Saat seseorang berdoa untuk memantapkan hatinya dengan yang dicintainya saat itu pula ia melawan doa orang tua yang sejatinya tidak meridhoi hubunganya. Tidak hanya itu doanya juga melawan doa dari seseorang yang ternyata juga menyukainya sejak lama. Dari rangkaian doa itu ia paham tentang arti sebuah cara untuk meruntuhkan sebuah harapan. Doa-doa itu menjadi senjata utama saat mereka berjauhan. Lalu doa siapakah yang diperkenankan oleh Tuhan. Seperti halnya pengorbanan Habil dan Qabil.
Doa-doa itu menyelinap ke daftar saku Tuhan. Satu sama lain saling memperebutkan. Percis seperti perang dingin yang melumatkan. Anak muda itu tak kuasa menahan panasnya zaman. Sedangkan usahnya masih belum dikatakan maksimal. Hubungan jarak jauh memang hanya bisa menyaratkan usaha itu. Ya, berdoa merupakan langkah kecil yang telah ia bangun sejak pertama kali membangun hubungan dengan gadis pujaanya. Namun dalam perjalanan itu ia mengabarkan pada kekasihnya itu bahwa ibunya selalu berharap agar mendapatkan mantu yang tidak jauh dengan dirinya. Doa merupakan salah satu bentuk riil yang kata anaknya sang ibu selalu panjatkan ditiap malam.
Belum lagi bayang-bayang gadis lain juga selalu mengiringi langkah kecil lelaki itu. Doa-doanya begitu terasa terkirim melalui malam dan kesunyian. Doa itu menembus batas nurani dan menerobos rasionalitas. Rasa was-was dan kekhawatiran selalu membayangi jalan hidupnya. Ia seperti kehilangan harapan, ia seperti telah putus dari rahmat Tuhan. Apalagi saat orang lain yang lebih mapan datang menghampiri, berjajar rapi di depan meja milik ayahnya.
Inilah dimensi misteri jodoh di tangan siapa. Sedangkan ia tahu bahwa "addu'a muhul ibadah" doa adalah intinya ibadah. Hal-hal yang berbau misteri pun bisa diruntuhkan dengan doa. Seperti sejak dulu selain pedang, doa juga salah satu faktor kemenangan kaum muslimin dalam peperangan melawan musuh. Berdoalah niscaya akan Aku kabulkan, begitulah firman Tuhan.
Peperangan doa bahkan lebih menyakitkan dari pada adu fisik dan senjata. Ia seperti mantra yang dikomat-kamitkan para dukun. Lalu energinya menyelinap dan terasa. Tapi kadang kala orang-orang masih tak percaya dengan doa tahlil atau kirim doa pada ahli kubur yang katanya tak akan sampai. Padahal prinsipnya doa seperti perangkat teknologi yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Jika penuh khusyu dan yakin pasti doa itu akan sampai. Bagaimana koneksi dari gelombang itu yang berjalan pada sebuah frekuensi. Sekarang berdoalah yang baik, niscaya Tuhan akan memperkenankan hajatmu. Jika pun doa orang tua itu terkabul oleh Allah, maka si laki-laki itu hanya bisa pasrah. Semoga ia bisa lari dari takdir ke takdir yang lain. Apalah daya semua sudah diatur sekehendakNya.
Komentar
Posting Komentar