Basa Ngapak III
..
Oleh Woko Utoro
..
Indramayu adalah salah satu daerah yg masuk dalam daerah dengan penggunaan bahasa jawa dialek jawa kulonan (ngapak). Jika kita flashback sejarah yg berkembang, padahal Raden Arya Wilalodra sebagai pendiri daerah ini ia berasal dari daerah Bagelen (Purworejo Jawa Tengah) yg notabene menggunakan bahasa jawa wetanan. Di tambah lagi dalam salah satu riwayat mengatakan bahwa Raden Arya Wilalodra adalah salah satu utusan dari kerajaan Mataram yg dimana kerajaan mataram dlm keseharianya menggunakan bahasa priyagung (krama inggil). Lalu bagaimana selama hampir 5 abad ini bahasa yg di gunakan adalah bahasa ngapak, walaupun ada sebagian menggunakan bahasa krama namun tetap dengan dialek akhiran "A". Contohnya rumah dlm bahasa krama Indramayu di baca griya bukan griyo. Ada hal lainya yg perlu di ketahui bahwa Indramayu secara wilayah terbagi atas dua zona, zona barat dan zona timur. Zona barat lebih cenderung kepada masyarakat berkesenian, ada kilang minyak Balongan dan tentunya pantai, masyarakat pesisir. Berbeda dengan zona barat yg kecenderunganya kepada pertanian (utamanya padi) dan bahasa yg gado2 (ada sunda, betawi dan bahasa ngapak itu sendiri).
..
Jika kabupaten Garut memiliki pak Ahmad Yanuana Samantho (penulis buku Garut Kota Illuminati), tentunya Indramayu juga memiliki pak Supali Kasim (penulis buku Budaya Dermayu:nilai-nilai historis, estetis dan transendental) dan tentunya masih banyak juga orang yg belum mengetahui siapa beliau. Kita patut beri apresiasi kepada mereka yg mau menggali nilai2 daerahnya agar dapat di pelajari oleh masyarakat luas. Karena sejatinya adanya negara pastinya ada sesudah berdirinya daerah2 kecil yg menopangnya. Karena daerah tempat kita tinggal dapat di pastikan usianya lebih tua di banding dengan sebuah negara.
..
Jika boleh beropini tentunya saya menyarankan kepada masyarakat utamanya elemen akademisi dan pemerintahan agar terus mengupayakan untuk menggali nilai2 sejarah Indramayu yg masih tersembunyi ini. Kita tahu Mesir lahir dari peradaban sungai Nil, India (daratan Hindukhus) besar karena peradaban Sungai Gangga (bahkan di ilustrasikan dlm kartun Little Khrishna di Prindavan), Cina juga terlahir dari peradaban sungai Yangtze, di Indonesia pun ada yaitu peradaban sungai Musi, dan Bengawan solo. Di Indramayu pun berasal dari peradaban sungai, yaitu sungai Cimanuk. Lalu mengapa perbedaanya begitu mencolok. Disinilah yg saya maksud agar terus di upayakan penggalian nilai2 historis agar generasi penerus mengetahui sejarah yg sesungguhnya. Karena sejarah adalah salah satu jenis harga diri yg harus di pertahankan dan tak boleh ternodai.
..
Perlu di ketahui juga bahwa di usia yg ke 490 tahun ini seharusnya pemerintah kabupaten Indramayu harus lebih berperan aktif lagi dalam mensosialisasikan, melestarikan dan mengembangkan budayanya, salah satunya adalah bahasa ngapak yg khas ini. Apalagi di sekolah2 sekarang sudah tidak di berlakukan kembali mempelajari bahasa jawa. Tidak hanya jawa krama, lebih lagi jawa ngapak semua sudah tak masuk kurikulum. Disisi lain di wilayah Indramayu sendiri masuk kedalam rumpun daerah yg terhimpun dalam CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) yg juga berdekatan dengan kabupaten Sumedang yg dalam keseharianya menggunakan bahasa Sunda.
..
Sebenarnya dalam penggunaan bahasa ngapak itu sendiri bukan bermaksud untuk membanggakan diri, melainkan berupaya untuk merawat warisan tradisi leluhur agar tak hilang tergerus zaman.
#Salam Budaya
Komentar
Posting Komentar