Menggali Nilai-nilai Sufistik dari Mbah Sadiman
..
Oleh WOko Utoro
..
Jika kaitanya dengan alam saya jadi ingat sosok mbah Sadiman. Beliau adalah seorang kakek yg berasal dari dusun Geneng, Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Apa yg menjadi istimewa dari beliau sehingga saya harus menuliskannya disini. Beliau adalah sosok yg bersahaja yg sudah 20 tahun mendedikasikan hidupnya untuk menghijaukan alam di kampungnya utamanya di bukit Nggendol dan Ampyangan, kurang lebih sejak tahun 1996. Jika di total smuanya bisa berhektar2 dan pastinya ribuan pohon dan mata air yg sudah mengalir deras ke rumah2 warga.
..
Ternyata dari sosok beliau saya belajar akan nilai2 sufistik yg selama ini saya pelajari di kelas.
Mbah Sadiman adalah sosok yg telah mengajarkan kepada kita tentang ekosufisme dimana faham ini ialah sama dengan hablumminal alam. Disinilah perlunya guruloka (kesadaran) dari masyarakat betapa pentingnya mencintai lingkungnya. Supaya alam ini tidak menimbulkan bencana. Sehingga alam dan manusia saling berharmonisasi. Bayangkan saja saking cintanya dengan alam setiap menanam pohon beliau selalu membacakan al-fatihah supaya menjadi menghasilkan pohon yang barokah.
..
Beliau termasuk contoh dari sikap altruism yaitu sebuah sikap lebih mementingkan orang lain dari pada diri sendiri. Padahal beliau adalah sosok dengan pendidikan yg tidak tamat namun, beliau termasuk orang sederhana, berfikir sederhana namun berkarya besar. Kata beliau "orang miskin tapi bisa menghidupi orang kaya.
..
Menghijaukan alam tentu membutuhkan waktu yg sangat lama. Hingga beliau dengan sekuat tenaga ikhlas mengabdi demi kebermanfaatan hidup. Ketika beliau berproses dalam menanaman tentunya banyak sekali menemui halangan dan rintangan. Kadang di katain EDAN lah atau apapun itu cemoohanya. Karena mbah Sadiman menukar pohon produktif dengan pohon beringin yg menurut orang2 hal itu tidak masuk akal. "Kulo berbudidoyo, korban tenogo, korban bondo, abdi negoro, tanpo roso malah jik ono seng gudo." Namun mbah Sadiman ikhlas dan sabar. "Anjing menggonggong kafilah berlalu" enjoy saja selagi kita berada di jalur yg benar kita buktikan dengan karya pasti Allah akan memberikan jalanNya.
..
Beliau adalah sosok yg sederhana, hal ini merupakan praktek zuhud dalam kesufian. Beliau ketika di berikan banyak penghargaan sebagai pahlawan lingkungan hidup, beliau cenderung biasa saja karena penghargaan tertinggi hanya ada pada gusti Allah. Karena beliau bekerja sepenuh hati dan tidak mengemis kepada siapapun maka, pantaslah banyak orang yg iba dengan sosok beliau.
Sebagai manusia biasa beliau juga sering bersedih tapi hal itu hilang semua jika langsung ingat kepada gusti Allah.
Selain menghijaukan alam beliau juga membuat 1025 anak tangga yg gunanya untuk mempermudah warga dalam transportasi utamanya jalan pintas menuju perbukitan. Disisi lain anak2 sanfat senang bermain ke atas perbukitan yg beliau sendiri menanaminya dengan bunga2 indah.
Subhanallah, semoga dunia ini tidak kehabisan sosok seperti beliau. Orang yg sepertinya bodoh namun berfikir cerdas lagi ikhlas.
..
Lalu apa yg mbah Sadiman cari? Ternyata beliau tidak mencari apa2, selain keridhoan gusti Allah. Bukan pujian bukan materi duniawi yg di cari beliau melainkan, menjalankan ritus sederhana melihat alam berseri memberikan manfaat investasi masa depan bagi anak cucu nanti.
Kaidahnya ialah:
خير الناس أنفعهم للناس
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain"
..
#Salam_Lestari
#Salam_Budaya
Komentar
Posting Komentar