Langsung ke konten utama

Resep Menjadi Manusia Kaya ala Napoleon Hill




Woks

Saya sempat keliru mengira tentang siapa Napoleon Hill tersebut, yang saya tau adalah Napoleon Bonaparte (1821) ksatria asal Prancis yang menaklukan sebagian daratan Eropa. Tapi setelah saya cari tahu ternyata Hill adalah ksatria pikiran abad 20 yang menginspirasi banyak orang untuk menjadi kaya.

Napoleon Hill (1970) adalah seorang penulis Amerika Serikat yang lahir di Virginia bergenre pengembangan diri dan motivasi terlaris sepanjang masa. Bukunya yang terkenal yaitu dalam versi aslinya "Think and Grow Rich" sejak 1937 hingga kini banyak dibaca orang bahkan sampai terjual 30 juta kopi. Hill memang tipe pembelajar ulung maka tak salah jika pada akhirnya ia berkesempatan bertemu Andrew Carnegie lalu menuliskan resep jitunya menjadi manusia kaya raya.

Napoleon Hill sejak kecil sudah hidup nelangsa bahkan sebelum usianya 13 tahun ia sudah kehilangan orang tuanya. Pada 1908 ketika AS mengalami krisis ekonomi sedangkan Hill pun tak memiliki uang dan pekerjaan lalu ia pun bekerja di Bob Taylor Magazine yaitu sebuah perusahaan majalah dan penerbitan. Singkatnya ia ditugaskan untuk menuliskan wawancara orang-orang sukses dan yang pertama yaitu Andrew Carnegie hingga akhirnya ia menjadi mentor Hill. Mr. Carnegie adalah boss industri baja asal Skotlandia yang resep suksesnya mempengaruhi jalan pikiran Hill. Mr. Carnegie telah sukses memberi tantangan Hill agar membuat keputusan dalam hidupnya untuk memilih apa yang akan dia perbuat. Singkatnya Hill berhasil mengikuti resep Mr. Carnegie dengan menghargai segala macam bentuk pemikiran yang cemerlang dan penuh kegigihan.

Pesan Mr. Carnegie yang terkenal yaitu sungguh memalukan jika setiap generasi harus mencari cara meraih kesuksesan dengan coba-coba padahal prinsipnya sudah sangat jelas. Seorang laki-laki yang tidak memiliki keputusan padahal dia memiliki seluruh fakta yang diperlukan takkan bisa diandalkan untuk meneruskan keputusannya.




Tentang Buku The New Think and Grow Rich

Buku karya Hill tersebut merupakan karya yang mengalami banyak revisi bukan karena isinya melainkan menambahkan tokoh sukses pada tahun-tahun selanjutnya. Buku ini terdiri dari 16 bab dan 13 resep legendaris dari Hill untuk menjadi seorang yang sukses. Hill dapatkan resep tersebut dari hasil pengembaraanya mewawancarai sekitar 500 tokoh dalam waktu 20 tahun persis seperti tantangan dari Mr. Carnegie. Di antara orang sukses yang Hill wawancarai yaitu; Alexander Graham Bell (penemu telepon), Thomas Alfa Edison (penemu bola lampu), Edwin C Barnes (partner Thomas Alfa Edison), King Gillette (alat cukur), Wilburt Wright (pelopor industri pesawat), Theodore Roosevelt (presiden AS ke-26), George Erisman (Kodak), Henry Ford (Ford Mobil), Colonel Sanders (KFC), Asa Chandler (Coca-Cola), Ruth Handler (Barbie), Jeff Bezos (Amazone.com) dll.

Ke-13 kunci sukses yang Hill tuliskan dalam buku tersebut ialah: keinginan, keyakinan pada kemampuan individu, autosugesti, pengetahuan khusus (pengalaman), imajinasi kreatif, planning & organizing, ketegasan pada cita-cita, gigih terhadap usaha, kekuatan organisasi, kharisma dan kreativitas (seksualitas), otak dan memfungsikan indera keenam.

