Woko Utoro
Serupa es krim, cinta pun memiliki banyak varian. Bukan tentang rasa tapi mengenai segala bentuk dari ekspresi cinta. Saking banyaknya ragam cinta orang sampai terkecoh antara mencintai atau hanya sekadar tipu-tipu. Tapi bagaimana pun itu kita memang harus tahu apa itu cinta dan seperti apa macamnya.
Kata para bijak cinta adalah luapan emosi yang tertuang dalam berbagai ekspresi positif dan kuat. Sedangkan menurut Imam Ghazali, cinta adalah ungkapan ketertarikan pada sesuatu yang dianggap lezat.
Berkaitan dengan itu maka cinta jangan dipahami sekadar menyukai lawan jenis melainkan bersifat universal. Kata pepatah Arab, bahwa memberikan pengorbanan adalah cinta. Merasa khawatir dan resah pada seseorang juga cinta. Menerima dengan lapang kenyataan pahit juga cinta.
Mencurahkan perhatian juga bentuk cinta. Takut terhadap sesuatu juga bisa dikatakan cinta. Bertahan atas segala ketidakpastian juga cinta. Mendengar atau menampung keluh kesah juga cinta. Berusaha membahagiakan juga cinta. Tidak ingin menyakiti juga cinta. Merelakan tentang kepergian juga cinta. Atau bahkan menikmati kegagalan juga bagian dari cinta. Jadi cinta itu tidak bisa dirumuskan dengan kata-kata. Cinta tidak bisa diwakili oleh kalimat puitik. Sebab-sebab kata-kata itu terbatas dan cinta itu luas. Justru ketika cinta dirumuskan berarti cinta menjadi sempit.
Berbahagialah bagi anda yang berusaha menjadi pecinta. Intinya jangan bosan untuk tetap jatuh cinta. Dalam kondisi apapun cinta memang membuat gila. Cinta menutupi kekurangan atau kelebihan. Cinta bukan hidup di alam kata tapi bagian dari ekspresi jiwa.[]
the woks institute l rumah peradaban 19/9/24
Komentar
Posting Komentar