan pada makanan yang lemak-lemak (sedap-sedap)
Demikianlah beberapa penggalan syair Burdah karya Imam Al Bushri yang memberi tips kepada kita agar tidak mengikuti nafsu. Alih-alih jika kita turuti nafsu lalu ia akan bosan ternyata dugaan itu salah justru nafsu akan semakin menyusu (dalam bahasa syair). Maka dari itu agar nafsu tersebut tidak terus menyusu kita harus menyapihnya (berhenti). Hal itu senada seperti dawuh KH. Syahidin Sladi Kejayan Pasuruan bahwa nafsu jika terus dituturi akan gemuk jadi buatlah ia kurus. Salah satu nafsu terdapat pada makanan, maka dari itu jika ingin sehat dan terhindar dari penyakit kita juga harus menjaga pola makanan jangan sampai apa saja dimakan.
the woks institute l rumah peradaban 28/6/21
Artikel yang keren pak.. Semangat!
BalasHapusSiiap ibu, terimakasih
BalasHapus