Woko Utoro
Alhamdulillah momen yang jarang terjadi kami bisa tampil di acara maulidan. Kebetulan acara tersebut diselenggarakan oleh Ta'mir Masjid Al Amir milik Pesantren Al Azhaar di Ringinpitu. Pada acara tersebut kami sempat ketar-ketir karena tim hadrah tidak dalam formasi lengkap. Akan tetapi karena ada bantuan dari beberapa teman tim pun bisa teratasi.
Acara kali ini adalah sholawatan plus membaca Maulid Diba', Ratibul Haddad dan Dzikir Jama'i. Sedangkan yang memberi tausiah adalah KH Mahrus Maryani, pengasuh PPHM Sunan Pandanaran Ngunut Tulungagung.
Singkat kisah setelah pembacaan maulid selesai acara pun dilanjutkan dengan mauidoh hasanah. KH Mahrus Maryani menjelaskan bahwa momentum kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW adalah bentuk nikmat terbesar dari Allah yang diturunkan buat umat. Sehingga momen tersebut harus disyukuri dan tidak sekadar diperingati.
Hal yang patut disyukuri adalah karena Rasulullah SAW telah mengajarkan agama, ilmu kehidupan dan petunjuk hidup. Beliau juga merupakan teladan sepanjang masa. Maka tidak ada alasan untuk kita lupa akan suri tauladan dari beliau. Sehingga anak-anak kita sejak dini harus diajarkan mencintai Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan senang membaca Al Qur'an.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW itu sangat susah jika umatnya susah. Dalam hal ini beliau tidak ingin umatnya tergelincir di akhirat. Maka tak ada nabi sepeduli Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang selalu memikirkan umatnya.
Terakhir beliau mengajak agar jama'ah memperbanyak sholawat. Karena sholawat adalah ibadah paling istimewa. Dalam keadaan apapun sholawat bisa dilakukan. Dan sholawat tersebut salah satu cara agar Kanjeng Nabi Muhammad SAW berkenan mengakui kita sebagai umatnya.
Acara pun usai dan ditutup dengan doa maulid oleh Abah Muhammad Ghufron selaku ketua Ta'mir Masjid Al Amir.[]
the woks institute l rumah peradaban 17/9/24
Komentar
Posting Komentar