Woko Utoro
Saya pernah ditanya apa legacy atau warisan terbaik dalam hidup. Tentu jawaban tersebut beragam. Semua tergantung dari sudut pandang mana yang digunakan. Bagi pemerintahan kebijakan berupa peraturan perundangan-undangan dan pembangunan adalah warisan terbaik bagi rakyatnya.
Bagi pengusaha warisan terbaik untuk keluarga bisa jadi aset dan harta. Bagi para aktivis warisan terbaik adalah jejaring dan api semangat. Bagi seorang guru warisan terbaik adalah ilmu dan keteladanan. Termasuk bagi orang tua terhadap anaknya adalah pendidikan, doa dan kebijaksanaan. Semua warisan tersebut akan bernilai tergantung dari sudut mana kita menilai.
Bagi orang yang memiliki kecenderungan materialis kapitalis tentu warisan terbaik adalah sesuatu yang bernilai uang. Bagi kalangan pragmatis keuntungan adalah warisan. Menurut kalangan ini untuk apa mewarisi jika tidak untung. Hal itu akan bertolak belakang bagi kalangan sosial futuristis bahwa warisan terbaik adalah ilmu dan akhlak. Karena ilmu tak akan pernah habis diwarisi dan akhlak tak pernah hilang jika dibagi.
Justru warisan ilmu akan terus berkembang, bertambah sekalipun dibagi-bagi. Begitu pula dengan akhlak di mana merupakan bentuk social kapital yang tak habis untuk diwariskan. Orang berilmu akan terus berkembang, menjalar dan saling mencerahkan. Sedangkan orang berakhlak tidak hanya dikenang tapi akan diikuti tindak tanduknya. Maka pantas misi utama Nabi Muhammad SAW adalah penyempurnaan akhlak.
Jika sudah begitu, "Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan?" Apa peninggalan terbaik selain ilmu dan amal.[]
the woks institute l rumah peradaban 3/9/24
Komentar
Posting Komentar