Dalam buku tersebut tidak hanya resep yang telah dikonsepsikan oleh Hill tapi juga ada tips dan trik dari beberapa tokoh yang sengaja dihadirkan sebagai bentuk riil yang pernah mereka alami contoh Stuart Austin Wier mengetahui cara membeli pengetahun karena pengetahuan dan imajinasi merupakan ramuan yang menghasilkan bisnis unik dan sukses. Kunci sukses lainya dari Charles M. Schwab pemilik United States Steel Corporation bahwa ide, imajinasi, keyakinan, rencana gigih, tegas dan keinginan membara adalah jalan keluar untuk kita bisa meraih segala keinginan. 

Selain kunci sukses Hill juga menyertakan apa saja yang menghambat kita sulit berkembang di antaranya karena adanya hantu ketakutan berupa; takut miskin, takut penyakit, takut dikiritik, takut tidak dicintai, takut tua, dan takut mati. Selain itu faktor penghambat lainya karena ketidaktegasan seseorang dalam upaya mewujudkan keinginanya. Mereka lemah dan gagal karena terlalu akrab dengan kata mustahil. Padahal selama spirit keterbukaan pikiran dan meneruskan keinginan membara pasti semua itu akan tercapai.

Buku ini sesungguhnya ingin membuka peta pemikiran kita semua bahwa diri ini memiliki modal besar untuk sukses. Bahkan dalam isi buku ini banyak hal yang tidak terduga seperti halnya untuk sukses bukan modal berupa uang yang utama melainkan ide, semangat dan keinginanlah yang utama. Hill juga menegaskan bahwa dalam buku ini tidak melulu berorientasi pada uang melainkan kekayaan itu bisa sebuah persahabatan, pertemanan, jaringan, keluarga, pengetahuan, pengalaman dan lainya.

Bagi kita yang belum mampu memvisualisasikan keinginan atau bahkan mengalami disorientasi buku ini layak untuk dipelajari. Di sana kita akan disuguhi berbagaimacam hal sebagai modal untuk merubah sikap mental baik secara pikiran maupun tindakan.

Refleksi dan catatan

Jika membaca buku Hill ini kita akan diajak untuk lebih jauh dalam menghargai pikiran. Hill sangat menaruh perhatian lebih bahwa pikiran cemerlang ini adalah buah nikmat yang dianugerahkan Tuhan. Pemikiran adalah segalanya, begitu pesan Hill. Setelah pemikiran lalu keyakinan yang tak lain merupakan emosi paling kuat dan paling produktif. Dia juga menegaskan dalam sebuah kalimat mantranya betapa berperanya sebuah pikiran bahwa 

"apa yang dapat dipikirkan dan dipercaya oleh manusia, dapat diraih". 

Saat ini apakah kita mau mengembangkan keinginan atau hanya sekedar berpangku tangan pada cita-cita. Keinginan justru lebih membawa spirit dari hasil imajinasi kreatif lalu ditransmisikan ke dalam alam bawah sadar dan hal itulah yang dipertegas agar segera diwujudkan. Sedangkan cita-cita adalah sebuah hal yang dicapai melalui rekam jejak orang lain atau ada peran imitasi yang sudah terkonstruk sejak lama.

Catatan sederhana saya bahwa karya Hill ini begitu minim membicarakan peran agama dan sosial selain usaha dari keinginan dan bisnis. Walaupun demikian saya tetap apresiasi kepada Hill bahwa ia dengan objektif menyertakan kisah jiwa besarnya Mahatma Gandhi dan rekomendasinya untuk membaca biografi manusia agung yaitu Nabi Muhammad saw. Dengan keyakinannya itu Hill juga mengajak kepada kita seperti dalam penutup buku ini jika kita terhubung lewat buku itu maka segeralah wujudkan apa keinginan terbesar kita dan jangan tunggu nanti untuk mewujudkannya.

