Woks
Beberapa desa di Tulungagung memberlakukan penyekatan skala mikro. Tujuanya jelas ingin memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Beberapa daerah tersebut memasang bendera sesuai dengan warnanya. Misalnya bendera merah untuk zona merah alias masih bahaya, kuning atau oranye untuk masa pemulihan dan hijau untuk masa bebas Covid-19.
Lalu di suatu desa tetangga zonasi keadaan Covid-19 ditandai dengan bendera merah putih. Lantas seseorang bertanya;
"Lha kok bendera merah putih sih, apakah itu zona merah dan zona putih bersih?"
"Bukan itu", sebelum dijawab utuh seseorang tersebut memotong pembicaraan.
"Lha iya, kok bisa ada daerah yang bercampur antara zona merah (bahaya) dengan zona putih (bebas)"
Lalu sang kawan pun menjelaskannya, "merah putih itu tandanya di desa tersebut merupakan zona nasionalis. Artinya desa tersebut tidak terkena Covid-19 alias bebas merdeka".
"Lha kok bisa", pungkas si penanya.
"Bisa lah, karena di sana masyarakatnya kompak untuk sama-sama tidak mengkonsumsi media secara fanatik. Karena kita tahu Covid-19 lebih berbahaya keluarga dari mulut media yang ada di dunia maya daripada dunia nyata".
Orang yang bertanya itu pun langsung diam seribu bahasa. Lantas pergi meninggalkan tempat itu dengan hati yang dongkol. "Dasar orang aneh".
the woks Institute l rumah peradaban 21/5/21
Komentar
Posting Komentar