Woks
Kita mungkin sering mendengar atau membaca ada orang yang selalu nampak mudah berkomunikasi dengan mahluk lain di luar diri sendiri. Keyakinan bahwa yang ghaib bisa dirasakan kehadirannya merupakan rukun iman yang wajib diyakini. Karena itulah kita juga percaya bahwa mahluk di luar manusia itu ada dan bisa dirasakan.
Orang-orang yang mudah untuk berinteraksi dengan energi di luar dirinya bisa jadi karena faktor indigo, intuisi, ilham atau kejernihan hati. Orang-orang yang demikian bisa juga karena daya spiritualnya tinggi dalam batin. Atau jiwa yang mudah terbuka hijab ghaibnya dan keadaan suci hatinya. Maka dari sana mereka diberi keistimewaan oleh Allah untuk bisa menangkap frekuensi lain di luar dirinya.
Gelombang elektromagnetik yang ada dalam tubuh jika sudah saling interaksi-interkoneksi maka tidak sulit jika merasakan hal-hal mistik tersebut. Misalnya karena masih memiliki pertalian nasab atau karena satu jalur leluhur. Cerita yang demikian tentu tidak aneh jika di dunia wali ambil contoh ketika Mbah Bolong atau Mbah Shonhaji melihat Ka'bah melalui bolongan pengimaman masjid Ampel, Syaikhona Kholil Bangkalan yang selalu shalat ke Mekah dan Habib Ahmad bin Salim al Muhdhor menemukan makam Bedalem lewat mercusuarnya. Hal tersebut terjadi bisa saja karena adanya koneksi spiritual yang sama-sama memancar dan bisa ditangkap oleh masing-masing jiwa itu.
Koneksi juga sangat mungkin terjadi lantaran rasa rindu yang menggunung. Contohnya seperti cerita Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi kakek Habib Ubaidah Al Habsyi Surabaya yang memiliki tamu dari Tarim dan langsung dapat pulang ke Tarim karena koneksi kepada kerinduan. Ia hanya sendiko dawuh dengan apa yang diperintahkan oleh Habib Muhammad hingga akhirnya atas izin Allah ia langsung dapat pulang ke Tarim tanpa naik kendaraan melainkan lewat di atas menara rumahnya. Ada juga kisah seorang yang bermimpi berjumpa Habib Alwi bin Ali Al Habsyi (putra muallif Simtudurror dan juga abah dari Habib Anis Solo) padahal orang tersebut belum pernah bertemu beliau. Hal itu terjadi karena si orang tersebut selalu berkirim salam dan doa karena rasa rindunya. Entah bagaimana bisa ia sendiri bingung bisa merindukan orang yang belum ia temui sebelumnya. Tapi kekuatan ruh batiniyah itulah yang membuatnya bertemu.
Koneksi spiritual bisa saja terjadi pada siapapun termasuk di kalangan spiritualis yang mengkaji ikhwal kebatinan. Mimpi seperti yang kita ketahui adalah salah satu sumber yang otoritatif sebagai rujukan kebenaran. Sehingga bisa sangat mungkin jika koneksi ruhani yang tidak bisa diakses lewat piranti teknologi itu dapat terkases oleh kita. Asalkan mau terus mensucikan diri dari segala keburukan pasti kita akan diberi ilham dari pancaran cahaya Nya yang terang benderang.
the woks institute l rumah peradaban 26/3/21
Komentar
Posting Komentar