Judul: The New Think and Grow Rich
Penulis: Napoleon Hill
Cetakan: Ke-III 2010
Penerbit: UFUK Press
ISBN: 978-602-8224-14-7

the woks Institute l rumah peradaban 25/5/21


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Tidak Mencatat?

Woko Utoro Sudah berulang kali saya menemukan di mana mahasiswa jarang mencatat. Utamanya ketika presentasi makalah di ruang online catatan akan sangat sukar ditemui. Parahnya lagi fenomena itu merebak baik dalam presentasi di kelas maupun forum seminasi ilmiah. Presentasi di ruang online tak ubahnya radio butut, tak didengarkan dan dibiarkan berlalu. Saya berhusnudzon jika catatan mahasiswa beralih dari buku ke note digital dalam gawai. Tapi apakah hal itu bisa dipercaya? tentu saya meragukannya. Beberapa kali saya tidak menjumpai jika mahasiswa mencatat apa yang seharusnya mereka butuhkan. Selama ini kita bisa mengamati bahwa catatan sudah tidak dianggap penting. Akibatnya selain tidak membaca mahasiswa juga minim mencatat dan lengkaplah sudah ketertinggalan kita soal pengetahuan. Saya menduga dan semoga saja ini tidak benar. Mengapa mahasiswa tidak mencatat padahal hampir seluruh kegiatan dan pelaporan dalam tugas kuliah selalu berkaitan erat dengan dunia tulis menulis. Tapi faktany

Kebudayaan Agraris Padi Digantung di Rumah

Woks Kebudayaan kita memang kaya baik budaya yang lahir dari peradaban pesisir, sungai ataupun petani. Kebudayaan agraris utamanya di Jawa dan Bali pasti tidak akan melupakan sosok Dwi Sri sebagai jelmaan atau simbol kesuburan. Nama ini selalu menjadi tokoh utama apalagi ketika musim tanam dan panen tiba. Dalam berbagai sumber termasuk cerita yang berkembang, orang-orang Jawa khususnya sangat menghormati tokoh Dwi Sri sebagai aktor lahirnya padi yang menjadi makanan pokok sehari-hari. Ia juga dipercaya sebagai penunggu daerah gunung dan bumi begitu juga dengan Nyai Roro Kidul penguasa lautan. Salah satunya tradisi yang sering kita jumpai yaitu budaya menggantungkan padi di atas dapur, depan pintu rumah dan lumbung padi. Tradisi ini tentu sudah berkembang sejak lama. Entah apa motifnya yang jelas orang-orang tua dulu begitu menghormati dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan yang ada di dalamnya. Dalam bahasa Sunda, padi dikenal dengan nama “paparelean’ karena kakek nenek sangat bingun

Catatan Makrab bersama Mahasiswa Jabo

Bang Woks* Suatu saat di sesi wawancara TV, Bang Mandra pernah ditanya satu kata untuk mewakili orang Betawi. Beliau menjawab, orang Betawi itu "ceplas-ceplos". Apa yang dikatakan Bang Mandra sebagai salah seorang seniman Betawi tentu benar adanya. Hal itu pula yang saya temui ketika hadir di acara Makrab Komunitas Mahasiswa Jabodetabek. Komunitas Mahasiswa Jabodetabek atau biasa disebut Mahasiswa Jabo didirikan sekitar tahun 2018. Di antara orang-orang sepuh yang saya kenal yaitu Bang Heru, Depta, Luthfian, Qoni dan Ohang. Merekalah yang dalam pandangan sempit saya beberapa menjadi pionir atas berdirinya komunitas tersebut. Mereka menyebut perkumpulan tersebut dengan frasa "Persodaraan". Sebuah frasa yang khas Betawi banget. Memang jika kita dengar misalnya "ettdah, buju busyet, suwe banget lu, tong mau kemane, nyak babe pergi dulu, ncing bayar dulu gopek, gue mau ke Rawa Bebek, sombong amat lu, emang banda ngkong lu, udah gile lu ya, muke lu kayak salak Conde