Basa Ngapak VI (habis)
..
Oleh Woko Utoro
Dalam perjalanan sang pelayan pertama curiga dengan isi surat dengan wadah suratnya dlm keadaan kuno dan usang, hingga ia mencoba membuka dan membacanya, ternyata isinya yaitu perintah agar membunuh si pembawa surat itu. Alhasil setelah ia mengetahui isi surat itu maka, langsung ia tinggalkan negeri itu dan mengurungkan niatnya untuk mengantar surat itu.
Pelayan kedua pun sama curiganya dan akhirnya ia pun membukanya. Namun ia tak mampu membacanya, yg padahal jika ia tau surat itu berisi perintah membunuhnya. Namun ia tetap acuh dan tak memperdulikanya dan akhirnya ia tereksekusi mati oleh algojo istana raja sebrang.
..
Dari cerita tersebut sebenarnya mengisyaratkan kepada semua orang agar terus belajar dan mengetahui jati dirinya. Alhasil bahasa sebagai alat komunikasi harus di maknai secara mendalam, baik itu bahasa oral atau bahasa yg ada dalam teks. Cerita di atas juga berpesan kepada generasi penerus agar tetep teguh dalam mempertahankan bahasa ibunya itu. Karena jika masuk dalam sistem logika, siapa lagi yg akan melestarikan bahasa itu selain para generasi penerusnya. Karena bahasa adalah pengantar jiwa. Di tambah lagi bahasa bisa menjadi alat politik dan juga pengantar ideologi.
..
Tidak tahu pasti siapa orang pertama yg mengajarkan bahasa kepada manusia dan pada awal tahun keberapakah bahasa itu ada. Ada juga yg mengatakan bahwa bahasa terlahir sekitar 1300 SM dan hal ini pun bersifat spekulatif. Dan yg kita ketahui hanya kisah ketika Tuhan mengajari Adam Alaihissalam seputar nama2 benda di sekitarnya. Dalam tataran ini bahasa menjadi sesuatu yg luas sehingga akan menimbulkan ilmu pengetahuan baru yg muncul dalam rangka penggalian makna bahasa itu sendiri. Seperti teori linguistik pun hanya memperoleh pengetahuan tentang cabang-cabang ilmu bahasa, seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, geolinguistik, biolinguistik, filsafat bahasa dan sebagainya. Tidak berlebihan jika seorang filsuf hermeneutika kenamaan, Hans Georg Gadamer mengatakan bahwa bahasa adalah pusat memahami dan pemahaman manusia. Sebab, melalui bahasa akan diketahui pola pikir, sistematika berpikir, kekayaan gagasan, kecerdasan, dan kondisi sosiologis serta psikologis seseorang. Bahasa oleh Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa bahasa hakikatnya lisan dan terjadi secara evolusi, yakni berawal dari pantomime-mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, larynk, hidung, vocal cord dan sebagainya secara reflek berusaha meniru gerakan-gerakan tangan dan menimbulkan suara (dalam: Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si, UIN MALIKI MALANG).
..
Berdasarkan Buku Pedoman Pencacah Sensus Penduduk BPS 2010 dan buku Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 menyatakan bahwa jumlah bahasa di Indonesia berjumlah 1211 bahasa. Dan tentunya diantara jumlah yg banyak itu, bahasa daerahlah yg terancam kepunahanya. Mungkin salah satunya adalah bahasa ngapak. Padahal jika kita kembali membuka album sejarah masa silam akan di ketahui bahwa bahasa ini bukan bahasa yg terlahir kemarin sore melainkan bahasa warisan nenek moyang yg berusia tua.
..
Bahasa ngapak adalah bahasa yg berbicara tentang kesederhanaan. Darinya kita belajar bahwa hidup akan berafiliasi dengan makna yg di kandungnya. Disisi lain orang2 dengan penggunaan bahasa ngapak dalam keseharianya di tuntut pula untuk mempelajari bahasa lain khususnya bahasa Internasional, jika orang ngapak tidak ingin di stempel ndeso dan bodo. Justru sebaliknya "ndeso tapi kutho lan ombo" (artinya berpengetahuan luas dan berkepribadian mawas).
Lestari..
#Salam Budaya
Komentar
Posting Komentar